fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran kooperatif siswa perlu berkomunikasi satu sama lain.
2.2.
Cooperative Script
7.2.1. Landasan Pemikiran
Pembelajaran
Cooperative Script
bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Sebagai guru dan mungkin siswa kita pernah
menggunakannya atau mengalaminya sebagai contoh saat bekerja dalam laboratorium. Dalam belajar kooperative script, siswa dibentuk dalam
kelompok-kelompok yang terdiri dari 2 orang berpasangan sebangku untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru Salvin,1995;
Dalam belajar
Cooperative Script
siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, setiap
anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Hakikat sosial dan penggunaan kelompok
sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran
Cooperative Script
. Di dalam kelas siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 2 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, sukuras, dan satu sama lain saling membantu.
Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam
proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan
oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Selama belajar secara
cooperative
siswa tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan
ketrampilan-ketrampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan
penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi, dan sebagainya. Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi naskah bacaan dan
lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok
adanya mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu diantara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi.
Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran.
Sebagaimana model-model pembelajaran lain, model pembelajaran
Cooperative Script
memiliki tujuan-tujuan, langkah-langkah dan lingkungan belajar dan sistem pengelolaan yang khas.
7.2.2. Tujuan Pembelajaran