2.2 Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan perspektif penelitian yang digunakan peneliti yang berisi bagaimana peneliti melihat realita world views, bagaimana mempelajari
fenomena, cara‐cara yang digunakan dalam penelitian dan cara‐cara yang digunakan dalam menginterpretasikan temuan. Dalam konteks desain penelitian,
pemilihan paradigma penelitian menggambarkan pilihan suatu kepercayaan yang akan mendasari dan memberi pedoman seluruh proses penelitian Guba, 1990.
Paradigma penelitian menentukan masalah apa yang dituju dan tipe penjelasan apa yang dapat diterimanya Kuhn, 1970. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan paradigma positivis. Secara ringkas, positivisme adalah pendekatan yang diadopsi dari ilmualam yang menekankan pada kombinasi antara angka dan
logika deduktif dan penggunaan alat‐alat kuantitatif dalam menginterpretasikan suatu fenomena secara “objektif”. Pendekatan ini berangkat dari keyakinan bahwa
legitimasi sebuah ilmu dan penelitian berasal dari penggunaan data‐data yang terukur secara tepat, yang diperoleh melalui survai kuisioner dan
dikombinasikan dengan statistik dan pengujian hipotesis yang bebas nilai objektif. Suatu fenomena dapat dianalisis untuk kemudian ditemukan hubungan di
antara variabel‐variabel yang terlibat di dalamnya. Hubungan tersebut adalah hubungan korelasi atau hubungan sebab akibat.
Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang menggambarkan
hubungan antar variabel, namun tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel itu Nasution,2006:89. Peneliti akan mencari hubungan antara
Universitas Sumatera Utara
strategi promosi terhadap positioning produk ‘Clavo’ pada jejaring sosial twitter dan website.
Pendekatan kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk melengkapi penelitian. Metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Maleong, 2010. Sementara cara peneliti mendekati masalah
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Peneliti bertindak hanya sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati
gejala dan mencatat dalam buku observasinya Rakhmat, 2004: 4.
2.3 Komunikasi Pemasaran