Analisa Struktur Konstruksi ANALISA STRUKTUR DAN UTILITAS

98 IV -

IV.4 ANALISA STRUKTUR DAN UTILITAS

Pemilihan struktur konstruksi dan sistem utilitas, merupakan hal yang berkaitan satu sama lain. Selain menunjang fungsi dari bangunan tersebut dan kenyamanan penghuni, juga sebagai penyesuaian diri antara bangunan dan lingkungan.

IV.4.1. Analisa Struktur Konstruksi

Pemilihan sistem struktur dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan : • Kekuatan menahan beban berdasarkan fungsi bangunan Beban yang dimaksud adalah beban horisontal dan vertikal, berat sendiri maupun berguna. Berat sendiri tergantung bahan struktur yang digunakan seperti baja, beton, kayu. Beban berguna meliputi penghunipemakai ruang beserta peralatannya. • Memudahkan pelaksanaan dan perawatan Kemudahan pelaksanaan mulai mencari bahan hingga pelaksanaan dilapangan. Kemudahan perawatan, struktur tidak memerlukan perawatan khusus. • Keawetan bahan Pemilihan struktur dengan bahan yang awet diperlukan untuk efisiensi . • Kondisi site Kondisi site memepengaruhi pemilihan struktur. Misal site yang berbatu berbeda dengan site yang berlumpur. a. Alternatif sistem sub struktur yang dipertimbangkan : - Pondasi batu kali, digunakan untuk bangunan 1 lantai, biasanya rumah tinggal. - Pondasi foot plate, digunakan untuk bangunan 2 lantai seperti rumah tinggal maupun gedung-gedung lainnya. - Pondasi sumuran, digunakan pada tanah yang lunak dan berbatu pada lapisan tanahnya. Pondasi ini juga dapat digunakan bila 4Dfd10, dengan Df adalah kedalaman pondasi dan d adalah diameter pondasi. - Pondasi tiang, digunakan pada bangunan dengan ketinggian 3 lantai, terutama pada tanah lunak dan pasir. Pondasi tiang ini ada 2 jenis, yaitu : 99 IV - tiang beton dan baja. Pelaksanaannya juga ada 2 jenis, yaitu dipancangkan tiang pancang dan dibor tanahnya bor piled. Jadi, bangunan yang direncanakan adalah bangunan pusat rehabilitasi narkoba dengan ketinggian maksimal adalah 2 lantai. Selain itu, kondisi tanah berkontur dan cukup rapuh. Sehingga dipilih menggunakan pondasi foot plate dengan menggunakan beton. b. Alternatif sistem upper struktur yang dipertimbangkan : - Rangka frame, karakter : • Bentuk dan sistemnya cukup sederhana • Cukup mudah dalam pelaksanaan. • Lebar bentang rata 14-24 meter • Fleksibilitas penggunaan ruang cukup tinggi • Beban dipikul oleh kolom dan balok memungkinkan bukaan-bukaan yang cukup banyak. • Memungkinkan bukaan-bukaan yang cukup banyak - Shear Wall, karakter : • Rumit dalam pelaksaanaan • Kurang fleksibel dalam penggunaan ruang • Bangunan berfungsi sebagai penyekat dan pendukung beban • Cocok untuk bagunan tinggi Dilihat dari gambaran pusat rehabilitasi yang direncanakan, maka sistem yang digunakan adalah sistem rangka, sehingga tidak akan mempengaruhi penggunaan bukaan-bukaan yang maksimal. c. Alternatif roof structure struktur atap Pemilihan rangka atap yang berfungsi selain sebagai pelindung utama dari cuaca setempat seperti hujan, panas, angin, dll, juga mempertimbangkan mengenai estetika, fungsi, dan juga kemajuan dan kemudahan teknologi. Beberapa jenis struktur atap yang dipertimbangkan antara lain : - Struktur dak beton beton bertulang, mempunyai bentangan yang cukup luas serta variasi desain yang fleksibel. 100 IV - - Struktur rangka kayu, mempunyai bentangan yang tidak terlalu besar, berkesan alami. - Struktur baja ringan, merupakan teknologi yang memadukan antara kekuatan, kemudahan pemasangan, serta keselamatan karena bahan ini cenderung ringan. - Struktur space frame, konstruksi ringan, mempunyai bentang yang luas, serta mudah dalam pemasangan. - Struktur shell cangkang, bentangan bisa disesuaikan, pemasangan dengan teknologi cukup rumit, namun kekuatannya serta keamananya baik. Berdasarkan alternatif diatas,maka dipilih struktur baja ringan dan struktur kayu, hal ini menyesuaikan dengan kondisi iklim setempat serta kebutuhan fisik bangunan yang diperlukan.

4.2. Analisa Sistem Utilitas