21
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilakukan secara eksperimental, meliputi penyiapan bahan tumbuhan, pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi bahan tumbuhan,
skrining fitokimia, pembuatan ekstrak etanol kayu siwak EEKS dan pengujian aktivitas pemerangkapan radikal bebas DPPH 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl
yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer visibel. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi dan Laboratorium Penelitian, Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat
Alat–alat yang digunakan terdiri dari alat-alat gelas laboratorium, desikator, kaca objek, kaca penutup, krus porselen, lemari pengering, mikroskop Olympus,
neraca kasar, neraca analitis Boeco Germany, oven Memmert, penangas air, rotary evaporator
Stuart, spektrofotometer UVVisible Shimadzu UV-1800 dan tanur Nabertherm.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian adalah kayu siwak Salvadora persca
Wall. dan air suling. Bahan bahan kimia lainnya adalah berkualitas pro analisis produksi Sigma: 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl DPPH, vitamin C, besi
III klorida, serbuk magnesium Mg, metanol, asam klorida pekat, asam sulfat pekat, asam asetat anhidrida, kloroform, kloralhidrat dan toluen. Bahan kimia
berkualitas teknis: etanol 96 dan air suling.
Universitas Sumatera Utara
22
3.3 Penyiapan Bahan Tumbuhan
Penyiapan bahan tumbuhan meliputi pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi tumbuhan, dan pengolahan tumbuhan.
3.3.1 Pengumpulan Bahan Tumbuhan
Metode pengumpulan bahan yang dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Tanaman yang
digunakan adalah kayu siwak diperoleh dari kota Mekah Arab Saudi.
3.3.2 Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan dilaboratorium Herbarium Medanense MEDA, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.3.3 Pengolahan bahan Tumbuhan
Kayu siwak yang sudah kering sebanyak 440 g dibersihkan dari pasir dan kotoran dengan cara mencuci di bawah air ledding hingga bersih, lalu ditiriskan
ditimbang sebagai berat basah. kemudian diiris-iris lalu dimasukkan kedalam lemari pengering pada temperatur ± 60°C sampai kering ditandai bila mudah
dapat dipatahkan kemudian ditimbang sebagai berat kering 400 g kayu siwak yang sudah kering diblender menjadi serbuk, lalu disimpan dalam kantong plastik
untuk mencegah pengaruh lembab dan pengotoran lain. Dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 52.
Universitas Sumatera Utara
23
3.4 Pembuatan Pereaksi 3.4.1 Larutan besi III klorida 1