Kerja Lapangan Metode Observasi Wawancara

merekam musik yang akan diteliti, sedangkan kerja laboratorium adalah untuk membahas dan menganalisa data yang didapatkan setelah penelitian di lapangan. 11

1.5.1 Kerja Lapangan

Dengan demikian penulis membagi kedua metode tersebut dalam dua kelompok yaitu : Untuk mendapatkan mengumpulkan data yang sangat dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam pokok permasalahan, maka penulis menggunakan metode yang berkaitan dengan disiplin Etnomusikologi yaitu :

1.5.2 Metode Observasi

Berdasarkan pendapat dari Prof. Dr. Burhan Bungin dalam bukunya yang berjudul Penelitian Kualitatif, 2007 : 115, observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti, telinga, hidung, kulit, dan mulut. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja dari panca indra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah pengumpulan data yang digunakan untuk manghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode ini untuk mengamati kegiatan musikal yang terjadi pada saat penggunaan saxophone dalam musik tiup, khususnya kegiatan upacara adat kematian pada kebudayaan masyarakat Batak Toba. Yang menjadi objek dari pengamatan adalah bagaimana suasana saat musik tiup dimainkan, bagaimana ekspresi pemain, bagaimana suasana adat, dan kegiatan apa saja yang terjadi saat upacara kematian itu dilakukan. Selain kegiatan musikal, penulis juga akan mengamati kegiatan di luar musikal baik yang berhubungan dengan tulisan ini maupun yang tidak berhubungan. 11 Diterjemahkan lansung penulis dari buku Bruno Nettl ‘’Theory and Method in Etnomusikology” 1963 : hal 62. Universitas Sumatera Utara

1.5.3 Wawancara

Selain melakukan pengamatan, penulis juga melakukan wawancara terhadap informan untuk menanyakan secara lansung apa yang menjadi dari topik atau data yang dibutuhkan. Wawancara adalah proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dengan orang yang diwawancarai informan dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara. Burhan Bungin, 2007 : 108. Dalam teknik wawancara ini, yang menjadi informan kunci yang diteliti adalah pemain saxophone dalam ensambel musik tiup yang mengiringi upacara kematian khususnya, dan pemain musik tiup lainnya pada umumnya. Informan dalam penelitian ini memang tidak hanya terpaku pada pencarian data dari informan yang menjadi pelaku musisi saja, namun juga akan mempunyai keterkaitan dengan pihak lain di luar dari musisinya seperti orang yang yang mengerti sejarah tentang musik tiup dan saxophone pada khususnya, orang-orang yang bekerja di bidang pendidikan, masyarakat, dan orang di bidang pemerintahan instansi terkait seperti dinas pencataan sipil atau badan pendataan statistik atau informan lainnya yang mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan data untuk tulisan ini.

1.5.4 Metode Dokumenter