Tabel 3.1. Kecepatan Rambat Bunyi Menurut Medium Rambatnya Lanjutan
Medium Kecepatan
meterdetik
Gas CO
2
259 Gas Hidrogen
1.284 Air Murni
1.437 Air Laut
1.541 Baja
6.100 Sumber: Mediastika, 2009
Kecepatan rambat gelombang bunyi ditentukan oleh frekuensi dan panjang gelombangnya. Frekuensi bunyi sound frequency adalah jumlah getaran per
detik dan diukur dengan Hz Hertz. Semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi bunyi. Percakapan manusia berada antara 600 sd 4.000 Hz. Untuk menentukan
besarnya cepat rambat gelombang bunyi dapat digunakan formulasi berikut.
dengan: V = Kecepatan bunyi meterdetik f = Frekuensi bunyi Hz
λ = Panjang gelombang meter
3.3. Bunyi dan Kebisingan
Kebisingan noise adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki atau mengganggu. Gangguan bunyi hingga tingkat tertentu dapat diadaptasi oleh fisik,
namun syaraf dapat terganggu. Ambang bunyi threshold of audibility adalah intensitas bunyi sangat lemah yang masih dapat didengar telinga manusia,
berenergi 10
-12
Wm
2
. Ambang bunyi ini disepakati mempunyai tingkat bunyi 0 V = f λ
Universitas Sumatera Utara
dB. Ambang sakit threshold of pain adalah kekuatan bunyi yang menyebabkan sakit pada telinga manusia, berenergi 1 Wm
2
.
3.4. Pengukuran Bunyi
Tingkat kekuatan atau kekerasan bunyi diukur dengan alat yang disebut Sound Level Meter SLM. Alat ini terdiri dari mikrofon, amplifier, weighting
network, dan layar display dalam satuan decibel dBA. Tingkat bunyi sound level adalah perbandingan logaritmis energi suatu
sumber bunyi dengan energi sumber bunyi acuan, diukur dalam decibel dBA. Energi sumber bunyi acuan adalah energi sumber bunyi terendah yang masih
dapat didengar manusia, yaitu 10
-12
Wm
2
. Setiap penggandaan jarak, tingkat bunyi berkurang 6 dBA. Setiap penggandaan sumber bunyi, tingkat bunyi akan
bertambah 3 dBA. Setiap penggandaan massa dinding, tingkat bunyi akan berkurang 5 dBA. Setiap penggandaan luas bidang peredam, tingkat bunyi akan
berkurang 3 dBA. Sound power adalah cara pengukuran kekuatan bunyi berdasarkan jumlah energi yang diproduksi oleh sumber bunyi. Sound power
dinotasikan sebagai P dalam satuan watt. Pengukuran tingkat kekuatan bunyi juga dapat dilakukan dengan sound intensity, yaitu sound power per satuan luas.
Satuannya adalah wattm
2
.
Tabel 3.2. Sumber Bunyi dan Intensitas Bunyi
Sumber Bunyi Intensitas
wattm
2
Tingkat Bunyi dBA
Roket ruang angkasa 10
7
190 Pesawat jet
10
4
160 Orkes brass besar
10 130
Mesin besar 10
120
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Sumber Bunyi dan Intensitas Bunyi Lanjutan
Sumber Bunyi Intensitas
wattm
2
Tingkat Bunyi dBA
Orkes lengkap 10
-2
100 Mobil penumpang di jalan raya
10
-2
100 Percakapan normal
10
-5
70 Bisikan lembut
10
-9
30 Sumber: Satwiko, 2009
Ketika sebuah objek sumber bunyi bergetar dan getarannya merambat ke segala arah, sebaran ini akan menghasilkan ruang berbentuk seperti bola seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Sumber bunyi 2 m
90 dB 4 m
84 dB 8 m
78 dB 16 m
72 dB 32 m
66 dB
Sumber: Satwiko, 2009
Gambar 3.1. Pengurangan Tingkat Kebisingan Akibat Jarak
Pada titik tertentu dalam bola tersebut, intensitas bunyinya dapat dihitung dengan persamaan:
I =
2
4 r
π P
Universitas Sumatera Utara
dengan: I = intensitas bunyi pada jarak r dari sumber bunyi wattm
2
P = daya atau kekuatan sumber bunyi watt r = jarak dari sumber bunyi m
3.5. Jarak Tempuh Gelombang Bunyi