Konsep Desain Massa Hunian Asrama Konsep Desain Ruang Isolasi Karantina Konsep Desain Ruang Terapi

21 V -

V.2.2. Konsep Perwujudan Suasana Dan Perilaku sebagai Pendekatan a. Konsep Fasade

Bentuk dasar fasade tercermin melalui bentuk depan massa penerimaan awal. Bentuk massanya mengesankan keterbukaan, mengayomi, homy, namun tetap tegas dan terbuka. Warna massa bangunan menggunakan warna yang bersifat cerah hangat, enerjik namun tetap terkesan santun. Fasade dipilih simpel dan non-formal sehingga dapat menjadi kesan baru yang tidak kaku. Selain itu pemilihan material yang bersifat natural akan mendominasi desain fasade pusat rehabilitasi yang direncanakan. Material kaca juga akan mengisi gagasan desain fasade, karena kesan keterbukaan yang ingin dihadirkan.

b. Konsep Desain Massa Hunian Asrama

Desain asrama hunian bagi para rehabilitan mempunyai konsep berupa massa jamak, dimana tiap massa berupa kamar dengan selasar dan kelengkapan kebersihan. Tiap- tiap massa hunian ini terpusat oleh massa rekreasi yang berfungsi sebagai ruang serbaguna, yakni ruang keluarga, ruang makan dan ruang komunal. Sehingga para rehabilitan dapat setiap saat berinteraksi dengan rehabilitan lainnya dan terkumpul dalam satu wadah tanpa terpencar. Selain itu, penggunaan bukaan-bukaan menjadikan faktor yang dapat mengurangi rasa jenuh para rehabilitan karena menghadap view pegunungan dengan keindahan alamnya dan mengalirkan udara yang sejuk. Gambar V.7 Gagasan Fasade Massa Penerima [Sumber : Analisis Penulis, 2010] 22 V -

c. Konsep Desain Ruang Isolasi Karantina

Desain ruang isolasi menggunakan material yang bersifat lunak yang melapisi hampir seluruh permukaan dinding ruangan interior. Walaupun mereka sedang mengalami gejala putus obat, namun sebaiknya tidak membatasi akses indera seperti visualisasi dan pendengaran. Diharapkan mereka juga dapat merefleksikan diri dengan penciptaan ruang yang terkesan tinggi peninggian langit-langit, sehingga mereka merasa kecil di mata Sang Pencipta. Bukaan ditempatkan pada bagian atap berupa skylight, sehingga mereka bisa menatap ruang luar seperti langit, awan, pohon, mendengar percikan air, dsb.

d. Konsep Desain Ruang Terapi

Ruang terapi berfungsi memberikan pemulihan baik secara jasmani maupun rohani kepada rehabilitan. Terapi yang bersifat pemulihan jasmani berupa ruang rehabilitasi medis. Ruang rehab medis ini, mengutamakan desain yang fleksibel, homy, dan aksesibel. Kesan yang ingin ditimbulkan adalah rehabilitan seperti berada di tempat yang ramah, dan menyenangkan layaknya rumah sendiri. Bentuk yang diambil Gambar V.8 Gagasan Desain Massa Asrama Hunian [Sumber : Analisis Penulis, 2010] Gambar V.9 Gagasan Ruang Isolasi [Sumber : Analisis Penulis, 2010] 23 V - menggunakan garis-garis yang tegas, lurus untuk kesan fleksibel. Warna yang digunakan menerapkan warna hangat dan cerah agar timbul rasa semangat dalam menjalani rehabilitasi medis. Pada ruang terapi sosial, mempunyai bentuk dinamis dengan garis lengkung, serta warna-warna yang memberikan pengaruh psikologis sejuk, damai, dan tenang. Sedang pada rehabilitasi after care, merupakan ruang-ruang pelatihan ketrampilan sehingga pemilihan bentuk menggunakan garis yang atraktif, dengan pemilihan warna- warna yang menimbulkan rasa semangat, ceria, menyenangkan, dan menggairahkan.

e. Konsep Desain Ruang Penunjang