xxi
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini mencakup lingkup substansial dan lingkup wilayah. Lingkup substansial merupakan penjelasan mengenai batasan substansi
penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian. Sedangkan lingkup spasial merupakan penjelasan mengenai batasan wilayah
penelitian yang akan dikaji.
1.4.1. Ruang Lingkup Substansial
Dari judul yang telah ditetapkan yaitu : “Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa Cengkareng Jakarta Barat”, maka dalam pembatasan lingkup
substansi hanya akan membahas pengelolaan rumah susun sederhana sewa di Cengkareng dengan pengelola Perumnas. Ruang lingkup substansi penelitian
tersebut meliputi : ♦ Masyarakat penghuni Rusunawa Cengkareng dilihat dari karakteristiknya terdiri
dari aspek sosial, aspek ekonomi, aspek spasial dalam pengelolaan lingkungan rumah susun;
♦ Pengelola Rusunawa Cengkareng dilihat dari peran dan fungsi pengelolaan lingkungan rumah susun sederhana sewa terhadap lingkungan maupun
infrastruktur pendukungnya, berupa pengelolaan teknis prasarana dan sarana, pengelolaan persewaan, pemasaran dan pembinaan penghuni, pengelolaan
administrasi dan keuangan; Untuk membatasi supaya tidak mengalami pengertian bias, ada beberapa hal
yang perlu didefinisikan sebagai berikut :
xxii
a. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat yang membuat regulasi rumah susun
sederhana sewa, Pemerintah Daerah sebagai pengelola aset, Perumnas sebagai pengelola di lapangan.
b. Lembaga non profit adalah yayasan yang bergerak dalam bidang pengelolaan
Rusunawa yang melakukan pembinaan dalam pengelolaan lingkungan. c.
Rumah susun sederhana sewa atau Rusunawa beserta utilitasnya yang menurut penjelasan Undang-Undang No. 16 tahun 1985 adalah bangunan gedung
bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian- bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun
vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimanfaatkan dengan tata laksana sewa dan dipergunakan secara terpisah, terutama untuk
tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian-bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama dibangun dengan menggunakan bahan bangunan dan
konstruksi sederhana akan tetapi masih memenuhi standar kebutuhan minimal dari aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan.
d. Optimal adalah batasan pada tingkatan tertentu kondisi tersebut telah memenuhi
standar yang ditetapkan, dalam kajian ini optimal adalah pengelolaan yang sesuai dengan rencana operasional penerapan tata laksana dan prosedur serta
kewajiban dan perencanaan teknis kelayakan hasil pemeliharaan gedung sarana dan prasarana pendukungnya.
e. Pengelolaan yang optimal merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
Rusunawa yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pemeliharaan,
xxiii
pengawasan dan pengendalian Rusunawa. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana binaan keluarga.
1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah