kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka kan mencapai tujuan dengan baik dan membuat
hubungan kerja yang baik. Selain lima unsur penting yang terdapat dalam model pembelajaran
Cooperative Script
, model pembelajaran ini juga mengandung prinsip- prinsip yang memebdakan dengan model pembelajaran lainnya. Konsep
utama dari belajar
Cooperative Script
menurut Slavin 1995, adalah sebagai berikut:
1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai
kriteria yang ditentukan. 2.
Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung
jawab ini terfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi
tanpa bantuan lain. 3.
Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri.
Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa
kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai
7.2.4. Implikasi Model Pembelajaran
Cooperative Script
Belajar
Cooperative Script
dapat mengembangkan tingkah laku dan hubungan yang lebih baik antar siswa, dan dapat mengembangkan
kemampuan akademis siswa. Siswa belajar lebih banyak dari teman mereka dalam belajar kooperatif daripada guru. Interaksi yang terjadi
dalam belajar dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa.
Implikasi positif dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar
Cooperative Script
yaitu sebagai berikut:
1. Kelompok kecil memberikan dukungan social untuk belajar. Kelompok
kecil membentuk suatu forum di mana siswa menanyakan pertanyaan, mendiskusikan pendapat, belajar member pendapat orang lain,
memberikan kritik yang membangun dan menyimpulkan penemuan mereka dalam bentuk tulisan.
2. Kelompok kecil menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua
siswa. Interaksi dalam kelompok dirancang untuk semua anggota mempelajari konsep dan startegi pemecahan masalah.
3. Suatu masalah idealnya cocok untuk didiskusikan secara kelompok,
sebab memiliki solusi yang dapat didemonstrasikan secara objektif. Seorang siswa dapat mempengaruhi siswa lain dengan argumentasi
yang logis. 4.
Siswa dalam kelompok dapat membantu siswa lain utnuk menguasai masalah-masalah dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam
konteks permainan, teka-teki, atau pembahasan masalah-masalah yang bermanfaat.
5. Ruang lingkup materi dipenuhi oleh ide-ide menarik dan menantang
yang bermanfaat bila didiskusikan.
7.2.5. Model Pembelajaran
Cooperative Script
Menurut Schank dan Abelson, 2007
pembelajaran
Cooperative Script
adalah pembelajaran yang mengatur interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya sebagai individu, dalam
keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas. Model pembelajaran
Cooperative Script
adalah model pembelajaran berpijak pada faham konstruktivisme, pada pembelajaran ini terjadi
kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan dalam berkolaborasi. Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama, peran guru
hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Pada interaksi siswa terjadi kesepakatan, diskusi, menyampaikan
pendapat dari ide-ide pokok materi, saling mengingatkan dari kesalahan
konsep yang disimpulkan, membuat kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar interaksi dominan siswa dengan siswa. Dalam
aktivitas siswa selama pembelajaran
Cooperative Script
benar-benar
memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan keterampilannya, jadi benar-benar sangat sesuai dengan pendekatan
konstruktivis yang dikembangkan saat ini. Ada suatu hal yang menarik, siswa mendapatkan peningkatan hasil
belajar dari aktivitas model pembelajaran
Cooperative Script
, peningkatan yang lebih besar diperoleh untuk bagian materi saat siswa mengajarkan
bagian materi itu kepada pasangannya daripada materi saat siswa berperan sebagai pendengar.
7.2.6. Langkah-langkah Model Pembelajaran