Uraian Kimia a. Saponin

8 Mencegah pembentukan plak, memperkuat pembentukan plak yang dapat menyebabkan radang gusi. Vitamin C dan sinositrol memperkuat pembuluh darah dan melindungi gusi dari radang.kegunaan lain seperti mencegah proses pembusukan dan merangsang produksi saliva, menyegarkan nafas dan menghilangkan bau mulut, menambah nafsu makan, mencegah demensia Pikun, mencegah meningitis peradangan selaput otak, meredakan rasa sakit dan menurunkan ketegangan otot-otot neurorefleks, menghilangkan efek kecandungan bagi perokok aktif Dorout, 2000. Mencegah kanker hasil dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa zat-zat yang terkandung dalam siwak menghalangi aktivitas sel-sel kanker.Dalam studi ilmiah yang dilakukan dipakistan tahun 1981 terhadap jenis-jenis siwak, hasilnya adalah terdapat zat-zat dalam siwak yang mampu mencegah kanker. Balai kesehatan nasional di Amerika Serikat melakukan uji coba terhadap kandungan siwak untuk mengetahui seberapa jauh aktivitas zat-zat siwak melawan penyakit kanker. Hasilnya menunjukkan adanya komposisi kimiawi dalam tumbuhan ini yang mampu mencegah tumbuhnya berbagai macam kanker.

2.1.6 Uraian Kimia a. Saponin

Saponin mula-mula diberi nama demikian karena sifatnya yang khas menyerupai sabun bahasa latin sapo = sabun Robinson,1995. Saponin adalah glikosida yang aglikonnya disebut sapogenin.Keberadaan saponin sangat mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloid dengan air yang apabila dikocok menimbulkan buih yang stabil.Saponin juga bersifat menghancurkan butir darah Universitas Sumatera Utara 9 merah lewat reaksi hemolisis darah Farnsworth, 1966; Gunawan dan Mulyani, 2004. Berdasarkan struktur dari aglikonnya, saponin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu saponin steroid dan saponin triterpenoid.Saponin steroidtriterpenoid mudah larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak larut dalam eter.Saponin steroidtriterpenoid tersusun dari suatu aglikon steroidtriterpenoid sapogenin yang terikat pada suatu oligosakarida yang biasanya heksosa dan pentosa Farnsworth, 1966. Hasil hidrolisisnya, yaitu sapogenin mudah larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, n-heksan dan tidak larut dalam air Trease dan Evans, 1983. Manfaat saponin dalam bidang kesehatan pada saponin tertentu dan turunannya memiliki fungsi sistem kekebalan tubuh spesifik pada 598 G. Francis, dkk,. telah melakukan uji hewan Saponin juga menunjukkan efek luas sitostatik terhadap sel kanker. Kemampuan saponin untuk menurunkan tingkat kolesterol serum hewan juga telah diteliti. Efek menguntungkan yang ditunjukkan saponin, yang terdapat dalam makanan dan sebagai obat terhadap dua dari bahaya kesehatan utama di banyak negara; obesitas dan kanker. Saponin juga memiliki efek antiprotozoal sterol-dimediasi dan efek antijamur, dan efek molluscicidal dan antivirus, juga menawarkan potensi yang cukup besar dalam mengelola berbagai penyakit Francis, dkk., 2002. b. SteroidTriterpenoid Steroid adalah triterpen yang kerangka dasarnya sistem cincin siklopentana perhidrofenantrena. Steroid dianggap sebagai senyawa satwa tetapi makin banyak Universitas Sumatera Utara 10 senyawa steroid yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan fitosterol. Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol terdapat pada hampir setiap tumbuhan tinggi yaitu: sitosterol, stigmasterol dan kampesterol Harborne,1987. Beberapa senyawa steroid barangkali mempunyai peran dalam struktur membrane, sebagai hormon kelamin dan feromon, pada tumbuhan steroid berperan sebagai pelindung dari serangga Robinson, 1995. Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik yaitu skualena.Triterpenoid dapat dibagi atas empat golongan yaitu triterpenoid sebenarnya, steroid, saponin dan glikosida jantung.Triterpena atau steroid yang terutama terdapat sebagai glikosida. Triterpenoid merupakan senyawa yang berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi dan optik aktif, yang umumnya sukar dicirikan karena tidak mempunyai kereaktifan kimia. Sebagian besar senyawa ini memberikan warna hijau-biru dengan pereaksi Liebermann-Burchard asam asetat anhidrida-asam sulfat pekat Harborne, 1987. Berbagai macam aktivitas fisiologis yang menarik ditunjukkan oleh beberapa triterpenoid, dan senyawa ini merupakan komponen aktif dalam tumbuhan yang telah digunakan untuk penyakit tertentu termasuk diabetes,gangguan menstruasi, gangguan kulit, kerusakan hati, malaria, antifungi, antibakteri dan antivirus Robinson, 1995.

2.2 Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Bunga Pisang Klutuk (Musa Balbisiana) BB Dengan Metode DPPH

4 25 76

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 16

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 5

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 15

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 4

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

0 0 17

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Bunga Pisang Klutuk (Musa Balbisiana) BB Dengan Metode DPPH

0 0 15

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Bunga Pisang Klutuk (Musa Balbisiana) BB Dengan Metode DPPH

0 0 2

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Simplisia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Bunga Pisang Klutuk (Musa Balbisiana) BB Dengan Metode DPPH

0 0 5