BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum dan kebijaksanaan publik merupakan variabel yang memiliki keterkaitan yang sangat erat, sehingga telah tentang kebijaksaan tentang pemerintah semakin dibutuhkan untuk
dapat memahami peranan hukum saat ini. Kompleksnya persoalan ekonomi, sosial, dan politik merupakan sebab kebutuhannya, serta sangat berperan bagi pemerintah dalam
menemukan alternatif kebijaksaan dan bermanfaat bagi masyarakat. Peraturan hukum adalah salah satu tindak nyata dalam melakukan kebijaksaan pemerintah. Oleh karena itu setiap
kebijaksaan pemerintah diwujudkan dalam peraturan hukum maka sangat diperlukan pemahaman fungsi hukum.
Dalam negara hukum, hukum ditempatkan sebagai aturan main dalam penyelenggaraan kenegaraan,pemrintah dan kemasyarakatan, sementara tujuan hukum itu
sendiri antara lain “opgelegd om de samenleving vreedzaam, rechtvaardig, en doelmatig te
ordenen” diletakkan untuk menata masyarakat yang damai, adil dan bermakna. Artinya sasaran dari negara hukum adalah terciptanya kegiatan kenegaraan,pemerintahan dan
kemasyarakatan yang bertumpu pada keadialan, kedamaian dan kemanfaatan atau kebermaknaan
1
. Pada masa sekarang ini hampir semua negara-negara didunia menganut negara hukum, yakni yang menempatkan hukum sebagai aturan main penyelenggaraan
kekuasaan negara dan pemerintahan. Sebagai negara hukum sudah barang tentu memiliki hukum administrasi negara,sebagai instumen untuk mengatur dan menyelenggarakan tugas-
tugas pemerintahan negara
2
.
1
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, halaman 19.
2
Ibid., Halaman 21-22.
Universitas Sumatera Utara
Hukum Administrasi Negara adalah hukum dan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemerintah dalam arti sempit atau administrasi negara, peraturan-peraturan tersebut
dibentuk oleh lembaga legislatif untuk mengatur tindakan pemerintah dalam hubungannya dengan warga negara dan sebagian peraturan-peraturan itu dibentuk pula oleh administrasi
negara. Pembentukan peratuaran-perturan oleh administrasi negara atau pemerintah merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan
dalam suatu negara hukum yang modern
3
. Pegawai Negeri Sipil sebagai alat pemerintahaparatur pemerintah memiliki
keberadaan yang sentral dalam membawa komponen kebijaksaan-kebijaksanaan atau peraturan-peraturan pemerintah guna terealisasinya tujuan nasional.Komponen tersebut
terakumulasi dalam bentuk pendistibusian tugas,fungsi dnan kewajiban Pegawai Negeri Sipil. Dengan adanya pergeseran paradigma dalam pelayanan publik, secara otomatis hal tersebut
akan menciptakan perubahan sistem dalam hukum kepegawaian dengan adanya penyesuaian- penyesuaian dalam pelaksaan tugas, fungsi dan kewajiban Pegawai Negeri Sipil meliputi
penataan kelembagaan birokrasi pemerintah, sistem dan penataan manajemen kepegawaian
4
. Dengan demikian pegawai negeri dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan secara efektif dan efisien. Menyadari pentingnya peranan
pegawai negeri tersebut pemerintah telah banyak melakukan kegiatan untuk memberdayakan pegawai negeri sehingga memiliki kemampuan dan kinerja yang optimal dalam upaya
pencapaian tujuan nasional. Setiap Pegawai Negeri harus segera menjalankan tindakan-tindakan yang
diperintahkan kepadanya,tanpa mempersoalkan terlebih dahulu benar atau tidaknya tindakan
3
Ibid., halaman 35-36 .
4
Sri Hartini, Hj.Setiajeng Kadarsih, Tedi Sudrajad, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, halaman 3.
Universitas Sumatera Utara
itu,atau apakah tindakan itu termasuk atau tidak termasuk tugasnya yang ditetapkan dalam perjanjian kerjanya. Pekerjaan pemerintah untuk menyelenggarakan kepentingan umum
adalah luas sekali dan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu selengkapnya dalam suatu peraturan. Pekerjaan itu tidak akan berjalan lancar jika setiap tindakan, baik yang sudah
diketahui maupun yang sudah tidak dapat diketahui terlebih dahuluakan terjadi,harus dirundingkan terlebih dahulu dengan pegawai dan mendapat persetujuannya
5
. Dalam jumlah dan susunan Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan ditetapkan dalam
formasi. Formasi adalah penentuan jumlah dan susunan pangakat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan agar mampu melaksanakan tugas-tugas pokok yang di tetapkan oleh pejabat yang
berwenang. Perencanaan formasi kepegawaian didasarkan atas pasal 15 Undang –Undang
No. 43 Tahun 1999 yang menyataan bahwa : 1 Jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan ditetetapkan dalam formasi
2 Formasi sebagai mana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan
6
. Formasi ditetapkan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat dan beban
kerja yang harus dilaksanakan. Formasi Pegawai Negeri Sipil ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaa Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi setelah mendapat persetujuan dari
Kementerian Keuangan dan pertimbangan dari Badan Kepegawaian Negara. Pada hakikatnya Reformasi Birokrasi merupakan upaya melakukan pembaharuan,
penataan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan organisasi, ketatalaksaan business process dan
sumber daya manusia. Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Proses reformasi birokrasi belum berjalan dengan maksimal
5
Sastra Djatmika, Marsono, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Djambatan, Jakarta, 1979, halaman 39-40.
6
Sri Hartini, Hj.Setiajeng Kadarsih, Tedi Sudrajad, Op.cit,. Halaman 90.
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan yang diharapkan, hal ini ditandai dengan pertumbuhan Pegawai Negeri Sipil yang tidak efektif dan tidak efisien.Oleh karena itu,pemerintah melalui Kementrian
Keuangan,Kementrian Dalam Negeri, serta Kementrian Pendayagunaa Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan kebijakan penundaan sementara atau dikenal dengan
istilah moratorium penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai wujud upaya pelaksanaan Reformasi Birokrasi di kementrianlembaga.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi ini yang berjudul “Implementasi Kebijakan Moratorium Calon Pegawai Negeri
Sipil CPNS Terhadap Efektivitas Program Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi.
B. Rumusan Masalah