xxvi
2.4. Lesson Learn Best Practice dan Bad Practice Pengelolaan Rumah Susun
2.4.1. Rumah Susun Sederhana Sewa Yayasan Budha Tzu Chi Cengkareng
Rusunawa Cinta Kasih merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Bumi Citra Indah Cengkareng milik Perum Perumnas. Pengelolaannya menggunakan
pola kerjasama antara Perum Perumnas dengan Yayasan Budha Tzu Chi. Pola yang digunakan adalah BOT dengan jangka waktu 25 tahun, sehingga setelah dioperasikan
selama 25 tahun, seluruh bangunan dan bangunan Rusunawa Cinta Kasih akan menjadi milik Perumnas.
Fasilitas yang ada cukup lengkap mulai sarana dan prasarana berupa pendidikan, kesehatan, oleh raga, air bersih, sanitasi dan dilakukan pula
pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan bagi penghuni guna meningkatkan keberdayaan ekonomi. Pelatihan ini juga digabung dengan program penciptaan
lapangan kerja, bentuk pemberdayaan lain adalah pelibatan peran warga secara aktif dalam pembangunan, mulai dari pembuatan bata, pendirian bangunan, hingga kini
merawat kompleks yang turut dibangun atas jerih payah mereka bersama pihak yayasan. Setelah dimotivasi warga mampu menabung hingga melalui tabungan
pribadi mereka dapat memberikan bantuan kepada sesama warga miskin. Manajemen pengelolaan ini meliputi pengelolaan atas segala aktifitas yang
mendukung pelaksanaan kegiatan yang ada di rumah susun berupa pengelolaan atas segala aktifitasnya berupa pengelolaan sampah dari rumah tangga sampai TPS yang
sebagian dilakukan daur ulang, pengelolaan dibidang sarana pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMK yang kesemuanya dilengkapi dengan perpustakaan,
xxvii laboratorium komputer, ruang kesenian, ruang guru, dan lapangan olah raga, serta
sarana taman pendidikan Al Qur’an. Yayasan Budha Tzu Chi menerapkan sistem subsidi penuh, sehingga Rusun
ini adalah Fully Social Housing. Di dalam menangani penghuni yang memiliki keterbatasan, baik keterbatasan pendanaan, keterbatasan fisik, pengelola memberikan
keringanan dalam pembayaran sewa dan membuka kesempatan untuk ikut dalam kegiatan pemberdayaan SDM.
Ditinjau dari aspek ekonomi Yayasan Budha Tzu Chi menerapkan beberapa kegiatan yang bertujuan mempertinggi keberdayaan perekonomian warga, seperti
mengadakan pelatihan yang beragam hingga membuka lapangan kerja di dalam lingkungan rumah susun. Pelatihan ini juga digabung dengan program penciptaan
lapangan kerja, sehingga dapat menunjang keberlangsungan pembayaran biaya pemeliharaan oleh penghuni kepada pengelola
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelola adalah karena sistem pengelolaan rumah susun yang tertib dan terkesan “kaku”, sehingga tidak
mengakomodasikan beberapa kebiasaan cara hidup bertempat tinggal di rumah landed houses,
sehingga terdapat beberapa karakter yang hilang, seperti : Keeratan kohesi sosial ; kebiasaan warga terutama ibu rumah tangga dan warga usia muda
berkumpul dan bersosialisasi tidak terjadi akibat sistem penataan denah rumah tinggal yang tercluster di dalam tower-tower kecil, tidak adanya livability kehidupan
kampung pada tingkat permukaan tanah yang terlihat dari minimnya sirkulasi dan intensitas lalu lalang penghuni. Kurang diwadahinya beberapa jenis usaha yang
xxviii terkait dengan kemampuan perekonomian yang rendah, seperti minimnya jumlah
warung dan kaki lima. Dari uraian diatas beberapa permasalahan yang muncul dari pengelolaan
rusunawa adalah akibat dari perencanaan bangunan berupa tata masa bangunan dan pengaturan denah menimbulkan beberapa permasalahan antara lain kurangnya
ventilasi silang yang akibatnya meminimalisasi pergerakan arus udara dan angin, sehingga unit hunian pada lantai di atas lantai dasar terasa lebih pengap. Tidak
adanya koridor telah merubah kerapatan sosial. Sedikitnya ruang komunal baik di lantai dasar maupun di plaza dan koridor dalam bangunan mengakibatkan hubungan
sosial antar warga kurang terjadi dan berkecenderungan membentuk masyarakat yang kurang peduli terhadap hubungan sosial antar manusia, dan sebagian besar void
tangga disalahgunakan sebagai ruang jemur. Dipegangteguhnya ketepatan sasaran Rusun bagi warga miskin ternyata
mengakibatkan adanya unit-unit hunian yang hingga saat ini belum digunakan. Hal ini diakibatkan belum adanya warga miskin baru yang mau menempati rumah susun
tersebut. Hal ini antara lain merupakan indikasi awal adanya keengganan warga miskin untuk tinggal di Rusun Budha Tzu Chi
Konsep Social housing dan tujuan yayasan untuk membantu warga miskin ternyata kurang mendukung peningkatan keberdayaan penghuni. Adanya subsidi
penuh atau subsidi dalam prosentase yang cukup besar di bidang perumahan, kesehatan dan pendidikan menyebabkan penghuni memiliki ketergantungan yang
sangat tinggi pada yayasan.
xxix
2.4.2. Rumah Susun Sederhana Sewa Urip Sumohardjo, Surabaya