Uji Reliabilitas Instrumen Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Butir Instrumen

65 independen terhadap variabel dependen mengasumsikan bahwa nilai residu mengikuti distribusi normal Imam Ghozali, 2006: 110-114. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik, yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Metode grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dan dengan distribusi yang mendekati normal, atau dilakukan dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data residu akan dibandingkan dengan garis diagonal itu. Teknik uji normalitas berikutnya adalah teknik analisis statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov atas nilai residu. Jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residu memiliki sebaran data yang normal.

b. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi yang terlalu kuat antar variabel bebas. Teknik pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai tolerance atau VIF variance inflation factor yang dapat diperoleh dengan Program SPSS. Jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada problem multikolinieritas dalam model regresi. Uji multikolinieritas hanya dilakukan pada analisis jalur yang menggunakan analisis regresi linier ganda. Imam Ghozali, 2006: 91.

c. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu pengamatan ke pengamatan yang lain 66 dalam model regresi. Teknik pengujian heteroskedastisitas umum dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika tidak ditemukan pola yang jelas dan titik-titik menyebar hampir merata di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak ditemukan problem heteroskedastisitas dalam model regresi pada analisis jalur. Imam Ghozali, 2006: 105.

3. Analisis Jalur

Setelah uji prasyarat analisis dilakukan dan semua persyaratan terpenuhi, maka dapat dilanjutkan pengujian hipotesis dengan melakukan analisis jalur. Analisis jalur path analysis merupakan perluasan dari analisis regresi berganda yang bertujuan untuk mengestimasi besar dan signifikansi hubungan antar beberapa variabel dan melibatkan variabel antara intervening variable. Variabel antara berfungsi memediasi hubungan antara variabel independen eksogen terhadap variabel dependen endogen Imam Ghozali, 2006: 174. Model hubungan antar ketiga variabel dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram jalur pada Gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Model Hubungan Antar Variabel Kepuasan Kerja Guru Sertifikasi Guru Komitmen Guru p 1 p 2 p 3 e 2 e 1 67 Model di atas dapat dinyatakan dalam dua bentuk persamaan jalur sebagai berikut ini Imam Ghozali, 2006: 175: 1. Y 2 = p 1 X + e 1 2. Y 1 = p 2 X + p 3 Y 2 + e 2 Keterangan: X = Sertifikasi Guru Y 1 = Komitmen Guru Y 2 = Kepuasan Kerja Guru p1, p2, p3 = Koefisien jalur standardized regression coefficient e 1 , e 2 = residu atau error terms. Estimasi terhadap masing-masing persamaan di atas dilakukan dengan teknik analisis regresi dengan bantuan program SPSS versi 20, dimana koefisien jalur p 1 , p 2 , dan p 3 adalah standardized regression coefficient atau nilai beta pada hasil SPSS. Uji signifikansi masing-masing koefisien jalur yang juga merupakan pengujian signifikansi pengaruh variabel independen secara langsung terhadap variabel dependen, menggunakan nilai signifikansi p. Jika nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen signifikan bermakna. Besaran-besaran lain yang dijelaskan meliputi:

a. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi berkisar dari 0 sampai 1. Nilai R 2 yang mendekati nol menunjukkan bahwa variabel-variabel independen kurang mampu menjelaskan variasi pada variabel depedennya, sementara itu nilai R 2 yang