Observasi Dokumentasi Metode Pengumpulan Data

55 apa yang sebenarnya terjadi dan dapat melakukan tindakan berdasarkan apa yang telah dipahami. 3. Penarikan Kesimpulan Untuk penarikan kesimpulan peneliti menyusun pola dari data yang terkumpul untuk dijadikan satu agar mudah dipahami. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang dibuat yang kuat mendukung pada tahap pengumpuln data berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

F. Keabsahan Data

Dalam menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Data yang dikumpulkan diklarifikasi sesuai dengan sifat tujuan penelitian untuk dilakukan pengecekan kebenaran melalui teknik triangulasi. Menurut pendapat Lexy J. Moleong 2011:330, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Lexy J Moleong 2010:330-331 ada berbagai jenis triangulasi, yaitu : 56 1. Triangulasi sumber maksudnya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. 2. Triangulasi metode, pengecekan derajat kepercayan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode sama. 3. Triangulasi teori,berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Dengan triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data hasil wawancara antara informasi yang satu dengan informasi yang lain sehingga akan diperoleh informasi yang valid. Sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi untuk memperoleh kebenaran informasi yang valid. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Lembaga

a. Sejarah Berdiri Karang Taruna Saguh Jaya

Karang Taruna Saguh Jaya didirikan pada tanggal 22 Mei 1990, awal mula didirikannya Karang Taruna Saguh Jaya berawal dari sekumpulan pemudapemudi yang mempunyai cita-cita untuk membangun jiwa kepemimpinan generasi muda yang bertujuan untuk membina dan memberdayakan masyarakat di sekitar Karang Taruna Saguh Jaya. Karang Taruna Saguh Jaya dulu bernama KT FKPB Forum Komunikasi Pemuda Brntokusuman, namun seiring berjalannya waktu dan pergantian pengurus ada masukan jika nama FKPB dirasa kurang cocok dan akhirnya berubahlah menjadi Saguh Jaya yang mempunyai arti “siap waktu, tenaga dan pikiran untuk mengabdi ke masyarakat guna kejayaan Brontokusuman”. Di dalam menjalankan proses berorganisasi, Karang Taruna Saguh Jaya ini mempunyai bidang garapan dalam memberdayakan pemuda dan masyarakat di Kelurahan Brontokusuman, sehingga pada tahun 2013 muncul gagasan dari pemuda untuk menjadikan kampung Brontokusuman sebagai kawasan desa wisata dengan memanfaatkan potensi alam dan potensi budaya jawa yang ada sehingga mampu memberdayakan pemuda dan masyarakat di Kelurahan Brontokusuman.