Program PencegahanProgram Konservasi Pendengaran

kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi secara tidak langsung membahayakan keselamatan tenaga kerja. 4. Gangguan Keseimbangan Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing vertigo atau mual-mual. 5. Efek pada Pendengaran Efek pada pendengaran adalah gangguan paling serius karena dapat menyebabkan ketulian. Ketulian bersifat progresif. Pada awalnya bersifat sementara dan akan segera pulih kembali bila menghindar dari sumber bising. Namun bila terus menerus bekerja di tempat bising, daya dengar akan hilang secara menetap dan tidak akan pulih kembali.

3.11. Program PencegahanProgram Konservasi Pendengaran

Program pencegahan yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi tingkat kebisingan di tempat kerja meliputi hal-hal sebagai berikut NIOSH, 1996. 1. Monitoring paparan bising. 2. Kontrol engineering dan administrasif. 3. Evaluasi audiometer. 4. Penggunaan alat pelindung diri. 5. Pendidikan dan motivasi. 6. Evaluasi program. 7. Audit program. Universitas Sumatera Utara Manfaat utama dari adanya program konservasi pendengaran ini adalah mencegah kehilangan pendengaran pekerja akibat kerja, karena kehilangan pendengaran akan mengurangi kualitas hidup seseorang dalam pekerjaannya. Selain itu, hubungan antara tenaga kerja dengan pengusaha akan lebih baik, serta angka turn-over karena lingkungan kerja akan menjadi rendah. Manfaat lainnya adalah: 1. Bagi Pengusaha Taat hukum, hubungan baik dengan karyawan, menunjukkan niat baik, meningkatkan produktivitas, mengurangi angka kecelakaan, mengurangi angka kesakitan, mengurangi lost day, dan menaikkan kepuasan kerja karyawan. 2. Bagi Karyawan Mencegah ketulian, karena ketulian akibat bising tidak terasa tanpa sakit dan bersifat menetap irreversible. Selain itu dapat mengurangi stres kerja. Dalam menyusun program konservasi pendengaran perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain: 1. Berpedoman bahwa pekerja tetap sehat dalam lingkungan bising. 2. Dilaksanakan oleh semua jajaran, dari pimpinan tertinggi sampai pekerja pelaksana. 3. Mengurangi dosis paparan kebisingan dengan memperhatikan tiga unsur: a. Sumber: mengurangi tingkat kebisingan desain akustik, menggunakan mesinalat yang kurang bising, dan mengubah metode proses. Universitas Sumatera Utara b. Media: mengurangi transmisi kebisingan menjauhkan sumber bising dari pekerja, mengurangi pantulan kebisingan secara akustik pada dinding, langit-langit, dan lantai, serta dapat dengan menutup sumber kebisingan dengan barrier. c. Tenaga kerja: mengurangi penerimaan bising ruang isolasi, rotasi kerja, jadwal kerja, penggunaan alat pelindung diri, dan lain-lain. 4. Mempertimbangkan kelayakan teknis dan ekonomis. 5. Utamakan pencegahan bukan pengobatan, proaktif bukan reaktif, serta kesejahteraan bukan santunan. 6. NAB nilai ambang batas bukanlah garis pemisah antara sakit dan sehat, namun merupakan pedoman penilaian yang dilakukan dengan memantau kebisingan lingkungan dan kesehatan pendengaran tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN