2.8. Kerangka Konsep
Gambar 2.5. Kerangka Konsep
• JENIS KELAMIN • USIA
• GEJALA KLINIS • LAMA
KELUHAN KOLESTEATOMA
TNF- α
RINGAN
SEDANG
BERAT DERAJAT
DESTRUKSI TULANG
KOMPLIKASI
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik, dengan design cross sectional
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Departemen THT-KL FK USURSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan Juni 2013 - Februari 2014.
Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan di Departemen Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan
3.3. Populasi, Sampel dan Besar Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi adalah seluruh penderita dengan diagnosis OMSK tipe bahaya yang ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan telinga,
foto rontgen mastoidCT-Scan mastoid yang berobat di Sub Departemen Otologi THT-KL FK USURSUP H. Adam Malik Medan dan dilakukan
timpanomastoidektomi selama kurun waktu Juni 2013 – Desember 2013. Kriteria populasi
1. Penderita yang didiagnosis OMSK tipe bahaya yang dilakukan timpanomastoidektomi, baik laki-laki maupun perempuan.
2. Bersedia diikutsertakan dengan menandatangani informed consent.
3.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah kolesteatoma penderita OMSK tipe bahaya yang diambil pada saat dilakukan timpanomastoidektomi di sub
Universitas Sumatera Utara
bagian Otologi-Bedah Kepala Leher THT-KL FK USURSUP H. Adam
Malik Medan selama kurun waktu Juni 2013 – Desember 2013.
Kriteria inklusi: kolesteatoma penderita OMSK tipe bahaya yang diambil dari tindakan operasi timpanomastoidektomi
Kriteria eksklusi: kolesteatoma yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan histopatologi atau imunohistokimia karena rusak.
3.3.3. Besar sampel
Penentuan besar sampel didapatkan berdasarkan rumus: n1 =
Zα√po.qo + Zβ√pa.qa
2
pa-po
Keterangan: Po= proporsi kolesteatoma
Po= 0,26 Qo= 0,73
Pa – Po = 0,25 Pa-0,26= 0,25
Pa= 0,51 Qa= 0,49
N= 1,96 √ 0,26 . 0,73 + 0,842 √ 0,51 . 0,49
0,25
2
= 0,8538 + 0,42 0,25
2
= 25,36 Besar sampel yang didapat minimal 26 sampel.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4. Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel penelitian adalah dengan secara non probability consecutive sampling.
3.4. Variabel Penelitian
3.4.1. Variabel independent: ekspresi TNF- α, jenis kelamin, usia, gejala
klinis dan lama keluhan
3.4.2. Variabel dependent: derajat destruksi tulang dan komplikasi.
3.5. Definisi Operasional
3.5.1. OMSK tipe bahaya Definisi: radang kronis telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan riwayat keluarnya sekret purulen dari telinga tersebut lebih dari tiga bulan, yang disertai proses erosi tulang Chole
Nason 2009.
Cara ukur: diagnosis OMSK
Alat ukur: pemeriksaan Foto Mastoid dan CT Scan Mastoid. berdasarkan anamnesis, gejala klinis,
pemeriksaan fisik dan otologi.
Hasil ukur: dari anamnesis terdapat hasil yang sesuai dengan penyakit OMSK tipe bahaya, dari Foto Mastoid dan CT Scan
Mastoid tampak gambaran kolesteatoma. 3.5.2. Kolesteatoma
Definisi: suatu kista epitelial yang dilapisi oleh stratified squamosa epithelium yang berisi deskuamasi epitel keratin yang
terperangkap dalam rongga timpanomastoid atau di bagian manapun dari tulang temporal yang berpneumatisasi, yang
dipastikan dengan pemeriksaan histopatologi Meyer, Strunk Lambert 2006.
Cara ukur: pemeriksaan histopatologi jaringan kolesteatoma
Universitas Sumatera Utara
Alat ukur: dengan pewarnaan hematoksilin eosin menggunakan mikroskop merk Olympus BX 51 pembesaran 400x.
Hasil ukur: adanya kombinasi dari material keratin dan stratified squamous epithelium pada sediaan jaringan.
3.5.3. Tumor Necrosis Factor Alpha TNF- α
Definisi: TNF- α adalah sitokin pro inflamasi yang berperan dalam
destruksi tulang yang terdapat pada jaringan kolesteatoma Vitale Ribeiro 2007.
Cara ukur: ekspresi TNF- α ditentukan dengan pewarnaan
immunohistokimia. Alat ukur: dengan melihat perpaduan antara reaksi kimiawi reaksi
antara enzim dengan substrat dan reaksi imunologi yaitu reaksi antara antigen dengan antibodi menggunakan mouse antihuman
monoclonal antibodies mAbs TNF- α menggunakan mikroskop
Olympus BX 51 pembesaran 400x. Hasil ukur: positifitasoverekspresi TNF-
α dinilai dari hasil pulasan warna coklat pada sitoplasma sel-sel epitel kolesteatoma. Penilaian
imunoreaktifitas TNF- α dinilai dengan mengalikan hasil skor luas
dengan skor intensitas, sehingga didapatkan skor imunoreaktif TNF-
α.
0 : tidak dijumpai sitoplasma terwarna coklat Skor luas dinilai :
1 : dijumpai sitoplasma terwarna coklat 10 jumlah sel 2 : dijumpai sitoplasma terwarna coklat 10-50 jumlah sel
3 : dijumpai sitoplasma terwarna coklat 50 jumlah sel
Universitas Sumatera Utara
0 : berarti negatif Skor intensitas dihitung :
1 : lemah
2 : moderat
Universitas Sumatera Utara
3 : kuat
Untuk skor akhir digunakan skor imunoreaktif. Skor imunoreaktif diperoleh dengan mengalikan skor luas dengan skor intensitas,
dengan penilaian: Ekspresi TNF-
α negatif : 0 – 3 Ekspresi TNF-
α positif overekspresi: 4–9
3.5.4. Derajat destruksi tulang akibat kolesteatoma. Definisi: luasnya kerusakan jaringan tulang yang diakibatkan oleh
kolesteatoma. Cara ukur: berdasarkan derajat destruksi tulang yang diajukan oleh
Kuczkowski et al. 2011 Alat ukur: CT Scan Mastoid dan durante mastoidektomi.
Hasil ukur: a. Derajat ringan: erosi skutum dan osikel.
b. Derajat sedang: destruksi tegmen dan seluruh osikel. c. Derajat berat: destruksi seluruh osikel, tulang labirin, kanalis
fasialis dan liang telinga luar.
3.5.5. Usia Definisi: umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Cara ukur: usia dihitung dalam tahun menurut ulang tahun terakhir.
Universitas Sumatera Utara
Alat ukur: perhitungan usia berdasarkan kalender Masehi. Hasil ukur: usia dibagi atas:
a. 6-10-tahun b. 11-15 tahun
c. 16-20 tahun d. 21-25 tahun
e. 26-30 tahun f. 31-35 tahun
g. 36-40 tahun h. 40 tahun
3.5.6. Gejala klinis Definisi: gejala klinis adalah keadaan atau kondisi yang dirasakan
atau dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya. Cara ukur: berdasarkan keluhan pasien dan dicatat dalam rekam
medis. Alat ukur: anamnesis dalam rekam medis.
Hasil ukur: terdapat beberapa gejala klinis, yaitu: a. Gangguan pendengaran
b. Telinga berair c. Hoyong
d. Sakit kepala e. Bengkak di belakang telinga
f. Lubang di belakang telinga g. Mulut mencong.
3.5.7. Lama keluhan Definisi: lama keluhan adalah waktu sejak pertama kali
dirasakannya keluhan sampai penderita datang untuk berobat. Cara ukur: lama keluhan diukur berdasarkan berapa lama durasi
penderita merasakan gejala klinis yang dialaminya.
Universitas Sumatera Utara
Alat ukur: perhitungan lama keluhan berdasarkan kalender Masehi Hasil ukur: lama keluhan dibagi atas:
a 0-5 tahun b 6-10 tahun
c 10 tahun
3.5.8. Komplikasi OMSK tipe bahaya Definisi: penyakit yang timbul sebagai akibat dari destruksi tulang
oleh kolesteatoma pada OMSK tipe bahaya. Cara ukur: berdasarkan gejala dan tanda klinis penderita OMSK
tipe bahaya Alat ukur: pemeriksaan CT Scan Mastoid, Head CT Scan dan
durante operasi. Hasil ukur: terdapat komplikasi intratemporal danatau intrakranial:
a. Abses retroaurikularsubperiosteal b. Fistel retroaurikular
c. Mastoiditis d. Petrositis
e. Paralisis nervus fasialis f. Labirinitis
g. Abses ekstradural h. Abses subdural
i. Meningitis j. Abses otak
k. Tromboflebitis sinus lateralis l. Hidrosefalus otikus
3.6. Alat dan Bahan Penelitian