Konsepsi Masyarakat Bali tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan
156 Tabel 6.
Transkrip Dialog dengan Empu WD tentang Cita-cita dan Harapan Prof. Dr. IB. Mantra dalam Pengembangan Seni-Budaya untuk Kesejahteraan Masyarakat Bali
07 ,
+ ,
0- ,
+ ,
001 .
002 00
9 000
+ :
005 +
+ 006
007 00
, 00-
+ 00
051 ,
052 ,
05 050
055 056
057 05
; 05-
05
Masyarakat Bali sudah menempatkan SMK sebagai lembaga pendidikan untuk mengembangkan nilai-nilai disiplin, loyalitas, dedikasi yang tinggi terhadap
kerja. Pada tahun 2010 tercatat sebanyak 58.831 putra-putri Bali sedang menempuh pendidikan di SMK Tabel 2. SMK dipilih sebagai tempat pendidikan
untuk mendapat bekal kompetensi bekerja baik untuk lingkungan lokal, nasional, dan internasional. Kemampuan siswa untuk berwirausaha juga sudah mulai
dilatihkan di SMK. Disamping itu lulusan SMK juga dapat meneruskan ke perguruan tinggi. Dalam kerangka pengembangan kualitas SDM tingkat
menengah kedudukan dan fungsi SMK sangat strategis dalam menyiapkan kemampuan lulusan berwirausaha atau menjadi pekerja di perusahaan. Tabel 7
berikut menunjukkan data interview dengan IKS.
157 Tabel 7.
Transkrip DataPola Pengembangan Kemampuan Bekerja dan Berwirausaha di SMK
baris Cuplikan Dialog
Komentar {Terjemahan} 27
2 ;;
2- ;
2 ;
1 ;
2 ,
5 ;
6 7
- 01
; ,
02 ;;;;;;;;;;
-5 -6
; -7
; -
-- ;
- ;
1 ;
;; 2
Penguatan kompetensi bekerja melalui peningkatan skill, prestasi kerja, dan sikap dilatihkan di SMK. Penguatan kompetensi ini diharapkan memuaskan bagi
perusahaan sehingga pihak perusahaan datang dan meminta lulusan SMK untuk menjadi pekerja. Terbatasnya peluang menjadi pekerja di perusahaan
menyebabkan SMK harus memberi penguatan kemampuan berwirausaha. Keberadaan pasar seni sangat membantu pengembangan kewirausahaan di SMK.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat sebagian besar SMK di Bali sudah menyadari kedudukan dan fungsinya. SMK di
Bali mulai meningkatkan profesionalisme pengelolaan untuk membangun dan
158 menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sekolah sebagai pusat pembudayaan
kompetensi. Pengelola SMK terus membangun dan memberdayakan seluruh komponen sekolah menuju sekolah bertaraf internasional dengan menggerakkan
seluruh warga sekolah untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Harapannya agar SMK memiliki budaya kerja yang berorientasi keunggulan
kompetitif di pasar kerja nasional maupun internasional. Perluasan kerjasama dengan DU-DI yang relevan baik dalam maupun luar negeri terus dikembangkan
dalam bentuk MoU. Untuk menuju SMK bertaraf internasional dibutuhkan nilai-nilai disiplin,
loyalitas, dedikasi tinggi, produktif, kreatif, inovatif dan bermutu, transparan bertanggungjawab dan menumbuhkembangkan budaya partisipasif, kebersamaan,
efektif dalam mengelola sumber daya, dan melakukan pelayanan prima. Nilai- nilai tersebut diperlukan untuk mewujudkan tujuan SMK untuk: 1 menyiapkan
siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional; 2 menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetisi dan
mengembangkan diri; 3 menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan DU-DI pada saat ini maupun pada masa yang akan datang; 4
menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif; 5 menyiapkan tamatan yang mampu bekerja mandiri, memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional. Pembudayaan kompetensi di SMK sangat disadari untuk pemenuhan
kebutuhan kualifikasi DU-DI. Pengakuan kualitas lulusan SMK oleh DU-DI
159 menjadi titik perhatian bagaimana kompetensi dibudayakan di SMK. Pengakuan
akan kemampuan lulusan sebagai akibat dari pencapaian atau dimilikinya kompetensi sangat penting bagi SMK. Tabel 8 menunjukkan transkrip data
cuplikan interview dengan Dra. NYA, B.A. dari Lampiran 11. Tabel 8.
Transkrip Data Pola Penjaminan Mutu Lulusan SMK
baris Cuplikan Dialog
Komentar {Terjemahan} 5
6 : 0
7 ,
- 3
, =,
21 22
2 =,
20 =,
;; 25
26 27
3 2
2- 75
, 76
77 ;
7 7-
=, 7
1 2
8 - 1
, - 1
5 6
; 7
. 201
202 20
, 200
, 205
;
Dalam pengembangan kompetensi, SMK sudah menggunakan DU-DI sebagai penjamin mutu. Dengan melibatkan LSP kompetensi siswa diuji dan
160 disertifikasi. Kurikulum selalu dikembangkan dengan cara melakukan analisis
kebutuhan kompetensi kerja dari berbagai DU-DI. Target kualifikasi kompetensi atau kriteria ketuntasan minimal KKM dipatok diatas rata-rata 8,0 untuk
memberi jaminan kompetensi lulusan dengan kualifikasi tinggi. Sesuai dengan esensi pendidikan untuk dunia kerja, SMK disiapkan untuk menghasilkan lulusan
yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Pengelolaan SMK di Bali khususnya RSBI dilakukan melalui langkah-
langkah: 1 menyiapkan seluruh komponen sekolah yang meliputi SDM, fasilitas yang dibutuhkan dalam mendukung dan merealisasikan visi dan misi sekolah; 2
mengupayakan pemenuhan seluruh fasilitas pembelajaran baik teori maupun praktek sesuai dengan kriteria yang dituangkan dalam 12 janji kinerja SBI
Sekolah Bertaraf Internasional; 3 pengembangan kurikulum pembelajaran yang relevan dengan perkembangan IPTEKS dan tuntutan pasar baik ditingkat
nasional maupun internasional; 4 memenuhi standar penilaian untuk mata pelajaran produktif mengacu pada industri industry oriented;
5 meningkatkan peran serta masyarakat, komite sekolah, dinas terkait, dunia usahaindustri baik
nasional maupun internasional secara aktif dan partisipatif dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di SMK; 6 melaksanakan dan mengembangkan
sistem management mutu ISO 9001-2000; 7 meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, peserta didik disetiap lini untuk menghasilkan kinerja yang
berorientasi mutu; 8 mengembangkan dan meningkatkan peran unit produksi, teaching factory
dalam kaitannya menumbuh kembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan.
161 Performance
atau kinerja guru SMK berhubungan dengan kompetensi guru dalam pengembangan strategi pengajaran, perilaku mengajar, gaya mengajar,
kepemimpinan siswa, pola menajemen kelas dan sebagainya. Kompetensi guru ditingkatkan melalui sertifikasi kompetensi bidang kejuruan pada lembaga
sertifikasi profesi. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan PBM dan penilaian kepada siswa, memahami karakteristik dan
prinsip-prinsip pendidikan kejuruan. Tabel 9 menunjukkan transkip penggalan interview
dengan Dra. NYA dari Lampiran 11. Memperhatikan tuntutan pasar tenaga kerja, kemampuan guru ditingkatkan
sejalan dengan pembenahan kurikulum, sarana dan prasarana, PBM, lingkungan sekolah. Penguasaan peranan guru di SMK ditingkatkan dengan meningkatkan
pemahaman fungsinya sebagai tenaga pendidik dan pelatih. Guru SMK harus memahami dan memiliki kepercayaan diri sebagai pelatih tenaga kerja menengah
yang akan dipakai oleh DU-DI. Ukuran pencapaian kompetensi lulusan adalah ukuran DU-DI bukan ukuran diri guru sendiri. Untuk itu guru produktif
ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan sebagai asesor di lembaga- lembaga sertifikasi profesi. SMK bersama komite sekolah membuat anggaran
pelatihan guru sebagai asesor. Dampak ikutannya SMK dengan jumlah guru tersertifikasi sebagai asesor yang banyak dapat mengembangkan SMK sebagai
tempat uji kompetensi TUK. Pembudayaan kompetensi di SMK membutuhkan kerjasama yang sinergi dalam menjabarkan pelaksanaan kurikulum antara
kelompok mata pelajaran Normatif, Adaptif, dan Produktif.
162 Tabel 9.
Transkrip Data Pengembangan Kompetensi Guru SMK
baris Cuplikan Dialog
Komentar {Terjemahan}
, ?
-1 -2
- -0
-5 -6
-7 -
: --
- 1
4 2
; ,
5 122
6 7
: 122
- 211
4 ;
212 ,
21 ;
210 215
216 217
21 21-
; 21
221 222
5 22
220 +
225 +
226 =
227 : 0
= 22
+ 22-
22 3
21 22
2 20
;
Pembentukan SKL perlu dijadikan rujukan oleh semua guru. Pembudayaan
kompetensi di SMK merupakan sesuatu yang utuh sebagai kesatuan dari
163 pengembangan kompetensi kejuruan, kompetensi kepribadian, kemandirian,
norma, kemampuan beradaptasi dengan perubahan, kewirausahaan, Pembudayaan kompetensi memerlukan lingkungan yang mendidik yang kaya dengan
rangsangan-rangsangan dan dorongan untuk belajar IGMP, L.10, b. 144-156. Pembudayaan
kompetensi di SMK membutuhkan pengembangan
keterampilan secara terus menerus sehingga sampai kepada suatu kebiasaan bekerja. Siswa perlu sering diajak melihat dan belajar di lapangan melalui event
pameran atau belajar ke pasar, prakerin, dan juga melalui pertukaran pelajar SMK antar negara. Diharapkan kreativitas anak akan tumbuh dan mentalnya menjadi
kuat, percaya diri untuk terus belajar berkarya IMJJ, L. 15, b.4-26. Dalam bidang seni lukis keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh tingkat kreativitas dan
disiplin anak dalam berkarya IPNAP, L.15, b.93. Untuk membudayakan perilaku kerja sejak awal siswa SMK didekatkan dengan lapangan kerja. Banyak
siswa SMK N 3 Denpasar telah melakukan kegiatan daily work di hotel-hotel, restoran, SPA, salon kecantikan AAAI, L.18. b.38.
Pembudayaan kompetensi melalui kegiatan prakerin di DU-DI merupakan bagian penting dari kegiatan diklat di SMK. Prakerin dapat meningkatkan
semangat belajar siswa, mendekatkan siswa dengan dunia nyata yaitu dunia kerja. Untuk mendukung kelancaran kegiatan prakerin SMK selalu mengadakan
hubungan kerja sama dengan DU-DI sebagai institusi pasangan. DU-DI membutuhkan peran SMK dan SMK membutuhkan peran serta DU-DI. Program
prakerin dapat menumbuhkan adanya jaringan antara siswa dengan DU-DI sehingga setelah menyelesaikan program prakerin siswa dapat melakukan daily
164 work
untuk semakin memantapkan kompetensi diri siswa. Tabel 10 menunjukkan transkrip data pembudayaan kompetensi melalui prakerin Lampiran 18.
Tabel 10. Transkrip Data Pembudayaan Kompetensi Melalui Prakerin
baris Cuplikan Dialog
Komentar {Terjemahan} 2
, 1
2 ,
; =,
; ,
5 6
, 7
- =,
01 =,
1 =
02 : 0
=, : 0
00 05
8 06
=, 7
07 0-
, 9
; ;
51 9
52 5
, 50
9 ,
Pertukaran pelajar SMK ke luar negeri memberi manfaat positif terbentuknya wawasan baru, pengalaman, dan jaringan. Terbentuk pemahaman
dan penghayatan bahwa pendidikan SMK membentuk dan membudayakan kompetensi. Siswa tahu skill kerja harus dilengkapi dengan penampilan, disiplin,
etika kerja, attitude. Agar memiliki nilai jual yang lebih baik siswa SMK perlu melengkapi diri dengan skill atau kompetensi etnik lokal Bali yang memiliki nilai
jual internasional. Untuk bidang boga misalnya fruit carving dan merangkai
165 bunga. Tabel 11 menunjukkan transkrip data pembudayaan kompetensi melalui
pertukaran pelajar SMK ke luar negeri penggalan Lampiran 18. Tabel 11.
Transkrip Data Pembudayaan Kompetensi melalui Pertukaran Pelajar SMK ke Luar Negeri dan Penguatan Kompetensi Lokal Bali
baris Cuplikan Dialog
Komentar {Terjemahan}
271 +
272 9
21 27
270 275
; =
276 277
9 27
27- 27
21
22 2
22 20
25 ;
=, 26
27 2
; ,
2- ;
2 2-1
2-2 2-
, 2-0
2-5 2-6
2-7 8
2- 2--
2- 21
, =
22 ;
2 21 111
20 211 111
25 26
27 2
; ,
2- 2
11 12
9 1
166 Peningkatan kompetensi kejuruan berbasis lokal yang memiliki nilai jual
internasional sangat berkembang di SMK di Bali. Sentuhan-sentuhan seni terhadap produk-produk pendidikan kejuruan memberikan nilai jual dan nilai
tambah. Fruit carving misalnya dapat meningkatkan nilai sebuah bahan sampai sepuluh kali lipat dari harga bahan dasarnya. Gambar 17a menunjukkan ukiran
buah karya siswa SMKN 3 Denpasar yang memiliki nilai jual internasional.
Gambar 17. Contoh Karya-karya Kreatif Siswa SMK N 3 Denpasar Masyarakat Bali dengan jiwa seni sangat peka dalam melakukan
peningkatan nilai tambah. Satu helai bunga dan dua helai daun ditangan manusia kreatif akan menghasil sesuatu karya yang bernilai tinggi. Gambar 17b foto
sentuhan kreatif siswa SMK menata satu helai bunga dan beberapa helai daun.
a. Seni Ukir Buah
c. Seni Rangkai Bunga
167