Metode Role Playing a. Definisi Metode Role Playing

47 b Mendiskusikan fokus – fokus utama. c Mengembangkan pemeranan selanjutnya. 7 Memerankan kembali. a Memainkan peran yang dirubah b Memberikan masukan atau alternatif perilaku dalam langkah selanjutnya. 8 Berdiskusi dan mengevaluasi. 9 Saling berbagi dan mengembangkan pengalaman. a Menghubungkan situasi yang bermasalah dengan kehidupan dunia nyata serta masalah – masalah yang baru muncul b Menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku. Berdasarkan langkah di atas, langkah dari penerapan metode Role Playing adalah dari : Memanaskan suasana kelas, pembentukan kelompok, mengatur setting tempat latihan, membagi skenario, bermain di depan kelas tiap kelompok, berdiskusi dan evaluasi, peran kelompok selanjutnya, diskusi dan evaluasi kembali serta penarikan kesimpulan dan berbagi pengalaman. Kajian tersebut menjadi indikator penilaian dari keterlaksanaan metode Role Playing. Role Playing diatur secara khusus untuk mendidik siswa dalam analisis nilai dan perilaku masing – masing individu, mengembangkan strategi – strategi dalam memecahkan masalah interpersonal dan intrapersonal, pengembangan rasa empati terhadap orang lain. 48

b. Kelebihan Metode Role Playing

Kelebihan metode bermain peran adalah 1 Seluruh siswa mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama. 2 Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. 3 Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda. 4 Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan. 5Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

c. Kelemahan Metode Role Playing

Kelemahan metode bermain peranan ini terletak pada :1 Bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjangbanyak.2 Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. 3 Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu. 4 Apabila bermain peran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai. 5 Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini. 6 Pada pelajaran agama masalah keimanan, sulit disajikan melalui metode bermain peranan ini. Dalam kompetensi dasar Bekerja dalam Satu Tim nanti, guru menyediakan skenario untuk diperankan siswa pada saat pelajaran. Skenario tersebut disesuaikan dengan materi ajar. Jadi antara kelompok 49 satu dengan yang lain berbeda topik yang dibahas. Meskipun ada kelebihan dan kekurangan pada penerapan metode bermain peranan, bukanlah menjadi masalah untuk berusaha meningkatkan hasil belajar siswa. Pada mata diklat Pelayanan Prima ini, Role Playing digunakan sebagai metode untuk memperjelas materi ajar. Mata diklat yang berbentuk teori ini bisa dijelaskan dalam bentuk praktik agar mudah dipahami oleh siswa. Bermain peran sebagai bentuk metode untuk meningkatkan pemahaman siswa, sehingga berimplikasi pada peningkatan hasil belajar. Pada kompetensi Bekerja dalam Satu Tim ini, siswa dibentuk dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok diberi jobsheet yang berisi skenario dari materi ajar. Skenario yang berupa dialog – dialog harus sesuai dengan materi. Pada skenario yang berbeda – beda, siswa dapat saling bertukar pendapat, saling mendengarkan dan memperhatikan. Dalam bermain peran, siswa diminta untuk mempelajari dan mempraktikan di depan kelas per kelompok. Untuk penilaian dinilai dari lembar observasi per individu. Satu kelompok performa di depan, kelompok yang lain memperhatikan. Di akhir pembelajaran diadakan pengambilan kesimpulan dan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan cara memberi soal tes pada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan peserta didik dalam memahami materi ajar. 8. Pelayanan Prima di SMK Ma’arif 2 Sleman a. Kompetensi Dasar Pelayanan Prima di SMK Ma’arif 2 Sleman Standar kompetensi adalah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan kompetensi dasar adalah pengembangan dari 50 standar kompetensi lulusan SKL yang akan menentukan kelulusan peserta didik. Standar kompetensi mata pelajaran pelayanan prima dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata diklat Pelayanan Prima di SMK Ma’arif 2 Sleman No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1 Memberikan layanan secara prima kepada pelanggan semester 1 1.1 Melakukan komunikasi di tempat kerja a. Deskripsi komunikasi di tempat kerja. b. Macam – macam teknik komunikasi 1.2Memberikan bantuan untuk pelanggan internal dan eksternal a. Deskripsi Pelayanan Prima b. Identifikasi Pelayanan Prima berdasarkan karakter pelanggan c. Teknik penanganan keluhan pelanggan internal dan eksternal 2 Memberikan layanan secara prima kepada pelanggan semester 2 1 Bekerja dalam satu tim a. Deskripsi tentang kerja dalam satu tim Sumber : Silabus Pembelajaran Pelayanan Prima, SMK Ma’arif 2 Sleman

b. Pengertian Pelayanan Prima

Mata pelajaran Pelayanan Prima ini dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan memberikan layanan secara prima kepada pelanggan. Pelayanan Prima berisi tentang