92
dapat menjadi variabel imbuhan dan membuat biasnya eksperimen.
c Campur tangan perlakuan sebelumnya Suatu eksperimen yang orangnya itu-itu saja kelompok tunggal,
baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. d TesUjian
Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus penggunaan instrumen tersebut. Suatu tes yang
valid untuk satu situasi mungkin tidak valid pada situasi yang lain.
e Pilihan yang bias Pilihan yang bias terhadap sampel dalam kelompok eksperimen
dan kontrol tidak equivalen dapat mengancam validitas eksternal juga.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan, suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi
apabila tes yang dibuat dapat menghasilkan pengukuran yang konsisten. Penelitian ini, perhitungan uji realibitas instrumen menggunakan rumus
Alpha Chronbach yang dilakukan melalui komputer dengan program SPSS. Instrument dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha lebih besar dari
93
0,60 Purbayu Budi Susanto dan Ashari, 2005: 251. Berikut rumus Alpha chronbach untuk menguji reliabilitas instrumen :
� = [ �
� − ][
− ���
� ]
Keterangan: r = reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan Σσi
2
= Jumlah varian butir σ
2
= Varian total Setelah diperoleh koefisien reliabel kemudian dikonsultasikan
dengan harga kategori nilai r yaitu :
Nilai koefisien Kategori nilai koefisien
0,800 – 1,00
Sangat tinggi 0,600
– 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599
Cukup tinggi 0,200
– 0,399 Rendah
0,00 – 0,199
Sangat rendah
Uji reliabilitas instrumen diujicobakan kepada 30 responden yang tidak terlibat dalam proses pemberian tindakan dalam penelitian..Dari
hasil uji yang dilakukan dengan Alpha Cronbach diperoleh nilai koefisien 0,827. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas
instrumen skala perilaku asertif sangat tinggi. Dengan demikian, instrumen tersebut dapat dikatakan andal dan baik, sehingga layak
digunakan sebagai instrumen.
94
K. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kuantitatif. Hipotesis dalam penelitian ini perlu diuji untuk mengetahui
kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis alternatif H
a
dalam penelitian ini berbunyi teknik role playing efektif untuk meningkatkan perilaku asertif pada anggota OSIS SMP Negeri 1 Pakem. Artinya terdapat
perbedaan skor rerata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Sedangkan hipotesis nihil H
o
menyatakan bahwa teknik role playing tidak efektif untuk meningkatkan perilaku asertif pada anggota OSIS SMP Negeri 1
Pakem sehingga tidak terdapat perbedaan skor rerata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Uji hipotesis menggunakan
perhitungan SPSS statistic 17.0 dengan Uji Mann Whitney. Uji Mann Withney atau lebih dikenal sebagai uji u-test yang dikembangkan oleh Mann dan
Whitney. Uji Mann Whitney digunakan sebagai alternatif lain dari uji T parametrik bila anggapan yang diperlukan bagi uji T tidak dijumpai
Sugiyono dan Eri Wibowo, 2004: 125. Jika nilai signifikansi pada Uji Mann Withney kurang dari 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok yang mendapatkan treatment dengan teknik role playing kelompok eskperimen dengan kelompok yang telah mendapatkan treatment
denga teknik konvensional oleh guru BK kelompok kontrol. Selain itu, kriteria dikatakan efektif dan pengaruh bersifat positif apabila dalam
perhitungan diperoleh rata-rata mean kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata mean kelompok kontrol.