2.3.5 Ciri- Ciri Transaksi Industri Perhotelan
Industri Perhotelan merupakan industri jasa. Dikatakan Industri jasa karena produk yang ditawarkan adalah jasa. Misalnya jasa pelayanan kamar, jasa
pencucian pakaian, dan lain sebagainya. Sebagai industri jasa, industri perhotelan memiliki beberapa ciri, diantaranya:
1. Penjualan
Frekuensi penjualan relatif tinggi. Industri perhotelan dalam sehari beroprasi selama 24 jam. Penjualan terjadi di restoran, cafe, bar, dan
fasilitas lain terjadi dengan cepat. Terhadap frekuensi penjualan yang relatif tinggi itu harus dilakukan pengendalian oleh manajemen agar hasil
penjualan dapat terkendali. Bisnis bersifat musiman. Untuk di kawasan bisnis business hotel,
tingkat hunian kamar yang tinggi di antara Senin sampai dengan Kamis. Sebaliknya pada hotel kawasan wisata, tingkat hunian relatif stabil dan
akan menjadi tinggi pada musim libur. 2.
Sifat Produk Sifat produk pada industri perhotelan antar lain mutu produk dan
layanan yang dihasilkan oleh industri perhotelan bersifat fluktuatif, tamu terlibat langsung dalam aktivitas poduksi, produk yang ditawarkan tidak
dapat dijadikan sample, dan pengendalian mutu produk dilaksanakan dengan ketat.
3. Kalkulasi Harga Pokok Makanan dan Minuman
Biaya-biaya yang terjadi di hotel dapat dikelompokan menjadi biaya tenga kerja, bahan baku, dan overhead. Dalam menentukan harga
Universitas Sumatera Utara
pokok makanan dan minuman hanya biaya bahan baku makanan dan minuman yang di bebankan sebagai harga pokok setiap produk. Biaya
tenaga kerja dan overhead tidak diperhitungkan ke dalam harga pokok makanan tetapi akan diperhitungkan pada akhir priode akuntansi sebagai
beban restoran. 4.
Pelaporan Aktivitas Operasional Hotel Karena aktivitas hotel yang tinggi maka laporan dikerjakan setiap
hari. Aktivitas operasional hotel dimulai dari jadwal kerjashift pagi Shift A kemudian ditutup pada shift C. Laporan penjulan dan biaya yang terjadi
diperiksa dan di audit setiap hari oleh auditor internal hotel. 5.
Pemasaran Hotel Hotel dipasarkan dengan berbagai saluran distribusi. Untuk
mengenalkan mutu layanan dan fasilitas hotel, hotel bisa menggunakan agen agen promosi bekerja sama dengan travel agen, atau membuat event-
event kreatif sebagai ajang promosi. Kemajuan teknologi juga membantu hotel melakukan kegiatan pemasaran, dengan hadirnya internet. Hotel bisa
membuat website dan melukan kerja sama dengan situs-situs pencarian hotel online yang sekarang sedang booming untuk menarik konsumen.
6. Investasi
Investasi untuk bisnis perhotelan sangat besar digunakan untuk investasi fisik seperti bangunan dan investasi lainnya. Investasi bangunan
fisik hotel bisa jadi bersumber dari modal pemilik dan utang jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
7. Sistem Akuntansi
Waktu pelaporan yang dilakukan relatif cepat untuk mendeteksi jika terjadi kesalahan ataupun penyimpangan terutama dalam penjualan.
Agar manajemen dapat memperoleh informasi yang diperlukan dengan cepat maka diperlukan sistem akuntansi khusus dan aktivasi
hotel.Frekuensi transksi di hotel terjadi dengan cepat namun dengan nilai transaksi kas per unit yang relatif kecil memerlukan penanganan khusus,
misalnya laporan penjualan kas setiap waktu kerja shift ataupun jurnal khusus penerimaan kas untuk mengendalikan kas hotel.
8. Struktur pendapatan biaya hotel
Pendapatan hotel bersumber dari penjualan kamar, makanan, minuman, dan pendapatan lain. Sedangkan biaya-biaya dan harga pokok
terjadi untuk biaya bahan yang habis di pakai di setiap bagian hotel, harga pokok makanan dan minuman, biaya adminitrasi dan umum, biaya
administrasi dan pemasaran, biaya bunga, biaya depresiasi dan amortisasi, biaya sumber daya manusia,biaya pemeliharaan sarana fisik, biaya energi
dan labarugi yang dihasilkan.
2.4 Analisis SWOT 2.4.1 Pengertian Analisis SWOT