Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

119 aksi-aksi mereka, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan keseharian mereka Schensul,S.L., Schensul, J.J., LeCompte, M.D., 1999. Penelitian etnografi merupakan studi terhadap kelompok budaya yang utuh dan alami selama jangka waktu tertentu Fraenkel Wallen, 1991; Creese, Bhatt, Bhojani, Peter Martin, 2008; Agar, 1996; Street, 1995. Proses penelitian bersifat fleksibel dan kontekstual berkembang sebagai respon terhadap realitas hidup yang ditemui di lapangan Grant Fine, 1992; Spradley, 1979; Creswell, 1994. Dalam perspektif ontologis nature of the phenomena atau entitas atau kenyataan sosial menjadi sangat penting artinya dalam melakukan proses penelitian etnografi. Dalam pandangan Creswell 1994 peneliti kualitatif utamanya sangat konsern terhadap proses dibandingkan outcomes atau produk. Penelitian etnografi secara sistematis melakukan deskripsi, analisis, dan intepretasi dengan menghayati interaksi dan persepsi masyarakat yang diteliti bukan persepsi atau angan-angan peneliti Munhal, 2001; Creswell, 1994. Perilaku dan praktik sosial budaya dalam segala bentuk interaksi, komunikasi, aturan, moralitas, sistem keyakinan dideskripsikan sebagaimana adanya. Penelitian etnografi memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata kehidupan mereka sehari-hari Mason, 2006; Dobbert, 1982; Sanjek, 1990; Beach Dovemark, 2005; Atkinson, 1990. Etnografi secara efektif membangun teori lokal yaitu teori yang dikembangkan dari sebuah peristiwa atau kejadian, keyakinan beliefs, dan perilaku suatu masyarakat. Ethnographer seharusnya juga melihat dan memahami hubungan kejadian diantara 120 situs lokal, nasional, regional, dan global Schensul,S.L., Schensul, J.J., LeCompte, M.D., 1999. Penelitian etnografi fokus pada masyarakat, memilih informan yang diketahui memiliki pandangan yang luas dan mendalam terhadap aktivitas masyarakat yang diteliti Schensul, S.L., Schensul, J.J., LeCompte, M.D., 1999. Menekankan pada makna bagaimana masyarakat make sense kehidupannya, pengalaman, dan struktur dunianya sendiri Creswell, 1994:145; Schensul,S.L., Schensul, J.J., LeCompte, M.D., 1999. Pengidentifikasian dan pemilihan informan yang tepat akan memperkuat akses sumber data yang relevan dengan pertanyaan penelitian Mason, 2006:120. Goetz dan Le Compte 1984 dalam bukunya Ethnography and Qualitative Design , menekankan pembentukan teori berdasarkan data empirik atau teori yang dikonstruksi di lapangan. Tujuan dari penelitian etnografi untuk menghasilkan penelitian yang memiliki komparabilitas dapat diperbandingkan dan transabilitas dapat diterjemahkan pada kasus-kasus hasil penelitian lainnya. Penelitian etnografi konsepsi masyarakat Bali terhadap SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi mengkaji dan menyajikan pengalaman-pengalaman terbaik best practice tentang interaksi, relasi, dan situasi sosial budaya, praktek sosial budaya, organisasi adat desa pakraman, organisasi sekolah, pendidikan nilai di keluarga dan di masyarakat, serta pendidikan di sekolah. Fokus penelitian terkait dengan fenomena mereka dalam berpikir dan bertindak terhadap SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi. Studi ini berupaya memahami peristiwa kultural bagaimana masyarakat Bali sebagai subjek pendidikan memahami, 121 mengintepretasikan, mengembangkan ide-ide, dan mengkonstruksi pola pembudayaan kompetensi di SMK berbasis ideologi THK. Studi ini menemukan konsep-konsep internalisasi THK ke dalam sistem persekolahan SMK yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Bali. Penelitian ini terkait dengan antropologi pendidikan yang mempelajari peristiwa kulturalbudaya Bali dengan latar belakang ideologi THK menggunakan landasan filsafat phenomenologi Noeng Muhadjir, 2000:129. Penelitan ini menuntut pendekatan holistik, mengamati subjek penelitian dalam konteks, dalam keseluruhan, tidak diparsialkan, tidak dieliminasi dari integritasnya. Peneliti tertarik dengan proses dan makna sehingga secara fisik pergi ke lapangan mengobservasi dan melakukan interview terhadap orang-orang dalam seting yang alamiah Creswell, 1994: 145, Schensul, S.L., Schensul, J.J., LeCompte,M.D.,1999. Dalam pandangan Spradley 1979: 3 penelitian etnografi adalah study from people. Penelitian ini menuntut menyatunya subjek penelitian dengan objek penelitian serta subjek pendukungnya. Sehingga keterlibatan langsung dikancah dan menghayati berprosesnya subjek penelitian, subjek pendukung penelitian dan objek penelitian menjadi syarat utama. Penelitian etnografi tentang konsepsi masyarakat Bali terhadap SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi konseptualisasinya mengarah ke empat dimensi yaitu induktif, generatif, konstruktif, dan subjektif Noeng Muhadjir, 2000:130. Konsepsi induktif berharap menemukan teori dari data, mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengembangkan teori. Generatif mengarah ke penemuan konstruksi dan proposisi dengan menggunakan data 122 sebagai evidensi. Konstruktif mengarah kepada penemuan konstruksi atau kategori lewat analisis dan proses mengabstraksi. Subjektif artinya rekonstruksi penafsiran dan pemaknaan hasil penelitian didasarkan kepada konseptualisasi masyarakat Bali dalam memahami, mengintepretasikan, menjelaskan dan menggambarkan pola pembudayaan kompetensi di SMK berbasis ideologi Tri Hita Karana . Studi etnografi menurut Goetz dan LeCompte 1984 menekankan pembentukan teori berdasarkan data empirik, teori dikonstruksi di lapangan grounded theory. Teori mengarah kepada hubungan diantara fakta-fakta atau urutan dari fakta-fakta penuh makna Schensul,S.L., Schensul, J.J., LeCompte, M.D., 1999; Glaser, B.G.,1978,1992; Glaser, B.G. Strauss, A.L.,1967.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bali di empat kabupatenkota madya, yaitu Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung, dan Kota Madya Denpasar. Penelitian ini dilaksanakan atas: 1 ijin rekomendasi Badan Kesbang Pol dan Linmas Pemerintah Provinsi Bali melalui surat nomor: 0704009BID IIKBPPM tanggal 29 April 2010; 2 ijin penelitian Badan Kesbang Pol dan Linmas Pemerintah Kabupaten Buleleng nomor: 07067BKPL2010 tanggal 3 Juni 2010; 3 ijin penelitian Badan Kesbang Pol dan Linmas Pemerintah Kabupaten Gianyar nomor: 070435Kespolin2010 tanggal 4 Mei 2010; 4 ijin mengadakan penelitian Badan Kesbang Pol dan Linmas Pemerintah Kabupaten Badung nomor: 070119Kesbang tanggal 3 Mei 2010; 5 ijin rekomendasi Badan Kesbang Politik dan Linmas Pemerintah Kota Denpasar nomor: 070250BKPL tanggal 5 Mei 2010 surat ijin terlampir pada Lampiran 23. Penelitian 123 dilaksanakan selama tujuh bulan penuh mulai tanggal 1 April 2010 peneliti memasuki lokasi tempat penelitian sampai dengan 23 Oktober 2010. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif dengan memperhatikan kebutuhan pengembangan bidang studi keahlian di SMK dan ragam pola budaya masyarakat Bali. Ragam pola budaya Bali utara yaitu Kabupaten Buleleng berbeda dengan ragam pola budaya Bali selatan yaitu Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung, dan Kota Madya Denpasar. Penelitian dilaksanakan di SMK N 3 Singaraja dan SMK N 1 Singaraja untuk wilayah Bali utara. Sedangkan untuk wilayah Bali selatan penelitian dilakukan di SMK N 1 Sukawati Gianyar, SMK N 2 Sukawati Gianyar, SMK N 3 Sukawati Gianyar, SMK N 1 Denpasar, SMK N 3 Denpasar, SMK N 1 Kuta Selatan, desa pakraman Batu Bulan, desa pakraman Nagasepaha, Pasar Seni Guwang, Pasar Seni Sukawati, lingkungan keluarga seniman Ida Mpu Widya Dharma dan budayawan Drs. I Ketut Wiana, M.Hum.

C. Responden Penelitian

Sebagai responden dari penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki kapasitas sebagai sumber informasiinforman penelitian. Inisial dari informan penelitian ini yaitu Bapak Drs. INStk, M.Pd., selaku kepala SMK N 3 Singaraja, kepala SMK N 1 Singaraja Bapak Drs. INSrd, kepala SMK N 1 Sukawati Gianyar Bapak Drs. IMM, M.Pd., kepala SMK N 2 Sukawati Gianyar Bapak Drs. IKS, kepala SMK N 3 Sukawati Gianyar Bapak Drs. IKSG, kepala SMK N 1 Denpasar Bapak Drs. IGNW, kepala SMK N 3 Denpasar Ibu Dra. NLYA, BA., kepala