11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Partisipasi
1. Pengertian Partisipasi
Soegarda Poerbakawatja Suryo Subroto, 1998: 75 memaknai partisipasi sebagai
“ suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam perencanaan suatu pelaksanaan dari gejala sesuatu yang berpusat pada kepentingannya dan
juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan kewajibannya”. Sementara itu pengertian partisipasi menurut Sutarto dalam
Yulianti 2006 adalah Turut sertanya seseorang baik secara langsung maupun emosional untuk
memberikan sumbangan-sumbangan kepada proses pembuatan keputusan terutama mengenai persoalan-persoalan dimana keterlibatan pribadi
seseorang yang bersangkutan melaksanakan akan tanggung jawab untuk melaksanakan hal tersebut.
Menurut Suryosubroto
2006: 71 partisipasi adalah “hal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, peran
serta”. Pendapat di atas dipertegas oleh Keith Davis dalam Suryosubroto 2006:
71 bahwa partisipasi adalah “keterlibatan mental dan pikiran individu di dalam
suatu kelompok yang mendorongnya untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan tujuan kelompok tersebut”.
Dari berbagai macam definisi mengenai pengertian partisipasi maka dapat peneliti simpulkan partisipasi adalah keikutsertaan atau peran serta seseorang
untuk terlibat dalam suatu kegiatan. Yulianti 2006 mengemukakan bahwa terdapat tiga tahapan dalam partisipasi, yang meliputi tahapan dalam pengambilan
12 keputusan yang berkaitan perencanaan suatu kegiatan, tahapan dalam
pelaksanaan, dan tahapan daam pemanfaatan. Dalam hal ini partisipasi difokuskan pada keterlibatan komite sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler, sehingga dapat
disimpulkan bahwa partisipasi komite sekolah meliputi keterlibatannya dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penentuan program-program
ekstrakurikuler yang hendak dilaksanakan di sekolah. Tahapan selanjutnya yang melibatkan komite sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah tahapan
pelaksanaan seperti memberikan sumbangan berupa dana, tenaga maupun dukungan lain dalam peaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Sementara itu
partisipasi komite sekolah dalam memanfaatkan hasil dari kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri, diantaranya prestasi siswa yang dapat membawa nama
baik sekolah itu sendiri.
2. Bentuk Partisipasi
Keterlibatan seseorang maupun kelompok dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan sangatlah diperlukan, dan ini akan sedikit banyak membuat
jalannya proses pendidikan lebih bisa berjalan dengan lancar. Dukungan dari masyarakat, orang tua, maupun pihak-pihak lain dalam penyelenggaraan
pendidikan sangatlah membantu terwujudnya tujuan pendidikan itu sendiri. Menurut Morrison dalam Soemiarti Patmonodewo 2003: 125
mengemukakan mengenai tiga bentuk keterlibatan orang tua dalam pendidikan yaitu: a Orientasi pada tugas, b Orientasi pada proses, c Orientasi pada
perkembangan. Sementara itu menurut Bryan dan White dalam Yulianti 2006 bahwa bentuk sumbangan seseorang dalam partisipasinya adalah: