19
perusahaan akan memaksimalkan tingkat pengembalian aset yang diperoleh. Jadi, semakin besar tingkat pengembalian asset ROA yang diperoleh
perusahaan merupakan salah satu indikasi bahwa profitsbilitas perusahaan menunjukkan kondisi yang baik.
2.1.6 Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja berarti melaksanakan kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengaturan,
pengarahan, dan pengendalian secara efektif dan efisien pada elemen-elemen modal kerja, yaitu aktiva lancar dan kewajiban lancar. manajemen modal
kerja memiliki peranan penting dalam membuat perbandingan likuiditas dan profitabilitas perusahaan, yang melibatkan pengambilan keputusan terkait
jumlah dan komposisi aktiva lancar dan membiayai aktiva tersebut. Kekurangan modal kerja dalam meningkatkan penjualan dan produksi akan
berakibat pada hilangnya potensi pendapatan atau laba yang mungkin diperoleh sehingga timbul pula kemungkinan perusahaan akan terseret ke
dalam keadaan insolvent tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo.
Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak akan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu dan akan
dihadapkan pada masalah likuiditas. Pentingnya manajemen modal kerja didasari oleh alasan seperti yang dikemukakan oleh Martono 2004: 73
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
20
1. Aktiva lancar dari perusahaan baik manufaktur maupun jasa memiliki jumlah yang cukup besar dibanding dengan jumlah aktiva
secara keseluruhan. 2. Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber
utama bagi pendanaan eksternal. Perusahaan seperti ini, tidak memiliki akses pada pasar modal untuk pendanaan jangka
panjangnya.
3. Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang sesuai dalam pengelolaaan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan modal kerja. 4. Keputusan modal kerja berdampak langsung pada tingkat risiko,
laba, dan harga saham perusahaan. 5. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul Penelitian
Variabel yang Digunakan
Kesimpulan
1
Odor Sihombing
2009
Pengaruh Manajemen
modal kerja terhadap
profitabilitas pada perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
cash turnover X
1
, receivable
turnover X
2
, inventory
turnover X
3
dan Profitabilitas
Y. secara simultan rasio
lancar, rasio cepat, perputaran piutang,
perputaran persediaan, dan perputaran modal
kerja memiliki pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
2 Nurhafni
2009 Pengaruh Modal
Kerja dan Perputaran Modal
Kerja terhadap Return on Equity
perusahaan Consumer Goods
Industry di Bursa Efek Indonesia
modal kerja X
1
, perputaran
modal kerja X
2
dan ROE Y
secara simultan rasio lancar, rasio cepat,
perputaran piutang, perputaran persediaan,
dan perputaran modal kerja memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap profitabilitas.
Universitas Sumatera Utara