Keabsahan Data METODE PENELITIAN

58 Kegiatan pengembangan desa wisata di Kelurahan Brontokusuman dilakukan dengan intensif sejak tahun 2013 oleh pemuda dan sesepuh tokoh masyarakat di Kelurahan Brontokusuman dalam hal ini masyarakat sangat mendukung adanya Desa Wisata. Selain itu juga menjalin kerjasama dengan dinas terkait dan berkonsultasi dengan pakar atau ahli budaya jawa dalam proses mengembangkan Desa Wisata tersebut. Awal mula pengelolaan Desa Wisata ini dilakukan oleh masyarakat atau golongan tua karena dari pemuda sendiri dinilai belum cukup menguasai dan kurang begitu mengetahui sejarah budaya yang ada di Kelurahan Brontokusuman. Seiring berjalannya waktu dan proses pelatihan kepemimpinan pemuda yang dilaksanakan oleh Karang Taruna Saguh Jaya, masyarakat mulai menggandeng pemuda untuk terlibat langsung dalam mengelola Desa Wisata tersebut. Pengelolaan secara intensif dilakukan sejak Karang Taruna Saguh Jaya dilibatkan dalam hal ini pemudapemudi yang selalu aktif dan berperan serta di dalam setiap kegiatan gelaran budaya yang dilaksanakan. Dengan adanya Desa Wisata ini diharapkan dapat merubah paradigma negatif tentang kondisi masyarakat dan lingkungan di Kelurahan Brontokusuman. Banyak pemuda yang terjerat kasus kriminalitas, Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT, pernikahan dini, sungai yang kotor, lingkungan yang kumuh. Untuk itu muncul keinginan untuk merubah paradigma tersebut dengan menjadikan Kelurahan Brontokusuman 59 menjadi tempat yang memiliki potensi wisata budaya serta alamnya khususnya menonjolkan potensi masyarakat Brontokusuman. Dalam mengembangkan Desa Wisata tersebut langkah awal dalam kegiatan merintis kawasan wisata ini dengan melakukan penguatan dari segi SDM dikalangan pemuda untuk memiliki mimpi dan cita-cita yang sama untuk mewujudkan Brontokusuman yang mandiri dan sejahtera melalui sektor pariwisata. Tentu saja tidak hanya dari kalangan pemuda saja, namun juga di tingkat tokoh masyarakat dan warga tentang Desa Wisata ini dilakukan sosialisai dan pendekatan, dalam prosesnya juga semuanya butuh proses panjang dan banyak mengalami kendala. Untuk mengangkat budaya di Desa Wisata ini tahun 2013 pengelola dalam hal ini Karang Taruna mengadakan acara kirab budaya tumpeng robyong dalam rangkaian acara merti desa yang sebelumnya belum pernah diadakan. Dengan menjalin kerjasama dengan media untuk meliput acara ini kami mencoba untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa acaranya akan diliput tv dan media cetak, sehingga dengan pendekatan tersebut diharapkan tokoh masyarakat serta warga dapat memberikan penampilan yang semaksimal mungkin. Maka dilakukanlah kirab budaya dengan mempersembahkan penampilan potensi lokal, kesenian dan kreativitas masyarakat di Brontokusuman. Dengan disetiap digelarnya acara tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari 60 berbagai pihak membuat masyarakat percaya serta puas dengan hasil kinerja para pemuda, semenjak itu Karang Taruna Saguh Jaya memperoleh kepercayaan untuk mengelola dan mengembangan Kawasan Desa Wisata Brontokusuman. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Karang Taruna Saguh Jaya adalah melakukan promosi dan juga mencari sponsor untuk pengumpulan dana sebagai biaya operasional dan penambahan fasilitas menjadi fokus pemikiran pemuda. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain mengadakan beberapa event kesenian dan bekerjasama dengan pemerintah. Seiring dengan perkembangan pariwisata yang ada di Kota Yogyakarta, pemerintah daerah memberikan perhatian dengan melakukan pendampingan serta bantuan. Selain itu juga beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Karang Taruna Saguh Jaya juga berpengaruh di dalam meyakinkan pihak stake holder untuk melakukan kerjasama. Pengelolaan Desa Wisata terus dilakukan oleh pemuda dan masyarakat dengan mengangkat potensi lokal baik alam maupun budaya nya sampai sekarang. b. Letak Geografis Karang Taruna Saguh Jaya Secara geografis letak Karang Taruna Saguh Jaya berada di Kelurahan Brontokusuman Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta. Selain itu Kelurahan Brontokusuman berbatasan dengan Kelurahan Keparakan untuk sebelah utara, Umbulharjo untuk sebelah timur,