Organisasi dan Hubungan Ruang Analisa Persyaratan Ruang

33 IV - Luas total lantai dasar adalah 13694,101 m² ≈ 13.694 m² Sirkulasi horizontal 50 6.847 m² Luas total lantai dasar 20.541 m² Luas lahan hijau yang direncanakan 40 10.270,5 m² 30.811,5 m² Jadi, luas total minimal site yang dibutuhkan adalah 30.811,5 m²

IV.1.6. Organisasi dan Hubungan Ruang

Dalam perencanaan mengenai organisasi serta pola hubungan ruang, mempertimbangkan hal sebagai berikut :  Pelaku kegiatan  Keterkaitan antar kegiatan  Karakter dan tuntutan  Keamanan a. Pola Hubungan Makro 2. Kelompok Kegiatan Rawat Jalan 304,5 m² 3. Kelompok Kegiatan Rehabilitasi Medis Detoksifikasi 1069,978 m² 4. Kelompok Kegiatan Rehabilitasi Non-Medis Sosial 1255,072 m² 5. Kelompok Kegiatan Rehabilitasi Lanjut After Care 930,231 m² 6. Kelompok Kegiatan Asrama Hunian 2633,33 m² 7. Kelompok Kegiatan Pengelola Administrasi 1175,44 m² 8. Kelompok Kegiatan Penunjang 4247,53 m² 9. Kelompok Kegiatan Service 1732,92 m² Total Luasan 13694,101 m² [Sumber : Analisis Penulis, 2010] + + 34 IV - Pola hubungan makro merupakan susunan antar kelompok ruang yang mengacu pada keterkaitan yang erat maupun kurang erat, atau kebutuhan yang dimiliki masing-masing kelompok ruang tersebut. b. Pola Hubungan Mikro Pola hubungan mikro merupakan hubungan antar ruang-ruang dalam suatu kelompok ruang kegiatan, sebagai bagian dari sebuah fungsi kelompok ruang dalam sebuah pusat rehabilitasi narkoba yang direncanakan. Dasar dari penentuan erat tidaknya suatu hubungan antar ruang dalam satu kelompok kegiatan, berbeda satu ama lain, tergantung pelaku serta karakter kegiatannya. Skema IV.9 Pola Hubungan Ruang Makro [Sumber : Analisis Penulis, 2010] 35 IV - 1. Kelompok R. Penerimaan 2. Kelompok Rehabilitasi Medis Detoksifikasi 3. Kelompok Unit Gawat Darurat 36 IV - 4. Kelompok Kegiatan Perawatan Umum 5. Kelompok Kegiatan Karantina 6. Kelompok Rehabilitasi Non-Medis Sosial 37 IV - 7. Kelompok Rehabilitasi Lanjut After Care 8. Kelompok Kegiatan Asrama 9. Kelompok Kegiatan Pengelola Administrasi 38 IV - 10. Kelompok Kegiatan Penunjang 11. Kelompok Kegiatan Service

IV.1.7. Analisa Persyaratan Ruang

Dalam suatu unsur lingkungan, yakni ruang mempunyai beberapa stimulus yang akan mempengaruhi indera manusia. Dari beberapa teori psikologi, menyebutkan bahwa ada sembilan alat indera yaitu penglihatan, pendengaran, kinestesis, vestibular, perabaan, temperature, rasa sakit, perasa serta penciuman. Semua alat indera tersebut dapat dijadikan stimulus yang dapat dimunculkan dari sebuah objek desain penataan ruang, interaksi manusia, berkomunikasi dengan ruang. Beberapa teori membuktikan bahwa dari berbagai macam stimulus yang ada, stimulus visual mempunyai kemampuan paling dominan dalam menciptakan sensasi. Berdasarkan kemampuan kapasitas otak menangkap informasi stimulus, maka dapat diperbandingkan kecepatan ragam stimulus dalam mempengaruhi individu. 39 IV - Penciptaan sebuah ruang dengan berbagi macam desainnya yang secara nyata yakni merupakan stimulus visual bagi pengguna di dalamnya.

a. Tuntutan Psikologis Ruang