Pengujian Hipotesis Kedua dan Keempat

88 Dengan memasukkan koefisien jalur p 1 , p 2 , dan p 3 ke dalam model hubungan hipotetis teoritis antar ketiga variabel dalam penelitian ini diperoleh bentuk diagram jalur seperti yang disajikan pada Gambar 11 berikut ini. Gambar 11. Koefisien Jalur pada Model Hubungan Antar Variabel Dengan memasukkan koefisien jalur pada model di atas diperoleh dua bentuk persamaan jalur sebagai berikut: 1. Y 2 = 0,488 X + 0,771; Adjusted R 2 = 0,229 2. Y 1 = 0,013 X + 0,479 Y 2 + 0,782; Adjusted R 2 = 0,218 Keterangan: X = Sertifikasi Guru Y 1 = Komitmen Guru Y 2 = Kepuasan Kerja Guru Pada model regresi 1 digambarkan bahwa sertifikasi guru X memiliki pengaruh langsung terhadap kepuasan kerja guru Y 2 . Efek langsung pengaruh ini ditentukan oleh besarnya standardized regression coefficient yaitu sebesar 0,488. Pengaruhnya bersifat nyata dan positif seperti yang telah dibahas pada Kepuasan Kerja Guru Y 2 Sertifikasi Guru X Komitmen Guru Y 1 0,488 0,782 0,479 0,771 0,013 89 pengujian hipotesis. Terdapat residu sebesar 0,762 yang dijelaskan oleh variabel lain yang berada di luar model penelitian. Sementara itu, pengaruh langsung sertifikasi guru terhadap komitmen guru dan pengaruh tak langsungnya melalui kepuasan kerja guru disajikan pada Tabel 23 berikut ini. Tabel 23. Pengaruh Langsung, Tak Langsung, dan Pengaruh Total Sertifikasi Guru terhadap Komitmen Guru Direct effect X → Y 1 p 2 = 0,013 Indirect effect: X → Y 2 → Y 1 p 1 x p 3 = 0,488 x 0,479 = 0,234 Total Effect Direct Effect + Indirect Effect = 0,013 + 0,234 = 0,247 Sumber: Data primer diolah, 2016 Tabel 23 di atas menunjukkan bahwa sertifikasi guru memberikan pengaruh langsung sebesar 0,013 dan pengaruh tak langsung sebesar 0,234, sehingga diperoleh pengaruh total sebesar 0,013 + 0,234 = 0,247. E. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas menunjukkan bahwa sertifikasi guru lebih dari separuh terdiri atas kelompok lama sertifikasi 4-6 tahun, yaitu berjumlah 49 57,0 dari keseluruhan 86 subyek yang diteliti, disusul oleh kelompok lama sertifikasi 7-9 tahun, yang berjumlah 24 27,9. Hal ini menunjukkan bahwa program sertifikasi guru telah berlangsung cukup lama dan tentunya program ini mampu menghasilkan tenaga guru yang profesional, sebagaimana didefinisikan oleh Cully E. Mulyasa, 2013: 25 “a vocation in 90 which professional knowledge of some department a learning science is used in its application to the other or in the practice of an art found it.” Pengertian ini mengandung makna bahwa profesional merupakan pekerjaan yang menggunakan teknik dan prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual, yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian dapat diabadikan bagi kemaslahatan masyarakat. Sehingga dari pengertian ini, guru sebagai profesi yang profesional terkait dengan suatu layanan dan pengabdian yang ditandai oleh keahlian, teknik dan prosedur yang mantap serta sikap kepribadian tertentu. Dengan demikian seorang guru yang profesional pada hakikatnya memiliki niat, kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Dengan sikap profesionalisme dalam mengajar guru mendapatkan kepuasan kerja dan berimplikasi menimbulkan komitmen guru yang tinggi. Hasil analisis deskriptif membuktikan bahwa kepuasan kerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta mencapai skor rata-rata mean sebesar 4,28 pada skala Likert 1-5 dengan simpangan baku sebesar 0,508. Skor terendah minimum kepuasan kerja guru sebesar 3,00 dan skor terbesar maksimum sebesar 5,00 dengan rentang range sebesar 5,00 – 3,00 = 2,00. Nilai mean 4,28 tergolong ke dalam kategori sangat tinggi X 4,00. Setelah data dikelompokkan, terdapat 64 74,4 guru dari keseluruhan 86 subyek yang diteliti yang masuk ke dalam kategori sangat tinggi, disusul 19 22,1 yang masuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat antara lama sertifikasi dengan kepuasan kerja guru.