PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DPR Aceh

Halaman 70 dari 208 ii. Perolehan suara yang benar suara Partai Amanat Nasional untuk Kabupaten Bekasi, Dapil Jabar VII, adalah sebesar 34.637 ditambah dengan suara Kabupaten Karawang dan Purwakarta, sehingga menjadi 85.725; iii. Menetapkan 1 satu kursi 1 satu kursi DPR RI Dapil Jabar VII, , adalah untuk Pemohon; 4. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum KPU untuk melaksanakan putusan ini; Demikianlah permohonan Pemohon, dengan harapan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dapat segera memeriksa, mengadili dan memutuskan permohonan ini secara adil.

12. PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DPR Aceh

DAERAH PEMILIHAN 6 a. Bahwa PEMOHON sangat berkeberatan dengan SK KPU Pusat tertanggal 9 Mei tentang Penetapan Hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD KabupatenKota dalam PEMILU Tahun 2009 serta Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Bukti P-1a Jo. Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikat Rekapitulasi Komite Independen Pemilu KIP Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2009 Bukti P-1b Jo. Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikat Rekapitulasi KIP Kabupaten Aceh Timur yang ditetapkan pada hari Selasa 21 April 2009 Bukti P-1c Jo. Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikat Rekapitulasi KIP Kota Langsa yang ditetapkan pada hari tanggal 2009 Bukti P-1d, Jo. Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikat Rekapitulasi KIP Kabupaten Aceh Tamiang yang ditetapkan pada hari Selasa tanggal 21 April 2009, dan pleno kedua dilakukan pada tanggal 22 April 2009 dengan Nomor Berita Acara 35BAIV2009 Bukti P-1e, karena merugikan PEMOHON ; Halaman 71 dari 208 b. Bahwa terdapat kesalahan dalam Penghitungan suara Dapil 6 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Bahwa pada Dapil 6 tersebut terdiri dari Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang ; c. Bahwa berdasarkan vide Bukti P-1b, suara yang didapat oleh PEMOHON adalah sebanyak 7908 suara. Bahwa jumlah suara tersebut merupakan gabungan suara Partai dengan suara Caleg-caleg PEMOHON, dengan perolehan jumlah suara tersebut seharusnya PEMOHON mendapatkan kursi yang ke 10 terakhir yang harus diberikan kepada H.Khairuddin M.Dan, SH. Caleg Nomor urut 1 Dapil 6 untuk duduk di kursi DPR Aceh, namun KIP NAD memberikan kursi ke 10 tersebut kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP yang memperoleh jumlah suara sebanyak 8018 padahal menurut bukti-bukti temuan PEMOHON, riil suara Partai PDIP adalah sebanyak 7857 suara ; d. Bahwa PEMOHON mempunyai bukti jumlah perolehan riil suara PEMOHON adalah 7945 namun PEMOHON mengalami pengurangan jumlah perolehan suaranya di Kecamatan Birem Bayeum sebanyak 37 suara ; e. Melihat vide Bukti P-2, PEMOHON mendapat suara sebanyak 268 suara yang merupakan gabungan suara Partai dan suara caleg-calegnya. Namun pada vide Bukti P-1c, suara PEMOHON berubah menjadi hanya 231, dengan demikian suara PEMOHON berkurang sebanyak 37 suara ; f. Bahwa sebenarnya PDIP tidak patut mendapatkan kursi tersebut, karena jumlah perolehan riil suaranya adalah 7877 suara, bukan sebanyak 8018 suara sebagaimana yang telah ditetapkan oleh KIP NAD; g. Bahwa PEMOHON mempunyai bukti-bukti, PDIP telah melakukan kecurangan dengan menggelembungkan suaranya pada rekapitulasi KIP Halaman 72 dari 208 Kabupaten Aceh Timur vide Bukti P-1c. Pada sertifikat model C1 PPK Kec.Birem Bayeum Bukti P-2a tertulis PDIP hanya memperoleh suara sebanyak 947 suara, namun pada rekapitulasi KIP Kabupaten Aceh Timur vide Bukti P-1c tertulis 1088 suara, dengan demikian terjadi penggelembungan suara sebanyak 141 suara, yang ditambah- tambahkan kepada suara partai PDIP dan suara caleg nomor urut 1 dan nomor urut 2. Bahwa kecurangan tesebut diketahui oleh salah satu saksi Partai Bersatu Aceh Bukti P-2b ; h. Bahwa kemudian penggelembungan suara juga terjadi di KIP Aceh vide Bukti P-1b dimana ditemukan angkasuara sebanyak 5029 suara, padahal vide Bukti P-1c PDIP hanya meraih 5009 suara, dengan demikian terjadi penggelembungan suara PDIP sebanyak 20 suara. i. Melihat vide Bukti P-2, PEMOHON mendapat suara sebanyak 268 suara yang merupakan gabungan suara Partai dan suara caleg-calegnya. Namun pada vide Bukti P-1c, suara PEMOHON berubah menjadi hanya 231, dengan demikian suara PEMOHON berkurang sebanyak 37 suara ; j. Bahwa dengan demikian maka suara PEMOHON pada Dapil 6 adalah sebanyak 7945 dan berhak mendapatkan kursi ke 10 pada dapil 6 untuk DPR Aceh ; k. Bahwa dengan terjadinya kecurangan pada KIP Kabupaten Aceh Timur, PEMOHON telah menyampaikan pengaduan kepada Panwaslu Kabupaten Aceh Timur Bukti P-3 ; Bahwa untuk memperkuat dalil-dalilnya, maka PEMOHON mengajukan bukti-bukti tertulis sebagai berikut :  Bukti P-1a : Keputusan KPU Pusat Nomor dilengkapi  Bukti P-1b : Berita Acara Rekapitulasi KIP Aceh ;  Bukti P-1c : Berita Acara Rekapitulasi KIP Kabupaten Aceh Timur ;  Bukti P-1d : Berita Acara Rekapitulasi KIP Kota Langsa ; Halaman 73 dari 208  Bukti P-1e : Berita Acara Rekapitulasi KIP Kabupaten Aceh Tamiang ;  Bukti P-2a : Model C1 PPK Kec.Birem Bayeum Kab.Aceh Timur ;  Bukti P-2b : Surat Pernyataan saksi Partai Bersatu Aceh  Bukti P-3 : laporan kepada Panwaslu Kab.Aceh Timur Berdasarkan fakta hukum dan alasan-alasan tersebut diatas, PEMOHON mohon kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia untuk menjatuhkan Putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan Permohonan PEMOHON ; 2. Menyatakan membatalkan Keputusan KPU Pusat tanggal 9 Mei 2009 Hasil perhitungan suara Pemilihan Umum Anggota DPR RI, DPD dan DPRD ProvinsiKabupatenKota tahun 2009 Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikat Rekapitulasi Komite Independen Pemilu KIP Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Jo. Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikat Rekapitulasi KIP Kabupaten Aceh Timur Jo. Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikat Rekapitulasi KIP Kota Langsa Jo. Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikat Rekapitulasi KIP Kabupaten Aceh Tamiang ; 3. Menetapkan hasil penghitungan suara yang benar sebagai berikut ; 4. Perolehan suara PEMOHON adalah sebesar 7945 suara yang merupakan gabungan suara Partai dan Caleg-caleg Pemohon oleh karenanya berhak untuk mendapatkan kursi ke 10 terakhir pada Dapil NAD 6 di DPR Aceh ; 5. Menetapkan Caleg PEMOHON nomor urut 1 yang bernama H.Khairuddin M.Dan, SH. mendapatkan kursi termaksud ; 6. Memerintahkan KPU untuk melaksanakan putusan ini ; 13. PROVINSI MALUKU DPRD Provinsi DAERAH PEMILIHAN 6 a. Bahwa PEMOHON sangat berkeberatan dengan SK KPU Pusat tertanggal 9 Mei tentang Penetapan Hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD KabupatenKota dalam PEMILU Tahun 2009 serta Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Bukti P-1a Jo. Berita Acara Halaman 74 dari 208 Rekapitulasi Provinsi Maluku dan Sertifikat Rekapitulasi, pada hari Sabtu tanggal 25 April 2009, Selasa tanggal 28 April 2009 dan hari Minggu tanggal .. Mei 2009 Bukti P-1b Jo. Berita Acara Rekapitulasi Kabupaten Maluku Tenggara dan Sertifikat Rekapitulasi, pada hari Sabtu tanggal 26 April 2009 Bukti P-1c karena merugikan PEMOHON ; b. Bahwa terdapat kesalahan dalam Penghitungan suara Dapil VI Propvinsi Maluku Kursi DPRD Provinsi. Bahwa telah terjadi kecurangan- kecurangan yang merugikan PEMOHON dan Partai Politik peserta Pemilihan Umum lainnya. Bahwa kasus ini mencuat ketingkat nasional dan diberitakan oleh semua Televisi skala nasional dan tidak terkecuali media daerah Bukti P-2 ; c. Bahwa rapat pleno KPU Kabupaten MalukuTenggara tidak dilakukan sebagaimana mana mestinya dan tidak mengindahkan ketentuan perundang-undangan. KPU Kabupaten Maluku Tenggara tidak menyerahkan Berita Acara Rekapitulasi dan Sertifikasi Penghitungan Suara DPRD Provinsi, DPD dan DPR RI kepada semua saksi-saksi Parpol di Kabupaten Maluku Tenggara dengan alasan waktu yang tidak cukup, kemudian pada tanggal 26 April 2009 KPU Maluku Tenggara memindahkan tempat penghitungan suara ke Kota Ambon dan tidak dihadiri oleh semua saksi-saksi Parpol, akibatnya semua saksi Parpol mengajukan keberatan kepada Panwaslu Provinsi Maluku Bukti P-3 ; d. Bahwa sebenarnya pada rapat Pleno KPU Maluku Tenggara pada tanggal 23 April 2009 sd 25 April 2009 di dua tempat yaitu Hotel Kimson dan Kantor DPRD Kabupaten Maluku Tenggara sebenarnya diagendakan untuk Rekapitulasi penghitungan suara DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, sementara untuk Rekapitulasi penghitungan suara DPRD Provinsi, DPD dan DPR RI dilakukan di Kota Ambon pada tanggal 26 April 2009. Jadi dengan demikian penghitungan bertentangan dengan UU Nomor 102008 tentang Pemilu dan UU No.222008 tentang Penyelenggaran Pemilu ; Halaman 75 dari 208 e. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan KPU Provinsi Maluku kursi terakhir yakni kursi ke 7 Dapil VI yang meliputi wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, Dobo dan Kota Tual diberikan kepada Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia PKPI yang mempunyai jumlah suara 4477 suara Bukti P-4 ; f. Bahwa PEMOHON sangat keberatan dengan SK KPU Provinsi Maluku tersebut, karena jumlah suara PEMOHON jauh lebih banyak daripada PKPI. Jumlah suara PEMOHON adalah 4761 suara. Bahwa suara PEMOHON tersebut merupakan akumulasi dari suara Partai dan suara Caleg PEMOHON di Dapil VI ; g. Bahwa suara tersebut adalah sisa suara terbanyak yang dimiliki oleh suatu Partai, dengan demikian seharusnya untuk kursi terakhir tersebut PEMOHON-lah yang berhak karena PEMOHON mempunyai jumlah sisa suara lebih banyak daripada PKPI, yakni 4761 suara, dengan perincian sebagai berikut : - Hasil Rekapitulasi suara KPU Provinsi Maluku : vide Bukti P-4 Jumlah suara PKPI yang tercantum adalah 4477 suara Jumlah suara PAN yang tercantum adalah 4107 suara - Padahal seharusnya adalah : Jumlah suara PKPI yang tercantum adalah 4477 suara Jumlah suara PAN yang tercantum adalah 4761 suara Halaman 76 dari 208 DAFTAR RAKAPITULASI PERHITUNGAN PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK CALEG DPRD PROVINSI MALUKU DAERAH PEMILIHAN 6 KAB. MALUKU TENGGARA, KAB. DOBO, KOTA TUAL VERSI KPUD MALUKU No. NAMA PARTAI JUMLAH 1. PDIP 15.562 2. GOLKAR 8.907 3. Demokrat 7.891 4. Pelolopor 7.207 5. PKS 7.013 6. HANURA 5.819

7. PKPI