Teori Asimetri Informasi Teori Ex-Ante Uncertainty a.

28 menutup kerugian dari pembelian saham yang overpriced, maka saham-saham IPO harus cukup underpriced.

2.3.2 Teori Underpricing

Underpicing terjadi karena Ex-Ante Uncertainty harga saham pada saat penawaran perdana. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan fenomena underpricing di dalam Initial Public Offering Ritter dalam Wicaksono, 2014:20 yaitu:

1. Teori Asimetri Informasi

Model Baron dalam Permatasari 2014:28 menawarkan hipotesis asimetri informasi yang menjelaskan perbedaan informasi yang dimiliki oleh pihak pihak yang terlibat dalam penawaran perdana yaitu emiten, penjamin emisi, dan masyarakat pemodal. Penjamin emisi underwriter memiliki informasi tentang pasar yang lebih lengkap daripada emiten, sedangkan terhadap calon investor, penjamin emisi memiliki informasi yang lebih lengkap tentang kondisi emiten. Semakin besar asimetri informasi yang terjadi maka semakin besar risiko yang dihadapi oleh investor, dan semakin tinggi initial return yang diharapkan dari harga saham. Model Rock dalam Permatasari 2014:28 menyatakan bahwa asimetri informasi terjadi pada kelompok informed investor dengan uninformed investor. Informed investor yang memiliki informasi lebih banyak mengenai perusahaan emiten akan membeli saham- saham IPO jika harga pasar yang diharapkan melebihi harga perdana. Sementara kelompok uninformed karena kurang memiliki informasi mengenai perusahaan emiten, cenderung melakukan Universitas Sumatera Utara 29 penawaran secara sembarangan baik pada saham-saham IPO yang underpriced maupun overpriced.

2. Teori Ex-Ante Uncertainty a.

The Winner’s Curve Hypothesis Sebuah pemahaman penting dari underpricing pada saat IPO adalah penjelasan kutukan pemenenang winner’s curve. Hal ini terjadi karena jumlah saham yang ditawarkan dijual pada fixed price, pembatasan permintaan akan menyebabkan permintaan meningkat tanpa dapat diperkirakan sebelumnya. Distribusi saham sendiri tidak mengarah kepada terjadinya underpricing, tetapi jika di pasar terdapat investor-investor yang tidak memiliki cukup informasi di bandingkan yang lain maka mereka akan dirugikan. Investor-investor yang tidak memiliki cukup informasi ini cenderung akan mengalokasikan investasinya pada saham- saham yang kurang diinginkan Wicaksono 2012:20.

b. The Signaling Hypothesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan terhadap Underpricing pada Saham Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (Periode Januari 2007 sampai dengan Juni 2012)

4 40 139

Pengaruh variabel keuangan dan non keuangan Terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan initial public offering (ipo) Di bursa efek indonesia

0 5 120

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2004 2008)

0 4 92

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 10

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 2

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 10

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 25

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 3

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 9

ABSTRAK PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11