2.7 Komunikasi Bermedia
Menurut Onong Uchjana Effendy 2000: 12-13 komunikasi bermedia adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan
suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya dan atau banyak jumlahnya. Menurut pengertian tersebut, komunikasi menggunakan media atau sarana apabila
komunikannya berada ditempat yang jauh atau banyak. Komunikasi bermedia ini diklasifikasikan menjadi media massa dan media
nirmassa, yaitu sebagai berikut: 1. Komunikasi bermedia massa
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi atau dalam
istilah lain: penerangan, pendidikan dan hiburan. 2. Komunikasi bermedia nirmassa
Media nirmassa umumnya digunakan dalam komunikasi untuk orang- orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Surat, telepon dan telepon
selular, telegram, telex, papan pengumumman, poster, spanduk, pamflet, brosur, folder, radio CB atau radio amatir, CCTV, film documenter, kaset video, kaset
audio dan lain-lain adalah media nirmassa karena tidak memiliki daya keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.
Sementara fokus penelitian dalam penelitian ini adalah komunikasi melalui media internet. Dalam bukunya ‘komunikasi antar budaya : di era dunia
Universitas Sumatera Utara
siber’ Rulli Nasrullah menyebut proses komunikasi ini sebagai ‘Computer Mediated Communication’. Perspektif CMC menekankan bagaimana komputer
memediasi proses komunikasi. Holmes 2005 menegaskan bahwa ada empat poin penting mengenai perspektif CMC, yaitu : 1 Memfokuskan pada keunikan
komunikasi yang terjadi di cyberspace ; 2 Lebih mengkhususkan diri pada term ‘interaksi’ dibandingkan ‘integrasi’; 3 Beberapa pembahasan CMC
mengungkapkan faktor-faktor eksternal mempengaruhi kegiatan komunikasi ; dan 4 Perspektif ini memfokuskan pada integrasi informasi dimana komunikasi yang
terjadi melalui medium komputer berdasar pada proses informasi yang dapat dijumpai dalam beragam bentuk Nasrullah, 2012 : 94-95.
Berkaitan dengan virtual interaksi yang membentuk perilaku komunikasi, Marc Smith 1995 memberikan empat aspek penting :
1. Virtual interactions is aspatial. Bahwa jarak tidak mempengaruhi proses komunikasi dan interaksi.
2. Virtual interaction via system is predominatly asynchronous. Pengecualian dalam memakai chat bahwa komunikasi melalui komputer
seperti konferensi sistem dan email dapat dioperasikan berdasarkan waktu atau jadwal yang diinginkan.
3. CMC is acorporeal because it is primarily a text-only medium. Interaksi melalui jaringan komputer pada dasarnya diwakili dengan teks dan
mampu melakukan komunikasi dengan melibatkan jumlah individu yang besar.
4. CMC is astigmatic. Bahwa interaksi yang terjadi cenderung mengabaikan stigma terhadap individu tertentu, sebab komunikasi berdasarkan teks ini
Universitas Sumatera Utara
sangat sedikit menampilkan gambaran visual tentang status seorang dibandingkan apabila bertatap muka Nasrullah, 2012 : 96.
2.8 New Media