UPAYA YANG DILAKUKAN OLEH BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN

BAB IV UPAYA YANG DILAKUKAN OLEH BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN

PELATIHAN DAERAH BKPPD KABUPATEN DAIRI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PROGRAM KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAIRI A. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Pusat Dalam Meningkatkan Kualitas Pegawai Negeri Sipil PNS 1. Pengembangan Kualitas dan Kompetensi PNS Upaya pengembangan kualitas merupakan suatu keharusan dalam suatu organisasi untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan pekerjaan. Permasalahan yang terjadi dalam struktur birokrasi Indonesia adalah rendahnya kualitas pegawai dan kurang memiliki daya saing dalam menghadapi era globalisasi. Untuk mengatasi permasalahan kualitas pegawai di atas Pasal 31 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 menetukan bahwa untuk mencapai daya guna yang sebesar-besarnya diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan PNS yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian, mutu keahlian, kemampuan, dan keterampilan. Dalam pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 disebutkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS yang selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan PNS. Pendidikan dan pelatihan kepegawaian juga merupakan bagian dari sebuah sistem pembinaan karier PNS yang bermakna pada pengembangan kepegawaian, oleh karena itu menurut Pasal 3, sasaran pendidikan dan pelatihan adalah untuk mewujudkan pegawai yang memiliki kewenangan yang sesuai dengan jabatan masing-masing 43 . 43 Sri Hartini, Hj.Setiajeng Kadarsih, Tedi Sudrajad, Op.cit,. halaman 94 Universitas Sumatera Utara Selain upaya pengembangan kualitas, upaya pengembangan kompetensi juga sangat penting. Upaya pengembangan kompetensi pegawai merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat. Untuk menciptaan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian, dan kesetiaan perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan PNS melalui Pendidikan dan Pelatihan Jabatan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha pembinaan PNS secara menyeluruh 44 . Menurut A.W. Widjaja yang perlu diperhatikan, bahwa didalam usaha pendidikan dan pelatihan pegawai itu harus mempunyai dua macam orientasi pengaruh, yaitu : a harus diarahkan bagi kepentingan organisasi organizational oriented dan di samping itu juga, b Harus diarahkan bagi kepentingan pegawaipersonel oriented 45 . Dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 disebutkan bahwa tujuan diadakannya diklat, antara lain sebagai berikut: a Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi. b Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. c Memantapan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat. 44 Ibid., halaman 129 45 A. W. Widjaja, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Raja Grafindo, Jakarta, 2002, halaman 74-75 Universitas Sumatera Utara d Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik 46 . Dasar Pertimbangan instansi dalam melaksanakan diklat untuk para pegawainya adalah pembinaan dan pengembangan karier pegawai yang bersangkutan, kepentingan promosi, tersedianya anggaran dan syarat-syarat yang dipenuhi oleh pegawai untuk mengikuti diklat. Untuk pemilihan pegawai yang di ikutsertakan dalam diklat diasarkan pada kebutuhan organisasi, alasan peningkatan kinerja, kemampuan dan keterampilan pegawai, kepangkatan dan sebagainya 47 . 2. Meningkatkan Disiplin PNS Di lingkungan pegawai negeri dalam rangka menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksana tugas pekerjaan telah dibuat suatu ketentuan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil dimana ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 dan ketentuan pelaksanaanya ditetapkan dalam Surat Edaran Kepala Badan Administraasi Kepegawaian Negara No.23SE1980 Tahun 1980 48 . Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil kedisiplinan harus menjadi acuan hidupnya. Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang semakin tinggi membutuhkan aparatur yang bersih, berwibawa, dan berdisiplin tinggi dalam menjalankan tugas. Sikap dan perilaku seorang PNS dapat dijadikan panutan atau keteladanan bagi PNS di lingkungannya dan masyarakat pada umumnya. Dalam melaksanakan tugas sehari- hari mereka harus mampu mengendalikan diri sehingga irama dan suasana kerja berjalan harmonis. Tetapi kenyataan yang ada sekarang justru jauh dari kata 46 Ibid., halaman 95 47 Ibid., halaman 96 48 Mitfah, Thoha, Op.cit., halaman 76 Universitas Sumatera Utara sempurna. Masih banyak PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berbagai cara. Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat faktor penting yang harus di perhatikan adalah kedisiplinan aparat pemerintah sebagai ujung tombak negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selain itu kedidiplinan pegawai merupakan hal penting dalam menunjang keberhasilan.Usaha untuk meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil bukanlah tugas yang mudah diwujudkan walaupun telah tersedia perangkat aturan yang sistematis dan jelas. Namun perlu disadari meskipun peraturannya telah lengkap dan baik tidak akan berjalan optimal jika PNS sebagai pelakunya tidak bersikap baik. Peningkatan disiplin nasional dengan berbagai upaya yang sedang dan akan terus dilakukan harus terus dioptimalkan untuk mencapai terwujudnya pemerintah yang bersih dan berwibawa. Pemerintah yang bersih dan berwibawa merupakan salah satu persyaratan pokok bagi terselanggaranya pembangunan nasional yang berdayaguna dan berhasilguna. Dengan aparatur yang bersih dan berwibawa, akan tercipta pemerintahan yang bersih dan berwibawa pula. Dengan demikian, semuanya tergantung pada aparatur pelaksananya. Disiplin yang tinggi berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja, dayaguna, dan hasilguna pegawai. Produktivitas kerja dapat meningkat bila setiap pegawai bekerja dengan disiplin, penuh semangat pengabdian dengan mengerahkan segala kemampuannya yang ditunjang sarana organisasi, manajemen dan aspek-aspek lainnya yang turut mempengaruhi 49 . Apabila peraturan disiplin PNS beserta sanksinya diterapkan secara maksimal dan konsisten terhadap pegawai yang kurang menaati jam kerja atau kurang bekerja sungguh-sungguh, dapat dibayangkan betapa banyaknya pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin. Kerena dengan tidak menaati jam kerja atau tidak bekerja dengan 49 English Nainggolan, Op.cit., halaman 171 Universitas Sumatera Utara efektif, sudah termasuk pelanggaran disiplin PNS, sebagaimana diatur dalam PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS. Di dalam Pemerintah Peraturan Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 6 ayat 1 memuat tingkat hukuman disiplin terdiri atas: a. hukuman disiplin ringan b. hukuman disiplin sedang c. hukuman disiplin berat Pasal 6 ayat 2 Pemerintah Peraturan Nomor 30 Tahun 1980, jenis hukuman ringan terdiri atas: a. teguran lisan b. teguran tertulis c. pernyataan tidak puas secara tertulis Pasal 6 ayat 3 Pemerintah Peraturan Nomor 30 Tahun 1980, jenis hukuman ringan terdiri atas: a. penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun b. penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun c. penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu 1 tahun. Pasal 6 ayat 4 Pemerintah Peraturan Nomor 30 Tahun 1980, jenis hukuman ringan terdiri atas: a. penurunan pangkat pada tingkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama satu1 tahun b. pembebasan dari jabatan c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS Universitas Sumatera Utara d. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS 50 . Tujuan hukuman disiplin adalah untuk agar tidak terjadi kesalahan yang ke dua kali, memperbaiki dan mendidik Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiplin. Karena itu setiap pejabat yang berwenang menghukum sebelum menjatuhkan hukuman disiplin harus memeriksa lebih dahulu Pegawai Negeri Sipil yangmelakukan pelanggaran disiplin. Terhadap PNS yang disangka melakukan pelanggaran disiplin diadakan pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui apakah PNS yang bersangkutan benar telah melakukan pelanggaran disiplin. Pemeriksaan juga bertujuan untuk mengetahui latar belakang serta hal-hal yang mendorong pelanggaran disiplin tersebut. Pemeriksaan dilaksanakan sendiri oleh pejabat yang berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk.

B. Upaya Yang dilakukan Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah

Dokumen yang terkait

Penerapan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan PP Nomor 53 tahun 2010(Studi pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi)

12 116 79

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

4 60 134

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Simalungun

48 558 118

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar)

9 73 80

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar)

15 76 47

Penerimaan Pegawai Negeri Sipil dan Honorer Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Pemko Medan)

4 71 102

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

0 0 27

ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN DAIRI

0 0 15