Definisi Sejarah kolesteatoma Epidemiologi

b. Intact Canal Wall Procedures Keuntungan intact canal wall mastoidectomy adalah anatomi normal dinding posterior liang telinga dapat dipertahankan tanpa perlu membuang dan merekonstruksi skutum. Prosedur ini sering dilakukan pada kasus primary acquired cholesteatoma bila kolesteatoma terdapat di atik dan antrum. Dilakukan complete cortical mastoidectomy dan antrum mastoid dapat dilihat. Diseksi matriks kolesteatoma harus dilakukan dengan hati-hati. Rekurensi dapat terjadi bila fragmen kecil dari epitel berkeratinisasi tertinggal. Sering diperlukan “second look operation” setelah 6-12 bulan kemudian disebabkan rekurensi kolesteatoma Wright Valentine 2008; Chole Nason 2009.

2.2. Kolesteatoma

Kolesteatoma adalah suatu kista epitel yang dilapisi oleh stratified squamosa epithelium yang berisi deskuamasi epitel keratin yang terperangkap dalam rongga timpanomastoid, tetapi dapat juga terperangkap di bagian manapun dari tulang temporal yang berpneumatisasi Levine Souza 2003; Meyer, Strunk Lambert 2006.

2.2.1. Definisi

2.2.2. Sejarah kolesteatoma

Istilah kolesteatoma pertama sekali dikemukakan oleh Johannes Müller pada tahun 1838 untuk menjelaskan apa yang kita sebut sebagai kista epidermal pada tulang temporal yang berpneumatisasi Chole Nason 2009. Friedmann pada tahun 1959 mendefinisikan kolesteatoma sebagai suatu struktur kistik yang dilapisi oleh stratified squamous cell epithelium, terletak di atas stroma fibrous dengan ketebalan yang bervariasi, yang Universitas Sumatera Utara dapat mengandung beberapa elemen dari mukosa asalnya Dornelles et al. 2005. Schuknecht 1974 seperti yang dikutip oleh Dornelles et al. 2005 mendefinisikan kolesteatoma sebagai akumulasi eksfoliasi keratin di dalam telinga tengah atau pada area pneumatisasi tulang temporal, yang berasal dari keratinized squamous epithelium. Secara informal kolesteatoma dapat dikarakteristikkan sebagai “kulit di tempat yang salah” Kolesteatoma telinga tengah yang acquired didapat pertama sekali diterangkan oleh Curveilhier 1829 dimana karakteristiknya adalah adanya invasi keratinized squamous epithelium ke kavum timpani, yang berbeda dari columnar pseudostratified ciliated epithelium, dengan sel goblet yang terdapat pada tuba auditorius atau simple, cubic atau columnar squamous cell epithelium pada telinga tengah. Berbeda dari namanya, kolesteatoma tidak mengandung lemak atau kolesterol di dalam matriksnya Chole Nason 2009; Vitale et al. 2011.

2.2.3. Epidemiologi

Prevalensi kolesteatoma belum diketahui secara pasti. Chole Nason 2009 menyebutkan insidens kolesteatoma berkisar antara 3-12 kasus per 100.000 populasi. Tos 1988 seperti yang dikutip oleh Chole Sudhoff 2005 menemukan insidens tahunan pada anak-anak sebesar 3 per 100.000 sedangkan pada dewasa 12,6 per 100.000 populasi. Harker 1977 di Birmingham seperti yang dikutip oleh Chole Sudhoff 2005 mendapatkan insidens tahunan kolesteatoma adalah 6 per 100.000 populasi. Pada tulang temporal manusia dengan otitis media kronis, didapati kolesteatoma pada 36 telinga dengan perforasi dan 4 tanpa perforasi membran timpani Chole Sudhoff 2005. Jenis kelamin pria lebih banyak menderita kolesteatoma Chole Nason 2009; Nunes et al. 2009. Jumlah pasien OMSK dengan kolesteatoma di Departemen THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan periode 1 Januari 2006-31 Desember 2010 Universitas Sumatera Utara sebanyak 119 pasien Siregar 2013, sedangkan Lubis 2010 mendapatkan 38,7 kasus OMSK merupakan OMSK dengan kolesteatoma.

2.2.4. Histopatologi