Analisis Pengaruh Temperatur Ruang terhadap Tingkat Kebisingan Analisis Dosis Kebisingan

sejalan dengan kenaikan kecepatan udara karena struktur pergerakan udara akan dapat mendistori bunyi. Bunyi searah arah kecepatan udara akan dipercepat, sedangkan bunyi berlawanan arah kecepatan udara akan diperlambat.

6.3. Analisis Pengaruh Temperatur Ruang terhadap Tingkat Kebisingan

Grafik hubungan antara kecepatan udara terhadap temperatur ruang unit produksi guard shop dapat dilihat pada Gambar 5.4. Tingkat kebisingan akan mengalami peningkatan seiring peningkatan temperatur ruang dengan membentuk pola regresi. Pola regresi untuk kondisi pagi hari adalah ŷ = −356.2 + 14.59x dan nilai korelasi adalah 0.791. Untuk siang hari pola regresinya adalah ŷ = −375.2 + 15.22x dan nilai korelasi sebesar 0.822. Sedangkan untuk sore hari adalah ŷ = −305.6 + 12.93x dengan nilai korelasi 0.765. Nilai korelasi yang positif dan tinggi secara rata-rata lebih besar dari 0.75 untuk ketiga waktu tersebut menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara temperatur ruang terhadap besarnya tingkat kebisingan yang dihasilkan. Kenaikan nilai temperatur ruang akan mengakibatkan kenaikan tingkat kebisingan. Hal ini mengindikasikan tingkat kebisingan semakin tinggi sejalan dengan kenaikan temperatur ruang karena suhu udara mempengaruhi kecepatan rambat bunyi. Semakin tinggi suhu udara, semakin tinggi kecepatan bunyi. Berdasarkan data suhu yang telah diperoleh dapat dijelaskan bahwa pada siang hari, udara pada lapisan atas lebih dingin daripada lapisan bawah. Pada suhu dingin, cepat rambat bunyi lebih kecil daripada ketika suhu panas. Dengan demikian, kecepatan bunyi pada lapisan udara atas lebih kecil daripada lapisan Universitas Sumatera Utara udara bawah. Ini berarti medium lapisan atas suhu dingin lebih rapat daripada medium di lapisan bawah. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula tingkat kebisingan yang terjadi.

6.4. Analisis Dosis Kebisingan

Dalam menentukan lamanya waktu kerja operator yang diizinkan dalam kondisi kebisingan yang berisiko tinggi unsafe condition digunakan perhitungan dosis kebisingan. Dari hasil pengolahan data, kondisi yang dinyatakan berbahaya adalah pada area kerja Middle Ring Welding, Cutting, Outer Ring Welding, Forming, dan Projection Welding. Berbahaya dalam hal ini adalah apabila operator yang bekerja pada area kerja tersebut tetap bekerja pada jam kerja reguler 7.8 jamhari. Jam kerja yang diizinkan berdasarkan tingkat kebisingan yang ada pada masing-masing area kerja adalah: 1. Middle Ring Welding : 3.96 jam ≈ 237 menit 2. Cutting : 1.72 jam ≈ 103 menit 3. Outer Ring Welding : 2.55 jam ≈ 153 menit 4. Forming : 2.55 jam ≈ 153 menit 5. Projection Welding : 4.28 jam ≈ 256 menit. Hal ini tetap berlandaskan pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP- 51MEN1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Universitas Sumatera Utara

6.5. Analisis Tingkat Kebisingan Berdasarkan Perbedaan Waktu