4.2.2 Pemilihan repertoar Yang akan ditranskripsi
Untuk mengetahui penggunaan teknik permainan saxophone dalam ensambel musik tiup, penulis mencoba untuk mentranskripsikan lagu yang sering
digunakan dalam ensambel musik tiup dalam upacara adat saur matua. Penulis akan mencoba mentranskripsikan dan menganalisa teknik permainan saxophone
dengan mengambil 3 tiga contoh lagu. Adapun lagu tersebut adalah ; sitapitola, pinasa sidungdungon, dan gondang hasahatan.
4.2.3 Alasan Pemilihan repertoar
Adapun yang menjadi alasan penulis memilih ketiga lagu tersebut adalah dengan alasan sebagai berikut ;
1. Dalam pengamatan penulis di lapangan, ketiga lagu tersebut sering
digunakan dalam upacara adat saur matua dan dengan fungsi dengan penggunaan yang berbeda. Sitapitola, sering digunakan sebagai gondang
mula-mula apabila suhut, hula-hula atau boru
25
25
. Suhut adalah kerabat,satu marga, atau keluarga yang mepunyai upacara adat. Hula- hula adalah paman dari suhut. Boru adalah, pihak yang mengambil istri dari pihak suhut.
manortor, atau dengan kata lain repertoar ini sering digunakan mengiring pihak suhut manortor
sekaligus menyambut tamu yang datang. Selain itu lagu tersebut juga dimainkan dengan tempo yang lambat. Pinasa sidungdungon dimainkan
dengan tempo cepat, dan digunakan saat mengiringi pihak suhut, hula- hula, dan boru manortor sambil berkeliling. Sedangkan gondang
hasahatan, digunakan apabila tamu sudah siap melakukan acara sigkat dengan suhut, artinya adatnya tamu telah dibayarkan kepada suhut.
Universitas Sumatera Utara
2. Alasan kedua penulis memilih lagu tersebut juga karena dalam
membawakan ketiga repertoar tersebut ada perbedaan teknik saxophone yang digunakan oleh pemain. Dalam ketiga repertoar tersebut, pemain
saxophone menempatkan teknik permainannya secara berbeda, namun ada juga memang persamaan teknik yang digunakan dalam membawakan
repertoar lagu tersebut. Menurut pengakuan informan Manullang penulis, memang saat ini
repertoar gondang yang dimainkan dalam saur matua dan untuk acara lainnya seperti pernikahan atau jenis upacara adat meninggal lainnya, tidak ada
perbedaan. Beliau mengatakan demikian karena selama pengalaman beliau, selama puluhan tahun menjadi pemain saxophone, beliau sering memainkan
repertoar yang sama dalam upacara kematian digunakan juga dalam upacara adat perkawinan. Hal tersebut bisa terjadi karena memang kurangnya pemahaman
masyarakat akan makna repertoar tersebut sehingga walaupun digunakan repertoar yang sama, rata-rata masyarakat tidak protes. Berbeda dengan jaman
dulu, memang pasti ada saja masyarakat yang mengetahui makna dari suatu repertoar gondang. Sehingga jaman dulu memang ada jelas perbedaan repertoar
gondang yang digunakan dalam upacara yang berbeda. Beliau juga mengakui bahwa memang saat ini musik bukan lagi disakralkan dalam upacara adat dalam
masyarakat Batak Toba, namun sudah hanya sebagai pelengkap saja dalam upacara adat, khususnya untuk mengiringi tortor.
26
26
Wawancara penulis dengan Manullang di wisma Jaya puri medan, pada tanggal 12 Juli 2013.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat lebih jelasnya, dalam pembahasan berikutnya penulis akan mengalisa teknik permainan kapan dan dimana teknik permainan saxophone
tersebut dimainkan dalam membawakan repertoar, yang akan dianalisa berdasarkan transkripsi ketiga repertoar tersebut.
Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan transkripsi dan analisa lagu tersebut sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Sitapitola
Cipt ; NN Transkripsi ; Sudarsono Malau dan Nielson Sihombing
Tempo : 60
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.5 Deskripsi teknik permainan saxophone dalam membawakan melodi repertoar.