26
c. Komite Sekolah sebagai Badan Pengontrol Controlling Agency
Berikut ini akan dipaparkan mengenai indikator kinerja Komite sekolah dalam perannya sebagai badan pengontrol Controlling Agency :
Tabel 3. Indikator Kinerja Komite Sekolah dalam Perannya sebagai Badan Pengontrol Controlling Agency
Fungsi Manajemen Pendidikan Indikator Kinerja
Mengontrol perencanaan
pendidikan di sekolah a. Mengontrol
proses pengambilan
keputusan di sekolah b. Mengontrol
kualitas kebijakan
di sekolah
c. Mengontrol proses
perencanaan pendidikan di sekolah
d. Pengontrolan terhadap
kualitas perencanaan sekolah
e. Pengotrolan terhadap kualitas prodram sekolah
Memantau pelaksanaan program sekolah
a. Memantau organisasi sekolah b. Memantau
penjadwalan program
sekolah c. Memantau alokasi anggaran untuk
pelaksanaan program sekolah d. Memantau sumber daya pelaksanaan
program sekolah e. Memantau partisipasi stake holder
pendidikan dalam pelaksanaan program sekolah
Memantau out put Pendidikan a. Memantau hasil ujian akhir
b. Memantau angka partisipasi sekolah c. Memantau angka mengulang sekolah
d. Memantau angka bertahan sekolah
Sumber: Sugeng Nurhadi, 2008: 83
27
d. Komite Sekolah sebagai Badan Penghubung
Berikut ini akan dipaparkan mengenai indikator kinerja Komite sekolah dalam perannya sebagai badan penghubung.
Tabel 4. Indikator Kinerja Komite Sekolah dalam Perannya sebagai Badan Penghubung
Fungsi Manajemen Pendidikan Indikator Kinerja
Perencanaan a. Menjadi penghubung antar Komite
sekolah dengan masuarakat, Komite sekolah dengan sekolah, dan Komite
sekolah dengan dewan pendidikan
b. Mengidentifikasi aspirasi maysarakat untuk perencanaan pendidikan
c. Membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepala sekolah
Pelaksanaan program a. Mensosialisasikan
kebijakan dan
program sekolah kepada masyarakat b. Memfasilitasi
berbagai masukan
kebijakan program terhadap sekolah c. Menampung pengaduan dan keluhan
terhadap kebijakan
dan program
sekolah d. Mengkomunikasikan pengaduan dan
keluhan masyarakat terhdap sekolah Pengelolaan
Sumber Daya
Pendidikan a. Mengidentifikasi kondisi sumber daya
di sekolah b. Mengidentifikasi sumber daya-sumber
daya masyarakat c. Memobilisasi
bantuan masyarakat
untuk pendidikan di sekolah d. Mengkoordinasikan
bantuan masyarakat
Sumber: Sugeng Nurhadi, 2008: 83
28
C. Hakikat Ekstrakurikuler
1. Pengertian Ekstrakurikuler
Salah satu wadah untuk mengembangkan bakat maupun minat siswa terhadap berbagai macam kegiatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
peserta didik adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah
Menurut Anifral Hendri dalam Trihadi 2008 menjelaskan mengenai ekstrakurikuler adalah
kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dangan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolahmadrasah.
Pendapat di atas dipertegas oleh Suryosubroto 2002: 5, bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan “kegiatan yang alokasi waktunya tidak tercantum
dalam susunan program, dan berfungsi memperluas kemampuan siswa ”.
Sementara itu Yudha M. Saputra 1998: 6 menjelaskan mengenai kegiatan ekstrakurikuler adalah “kegiatan di luar pelajaran ekolah biasa, yang dilakukan
disekolah atau luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenai hubungan antar pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta
melengkapi pembin aan manusia seutuhnya”.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan
pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus