Halaman 8 dari 208
73.181
7 24 PPP
51.751 46.362
98.113 6
8 28 PDIP
35.375 35.375
9 9
31 Demokrat 73.637
28.406 102.043
4
Jumlah 875.388
BPP: 324.468
f. Bahwa berdasarkan Pasal 25 ayat 3 huruf e Peraturan KPU Nomor
15 Tahun 2009, maka:
“Bagi Partai Politik yang tidak memperoleh kursi pada penghitungan Tahap Pertama dan Tahap
Kedua, suara sah yang diperoleh Partai Politik tersebut dikategorikan sebagai SISA SUARA.”
g. Bahwa dari rekapitulasi tersebut di atas, akumulasi jumlah sisa suara dari DAPIL I,II, dan III DKI Jakarta menunjukkan bahwa Partai
Amanat Nasional menempati peringkat pertama jumlah sisa suara setelah semua sisa suara ditarik ke tingkat provinsi akumulasi dari
tiga DAPIL DKI Jakarta yaitu sebesar 149,232 seratus empat puluh
sembilan ribu dua ratus tiga puluh dua suara, dan disusul oleh Partai Gerindra di peringkat ke dua
141,231 suara;
h. Bahwa berdasarkan perolehan akumulasi sisa suara tersebut, sesuai dengan Pasal 24 angka 8 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2009, yang
tegas mengatur bahwa: “penetapan perolehan kursi Partai Politik peserta Pemilu Anggota DPR dilakukan dengan cara membagikan
sisa kursi kepada Partai Politik peserta Pemilu Anggota DPR di provinsi satu demi satu berturut-turut sampai semua sisa kursi
habis terbagi
berdasarkan sisa suara terbanyak yang dimiliki oleh tiap Partai Politik secara berurutan.” Keadaan mana juga
sesuai dengan Pasal 206 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 yang mengatur: “Dalam hal masih terdapat sisa kursi yang belum terbagi
Halaman 9 dari 208
dengan BPP DPR yang baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 205, penetapan perolehan kursi Partai Politik Peserta Pemilu dilakukan
dengan cara membagikan sisa kursi kepada Partai Politik Peserta Pemilu di Provinsi satu demi satu berturut-turut sampai semua sisa
kursi habis terbagi berdasarkan sisa suara terbanyak.” Dengan demikian maka sudah seharusnya sisa kursi sebanyak dua kursi
untuk DAPIL Provinsi DKI Jakarta diberikan kepada Partai Amanat Nasional PAN sebagai pengumpul sisa suara terbanyak urutan
pertama, dan Partai Gerindra pengumpul sisa suara terbanyak urutan kedua;
i. Bahwa oleh karena 2dua sisa kursi terdapat di DAPIL Jakarta I Jakarta Timur, maka 1 satu sisa kursi sudah seharusnya didapat
oleh Caleg PAN Nomor urut 1 DAPIL Jakarta I atas nama H. Andi Anzhar Cakra Wijaya, sebagai Caleg PAN DAPIL Jakarta I yang
memperoleh suara terbanyak Bukti P-3;
RINCIAN PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPR DAN SUARA TIDAK SAH DI KPU PROVINSI DKI JAKARTA
Diisi berdasarkan formulir LAMPIRAN DB-DPR
NAMA PARTAI, NOMOR DAN NAMA CALON ANGGOTA DPR PROVINSI DKI JAKARTA
KOTA JUMLAH
AKHIR KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
A 9
PARTAI AMANAT NASIONAL 10.757
10.757
B 1
H. Andi Anzhar Cakra Wijaya 18.294
18.294 H. Mandra YS
16.673 16.673
Henidar Amru 1.695
1.695 Dr. Djainal Abidin
1.015 1.015
Dra. Suhartati Suharso 1.120
1.120 Drs. H. Suryadharma Nasution
578 578
H.M. Mughni Machmud, Lc. 738
738
............................................................................. JUMLAH A + B
50.870 50.870
j. Bahwa berdasarkan Pasal 205 jo Pasal 206 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 jo Pasal 24 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2009, maka
Halaman 10 dari 208
salah satu sisa kursi harus diberikan kepada Caleg PAN Nomor urut 1 DAPIL Jakarta I atas nama H. Andi Anzhar Cakra Wijaya;
k. Bahwa sesuai dengan fakta-fakta tersebut di atas, maka PEMOHON sangat berkeberatan dengan Keputusan KPU yang menetapkan sisa
kursi DAPIL I Jakarta diberikan kepada Partai Golkar dan Partai Demokrat, karena secara tegas penempatan atau pembagian
tersebut tanpa dasar hukum dan bertentangan dengan Pasal 205 jo Pasal 206 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008, dan secara
substansial berlawanan dengan Peraturan yang dibuat oleh KPU Sendiri, yaitu Pasal 24 angka 8 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun
2009, maka oleh karenanya harus dibatalkan. Bahwa untuk memperkuat dalil-dalilnya, maka PEMOHON mengajukan bukti-
bukti tertulis sebagai berikut :
Bukti P-1a : SK KPU Pusat tanggal 9 Mei 2009 ;
Bukti P-1b
: Berita Acara Rekapitulasi Provinsi DKI Jakarta dan Sertifikat Rekapitulasi tanggal 2 Mei 2009;
Bukti P-2
: Lembar Rekapitulasi Penghitungan TAHAP KE-3;
Bukti P-3 : Lampiran Model DC-1 DPR Provinsi DKI Jakarta DAPIL I
Kota Administrasi Jakarta Timur; Berdasarkan fakta hukum dan alasan-alasan tersebut di atas, PEMOHON
mohon kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia untuk menjatuhkan Putusan sebagai berikut :
1. Mengabulkan Permohonan PEMOHON ; 2. Menyatakan membatalkan SK KPU Pusat
No. 255KptsKPU TAHUN 2009
hasil rapat pleno KPU tanggal 9 Mei tentang Penetapan Hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi
dan DPRD KabupatenKota dalam PEMILU Tahun 2009 serta Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Jo.
Halaman 11 dari 208
Berita Acara Rekapitulasi Provinsi DKI Jakarta dan Sertifikat Rekapitulasi, pada tanggal 2 Mei 2009;
3. Menyatakan membatalkan SK KPU
No. 255KptsKPUTAHUN 2009
yang menempatkan Caleg Golkar untuk DPR RI Nomor urut 1 Daerah Pemilihan DAPIL Jakarta I, dan Caleg Partai
Demokrat DPR RI Nomor urut 1 Daerah Pemilihan DAPIL Jakarta I yang diberikan jatah sisa kursi sesuai dengan SK
KPU tersebut; 4. Menetapkan perolehan salah satu sisa kursi DPR RI Daerah
Pemilihan DAPIL Jakarta I untuk Caleg PAN Nomor urut 1 DAPIL Jakarta I atas nama H. Andi Anzhar Cakra Wijaya;
5. Memerintahkan KPU untuk melaksanakan putusan ini ;
2. PROVINSI BANTEN DPR RI