perusahaan`lebih mudah tercapai sehingga setiap perusahaan dapat mempergunakan teknik analisis SWOT.
Proses pengambilan keputusan strategi ini selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategi harus menganalisis faktor faktor strategi perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang saat ini.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT, dimana analisis SWOT merupakan analisis untuk membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman
dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.
2.4.2 Tujuan Penerapan SWOT
Menurut Hunger 2003:22 analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain analisis situasi juga mengharuskan para manajer
strategi untuk menemukan kesesuaian strategi antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman
eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Perumusan strategi sering kali ditunjukkan sebagai perencanaan strategi
dalam jangka panjang. Proses perumusan berurusan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Agar hal ini dapat tercapai, maka
pembuatan strategi harus menganalisis faktor faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman kunci pada situasi sekarang dan
hasil peramalan tentang masa depan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Pengamatan Lingkungan
Menurut Hunger 2003:23 sebelum perusahaan dapat memulai perumusan strategi, manajemen harus mengamati lingkungan eksternal untuk
mengindentifikasi kesempatan dan ancaman yang mungkin terjadi. Pengamatan lingkungan adalah pemantauan, pengevaluasian, dan penyebaran informasi dari
lingkungan eksternal kepada orang orang kunci dalam perusahaan. Pengamatan lingkungan adalah alat manajemen untuk menghindari kejutan strategi dan
memastikan kesehatan manajemen jangka panjang. Penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara pengamatan lingkungan dengan laba.
2.4.3.1 Analisis Lingkungan Internal
Menurut Jatmiko 2004:30, analisis lingkungan eksternal disebut juga analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, analisis kapabilitas dan budaya
organisasi, atau kadang juga disebut analisis jati diri organisasiperusahaan merupakan analisis mengenai sumberdaya perusahaan, dan peluang-peluang
industri. Adapun indentifikasi faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Aspek Pemasaran Pemasaran adalah proses penentuan, pengantisipasian, penciptaan,
dan pemenuhan keinginan dalam kebutuhan pelanggan atas produk atau jasa.
2. Aspek Keuangan dan Akuntansi Kondisi keuangan seringkali dipertimbangkan sebagai ukuran yang
terbaik kekuatan atau posisi persaingan perusahaan dan daya tarik utama bagi para investor. Penetapan kekuatan dan kelemahan keuangan
Universitas Sumatera Utara
organisasiperusahaan merupakan hal yang penting dalam formulasi strategi secara efektif.
3. Aspek Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor lingkungan internal dalam
perusahaan yang menjalankan seluruh aktivitas-aktivitas didalam perusahaan. Perusahaan dapat bekerja dengan baik apabila memilki
sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas, keahlian dalam bersaing dan manajemen yang baik.
4. Aspek ProduksiOperasi dan Penelitian Pengembangan Aktivitas-aktivitas produksi merupakan gambaran bagian terbesar
dari sumber daya manusia dan modal suatu organisasi. Penelitian dan pengembangan secara spesifik juga mempengaruhi kekuatan dan
kelemahan perusahaan. 5. Aspek Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan istilah yang berhubungan dengan mekanisme formal dimana setiap organisasi sebaiknya menggunakan
sistem informasi untuk memperoleh informasi tentang lingkungan eksternal yang relevan dan tentang kapabilitas internal organisasi itu
sendiri.
2.4.3.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variabel lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasiperusahaan.
Komponen tersebut cenderung berada diluar jangkauan organisasi, artinya organisasiperusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-
Universitas Sumatera Utara
komponen tersebut. Komponen itu cenderung diperlukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana
organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-komponen tersebut Dirgantoro,2004:40.
Menurut Jatmiko 2004:39, analisis lingkungan eksternal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Lingkungan Eksternal Makro, terdiri dari: a. Faktor Fisik
Lingkungan fisik merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan lingkungan hidupnya atau ekologinya.
b. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi mencakup tingkat inflasi, tingkat bunga, defisit
atau surflus neraca perdagangan, defisit atau surplus anggaran, tingkat simpanan pribadi, tingkat simpanan perusahaan dan produk domestik bruto.
c. Faktor Sosial Faktor sosial mencakup angkatan kerja, variasi dalam angkatan
kerja, perilaku atas kualitas kerja, pertimbangan mengenai lingkungan dalam persepsi mengenai karakteristik produk dan jasa.
d. Faktor Politik dan Hukum Faktor politik dan hukum mencakup hukum perpajakan, filosofi,
hukum pelatihan tenaga kerja, kebijakan dan filosofi pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
e. Faktor Teknologi Faktor teknologi mencakup inovasi produk, inovasi proses,
aplikasi pengetahuan, fokus pada penelitian pengembangan yang didukung pemerintah maupun swasta dan teknologi komunikasi baru.
f. Faktor Demografi Faktor demografi mencakup besarnya populasi, struktur usia,
distribusi geografi, komposisi etnis dan distribusi pendapatan. 2. Lingkungan Eksternal Mikro
Menurut Jatmiko 2004:44 lingkungan industri disebut juga dengan lingkungan kompetitif yang merupakan lingkungan eksternal yang paling penting
bagi kebanyakan manajer dan perumusan manajemen stratejik suatu perusahaan untuk dianalisis secara mendalam.
Kekuatan persaingan industri terdapat beberapa unsur, antara lain: a.
Ancaman Pendatang Baru Pendatang baru dalam industri biasanya membawa dan menambah
kapabilitas baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar, dan juga sumberdaya baru. Berat ringannya ancaman pendatang baru tergantung pada
hambatan masuk dan reaksi diri dari para pesaing yang telah ada dimana pendatang baru akan memasuki industri tinggi dan pendata tersebut. Jika
hambatan masuk ke industri dapat dikalahkan oleh para pesaing yang telah ada, maka perusahan tidak akan mendapatkan ancaman serius dari
pendatang baru.
Universitas Sumatera Utara
b. Kekuatan Pemasok
Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau
perusahaan. Apabila pemasok mampu mengendalikan perusahaan dalam hal penyediaan input, sedang industri tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikan pemasok maka posisi tawar industri menjadi lemah dan sebaliknya posisi tawar menjadi kuat.
c. Kekuatan PembeliPelanggan
Dalam pembelian terdapat dua jenis pelanggan yang dimaksud, yaitu yang terdiri dari pelanggan individu dan pelanggan organisasi. Dalam
industri tertentu mungkin terdapat beberapa perantara antara industri atau pemakai akhir atau konsumen akhir, namun juga ada industri atau
perusahaan yang menjual secara langsung kepada konsumen akhir. d.
Ancaman Produk Pengganti Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi
pelangganpembeli dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. e.
Pesaing Dalam Industri Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah
organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses didalam atau pasar yang memberikan peluang-peluang keuntungan.
2.4.4 Tahapan Perencanaan Strategi Melalui Analisis SWOT
Ada beberapa proses penyusunan perencanaan strategi, menurut Rangkuti 2009 ada 3 tahapan analisis, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Tahap Pengumpulan Data Tahap ini bukan sekedar kegiatan mengumpulkan data, tetapi juga
merupakan suatu kegiatan pengklarifikasian data dan pra analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data
internal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis pemasok, analisis
pemerintah dan analisis kelompok kepentingan tertentu. Data internal diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri seperti laporan keuangan,
laporan kegiatan sumber daya manusia, laporan kegiatan operasional dan laporan kegiatan pemasaran. Metode yang dipakai dalam tahap ini adalah
matriks IFAS dan matriks EFAS. 2. Tahapan Analisis
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah
menggabungkan IFAS + EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil sub IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan akan dibandingkan akan
memberikan suatu alternatif bahwa analisis atau diagnosa ini benar - benar tekait dengan permasalahan yang terjadi.
3. Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan matriks
SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan dalam menghadapi MEA sesuai dengan posisi perusahaan yang telah
digambarkan pada matriks SWOT.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian – penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Hasil Penelitian
Nurhalimah Nasution
2014 Analisis Strategi
Bisnis Jasa Transportasi CV.
Simpati Taxi Medan
Lingkungan eksternal dan internal CV Simpati Taxi
sangat berpegaruh. Lingkungan eksternalnya
adalah merekrut pengemudi yang professional.
Lingkungan internal pengembangan pasar dan
memperbanyak rute dan tujuan trayek.
CV Simpati Taxi lebih memprioritaskan strategi
pengembangan pasar dalam meningkatkan kualitas
pelayanan jasa yang diberikan kepada para penumpang dan
penetrasi strategi yaitu untuk meningkatkan pangsa pasar
produk yang dihasilkan oleh perusahaan dalam
menghadapi persainan bisnis jasa transportasi.
Mentari 2014
Analisis Strategi Strategi pengembngan usaha
Universitas Sumatera Utara