sebanyak 119 pasien Siregar 2013, sedangkan Lubis 2010 mendapatkan 38,7 kasus OMSK merupakan OMSK dengan
kolesteatoma.
2.2.4. Histopatologi
Berdasarkan histopatologi, kombinasi dari material keratin dan stratified squamous epithelium merupakan diagnosis patologi untuk
kolesteatoma. Adanya epitel skuamosa di telinga tengah adalah abnormal. Pada keadaan normal telinga tengah dilapisi oleh epitel kolumnar bersilia
di bagian anterior dan inferior kavum timpani serta epitel kuboidal di bagian tengah dari kavum timpani dan di atik.
Tidak seperti yang terdapat pada epidermis kulit, epitel skuamosa ini tidak mempunyai struktur adneksa. Hal ini mungkin karena letaknya
berbatasan dengan jaringan granulasi atau fibrosa yang mengalami inflamasi, dan juga reaksi giant cell pada material keratin Caponetti,
Thompson Pantanowitz 2009; Mills 2009. Secara histologis kolesteatoma dapat dibagi dua: matriks epithelium
dan peri-matriks underlying connective tissue. Matriks kolesteatoma mempunyai 4 lapisan yang berbeda: basal, spinosus, granulous dan
stratum korneum, seperti yang terdapat pada kulit yang tipis. Peri-matriks ditandai oleh adanya jaringan ikat longgar yang terbuat dari kolagen dan
elastic fibers, fibroblas and sel inflamasi Vitale et al. 2011. Analisis histologis dari matriks kolesteatoma memperlihatkan pola
yang berbeda yaitu atrofi, akantosis, hiperplasia lapisan basal dan epithelial cones Vitale et al. 2011.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Histopatologi kolesteatoma Wenig 2009.
2.2.5. Patogenesis kolesteatoma
Kolesteatoma dapat diklasifikasikan menjadi congenital dan acquired. Kolesteatoma acquired dibagi menjadi primer dan sekunder. Primary
acquired cholesteatoma adalah kolesteatoma yang berasal dari retraksi pars flaksida, sedangkan secondary acquired cholesteatoma adalah
kolesteatoma yang terjadi akibat perforasi membran timpani, biasanya pada kuadran posterior superior telinga tengah Chole Nason 2009.
Patogenesis kolesteatoma acquired telah diperdebatkan selama lebih dari satu abad. Ada 4 teori dasar patogenesis kolesteatoma acquired:
1. invaginasi membran timpani retraction pocket cholesteatoma; 2. hiperplasia sel basal; 3. pertumbuhan epitel melalui perforasi the
migration theory; dan 4. metaplasia skuamosa dari epitel telinga tengah. Saat ini Sudhoff dan Tos
mengemukakan kombinasi dari teori invaginasi dan sel basal sebagai penjelasan dari pembentukan retraction pocket
kolesteatoma Chole Sudhoff 2005; Chole Nason 2009.
a. Teori invaginasi