21
b Dapat dipergunakan sebagai dorongan motivasi belajar. c Untuk memberikan pengalaman dalam belajar
2 Fungsi evaluasi hasil belajar untuk kepentingan pendidik a Untuk menyeleksi siswa yang selanjutnya berguna untuk
meramalkan keberhasilan study berikutnya. b Untuk mengetahui sebab – sebab kesulitan belajar siswa, yang
selanjutnya berguna untuk memberikan bimbingan belajar kepada siswa.
c Untuk pedoman mengajar. d Untuk mengetahui ketepatan metode mengajar
e Untuk menempatkan siswa dalam kelas ranking, penjurusan, kelompok belajar dan lainnya.
3 Fungsi evaluasi hasil belajar untuk kepentingan organisasi atau lembaga pendidikan :
a Untuk mempertahankan standar pendidikan b Untuk menilai ketepatan kurikulum yang disediakan
c Untuk menilai kemajuan sekolah yang bersangkutan. Fungsi evaluasi hasil belajar pada umunya untuk mengetahui
bagaimana hasil dari kegiatan pembelajaran, artinya untuk mengetahui berapa nilai – nilai siswa, bagaimana kompetensi siswa dan bagaimana
keberhasilan guru dalam mengajar sesuai dengan metode yang diterapkan. Fungsi evaluasi hasil belajar juga sangat berpengaruh dengan lembaga
22
pendidikan untuk memantau bagaimana kemajuan sekolahnya dengan hasil belajar siswa.
b. Prinsip – prinsip Evaluasi Belajar
Sugihartono 2007: 136 menyatakan agar penilaian pendidikan dapat mencapai sasarannya dalam mengevaluasi pola tingkah laku yang
dimaksudkan, maka harus memperhatikan prinsip – prinsip berikut : 1 Evaluasi harus dilaksanakan secara kontinyu.
Evaluasi harus dilaksanakan secara kontinyu artinya evaluasi harus dilaksanakan secara terus menerus pada masa – masa tertentu. Hal
ini dimaksudkan agar penilai memperoleh kepastian atau kemantapan dalam mengevaluasi.
Bila ditinjau dari kapan atau dimana kita harus mengadakan evaluasi, dan dimaksudkan untuk apa evaluasi tersebut diadakan dalam
keseluruhan proses pendidikan, maka evaluasi meliputi : a Evaluasi formatif yaitu penilaian yang dilakukan selama dalam
perkembangan dan proses pelaksanaan pendidikan. Tujuan evaluasi formatif ini adalah agar secara tepat dan cepat dapat membetulkan
setiap proses pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana. b Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang dilakukan pada akhir
pelaksanaan akhir pendidikan. Evaluasi ini disebut evaluasi terhadap hasil pendidikan yang telah dilakukan oleh siswa atau evaluasi
produk.
23
2 Evaluasi harus dilaksanakan secara komprehensif Evaluasi yang mampu memahami keseluruhan aspek pola tingkah
laku yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan adalah makna evaluasi secara komprehensif untuk dapat melaksanakan evaluasi secara
komprehensif maka setiap tujuan pendidikan harus dijabarkan sejelas mungkin sehingga dapat dijadikan pedoman untuk melakukan
pengukuran. 3 Evaluasi harus dilaksanakan secara obyektif
Pelaksanaan evaluasi harus obyektif artinya dalam proses penilaian hanya menunjuk pada aspek-aspek yang dinilai sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Evaluasi dikatakan obyektif apabila penilaian dalam memberikan penilaian terhadap suatu obyek hanya ada satu
interpretasi. 4 Dalam melaksanakan evaluasi harus menggunakan alat ukur yang baik.
Dalam memperoleh informasi atau bahan yang relevan diperlukan alat pengukur atau instrumen yang dapat dipertanggung jawabkan atau
memenuhi syarat. Syarat alat ukur yang baik adalah memenuhi validitas, reliabilitas, dan daya pembeda.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, prinsip evaluasi yang baik adalah dilakukan secara terus – menerus, semua pembelajaran berpusat
pada tujuan pembelajaran, dilaksanakan secara terbuka dan ditunjang dengan alat ukur yang baik yaitu alat ukur yang memenuhi kriteria
validitas, reliabilitas dan daya pembeda.
24
c. Alat Evaluasi Belajar
Alat memiliki pengertian umum yaitu sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai
tujuan secara lebih efektif dan efisien Suharsimi:2009. Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrumen”. Dengan demikian maka alat
evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Alat mengukur evaluasi hasil pembelajaran dibagi menjadi dua
macam, yaitu berupa tes dan non-tes. Tes merupakan prosedur atau alat yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana yang telah ditentukan, dan dengan cara serta aturan – aturan yang sudah ditentukan Sugihartono dkk,
2007:141. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif, berkenaan dengan
penguasaan bahan ajar sesuai tujuan pendidikan dan pembelajaran. Tes sebagai alat penilaian yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang diberikan
kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan maupun tertulis. Tes hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu, tes uraian
essay dan tes objektif. Metode pengumpul non-tes mengandung pengertian tidak ada
jawaban yang benar atau salah, digunakan untuk mengukur pendapat, opini, sikap, motivasi, kinerja Endang Mulyatiningsih : 2011.