33 Bantul dan SMA N 1 Kretek, efektif. 4 Sebagai badan penghubung menurut
guru SMA N 1 Bantul dan SMA N 1 Kretek, efektif sekali. Sementara itu menurut orang tua siswa SMA N 1 Bantul dan SMA N 1 Kretek, efektif sekali.
2. Keefektifan Dewan Sekolah dan Peranannya dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan di SMK Negeri 3 Kasihan Kabupaten Bantul.
Hasil penelitian Haryanto 2010 menyebutkan bahwa peran dewan sekolah 1 sebagai badan pertimbangan sudah efekfif dengan memberikan
masukan pada penyusunan dan pengesahan RAPBS, memberikan masukan proses pengelolaan pendidikan dan pengelolaan sarana-prasarana dan anggaran yang
berguna bagi peningkatan mutu pendidikan. 2 Sebagai badan pendukung sudah efektif dengan keberhasilannya memobilisasi, mengelola, dan mengevaluasi
sarana-prasarana demi berlangsungnya proses pembelajaran bagi peningkatan mutu pendidikan. 3 Sebagai badan pengontrol sudah cukup efektif ikut
mengontrol proses perencanaan program, memantau pelaksanaan program serta, memantau output pendidikan. 4 Sebagai badan penghubung sudah efektif
dengan keberhasilannya sebagai mediator sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat sehingga terjalin kerjasama yang baik antara para stakeholder
pendidikan. 3.
Peran Serta Komite Sekolah dalam Pengembangan Mutu Sekolah di SMP Negeri 2 Rawalo Kabupaten Banyumas.
Hasil penelitian Sugeng Nurhadi 2008 mengemukakan bahwa 1 sebagai badan pertimbangan komite sekolah di SMP N 2 Rawalo belum dilakukan
dengan optimal. 2 Sebagai badan pendukung dalam meningkatkan mutu sekolah
34 dilakukan dengan cara membantu memenuhi kebutuhan sekolah dengan
memberikan dana maupun keterlibatannya dalam menetapkan program sekolah. 3 Sebagai badan pengontrol dilakukan dengan cara memantau perkembangan
sekolah melalui kegiatan rapat-rapat maupun secara informal dengan menggali informasi dari para guru. 4 Sebagai badan penghubung dilakukan dengan cara
mensosialisasikan kebijakan sekolah kepada orang tua siswa dalam rapat komite sekolah.
E. Kerangka Berpikir
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan
yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolahmadrasah. Salah satu yang terlibat
dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah Komite sekolah. Komite sekolah mempunyai peranan yaitu sebagai badan pertimbangan, sebagai badan
pendukung, sebagai badan pengontrol, dan sebagai mediator antara sekolah dengan masyarakat.
Untuk lebih jelasnya maka kerangka berfikir dalam penelitian ini akan dipaparkan pada bagan berikut ini.
35 Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
Berdasarkan bagan diatas maka penelitian ini akan mengungkap mengenai partisipasi Komite sekolah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
Partisipasi tersebut terwujud dalam peranan Komite sekolah, yang meliputi peranan sebagai badan pertimbangan, badan pendukung, badan pengontrol, serta
sebagai badan penghubung atau mediator. Dari teori-teori yang telah dipaparkan diatas maka peneliti mempunyai
kerangka berfikir yaitu, jika partisipasi Komite sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri se Kecamatan Muntilan tinggi maka
program ekstrakurikuler di sekolah akan berjalan dengan baik dan manfaat yang dapat diambil oleh siswa akan terasa lengkap, baik itu dari segi prestasi maupun
sikap siswa itu sendiri. Peran Komite Sekolah
Badan Pertimbangan
advisory agency
Badan Pendukung supporting agency
Badan Pengontrol controlling
agency
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Badan penghubung
mediator