29
2. Tujuan Teknik Role playing
Menurut Smilansky 1968: 59 tujuan yang hendak dicapai dari role playing adalah :
a. Siswa mendapatkan pengalaman baru dan mampu menerapkan dalam berbagai kondisi yang berbeda.
b. Mengenali berbagai karakteristik peran yang ada di kehidupan nyata dan menerapkan dalam kondisi yang sesuai.
c. Merasakan kebersamaan, membina hubungan baik, mengontrol diri dan berhati-hati dalam bersikap antar individu.
d. Melatih kreativitas anak dalam menciptakan sesuatu dan bekerjasama dengan teman.
e. Membuat siswa berfikir lebih luas lagi. Selanjutnya menurut Abit Adya Mubakhit dalam Tri Haryanto,
2014: 38 tujuan dari teknik role playing adalah sebagai berikut : a. Agar siswa dapat menghargai dan menghayati perasaan orang lain.
b. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab. c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi
kelompok secara spontan. d. Merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.
Jadi menurut pendapat ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan teknik role playing yaitu anak mendapatkan pengalaman baru
dalam menerima layanan BK, melatih untuk saling menghargai, memberikan pelajarang tentang tanggung jawab kepada siswa,
30
merangsang siswa untuk berfikir dan memecahkan masalah, melatih kreativitas siswa, melatih kebersamaan siswa, serta siswa
berpandangan lebih luas tentang suatu peran.
3. Manfaat Teknik Role playing
Manfaat dari teknik role playing menurut Tri Haryanto 2014: 22 adalah :
a. Melatih dan menanamkan pengertian perasaan seseorang. b. Menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung
jawab dalam memikul amanah yang telah dipercaya. c. Adanya partisipasi yang kuat dalam mengambil suatu keputusan.
d. Diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga setelah terjun dalam masyarakat.
e. Meningkatkan rasa percaya diri ketika berhadapan dengan sesamanya dan ketika berada di dalam lingkungan sosial untuk
menyesuaikan diri. f. Mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa,
terutama yang berbakat dalam bermain drama. Pendapat di atas dilengkapi oleh pendapat dari Poorman 2002: 54
yang menjelaskan tentang manfaat dari teknik role playing. Secara ringkas, pendapat tersebut adalah :
31
a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini berarti meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
penerimaan layanan BK. b. Mengajarkan siswa tentang rasa empati. Dalam proses role playing
yang dilakukan siswa, siswa harus mematuhi beberapa peraturan. Hal ini sekaligus memberi pelajaran kepada siswa tentang rasa
empati terhadap orang lain. c. Melatih rasa tangggung jawab. Setiap siswa diberikan peran
tertentu yang harus diperankan saat proses role playing. Secara tidak langsung, hal ini melatih siswa untuk bertanggung jawab
dengan peran masing-masing. d. Memberikan pemahaman lebih terhadap suatu materi layanan
sehingga siswa akan lebih mudah mempraktikannya. e. Membantu guru dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan keadaan
siswa. Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
teknik role playing sangat banyak memberi manfaat baik manfaat kepada siswa ataupun kepada gurunya. Adapun manfaat dari teknik role
playing yaitu menanamkan rasa kesetiakawanan, melatih rasa empati, melatih kerjasama siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa,
mengembangkan bakat dan potensi siswa dalam bermain drama, meberikan pemahaman lebih akan suatu materi layanan serta membantu
guru dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan. Semantara itu manfaat
32
yang dituju oleh peneliti dalam penelitian yang membahas tentang peningkatan perilaku asertif adalah manfaat meningkatkan rasa percaya
diri, kerjasama, dan rasa empati siswa. Rasa percaya diri, kerjasama dan rasa empati merupakan komponen penting dalam peningkatan perilaku
asertif.
4. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Role Playing