BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
1. Nurlince Erfina melakukan penelitian yang berjudul “ Strategi Pemasaran
Jasa dalam Meningkatkan Kepuasan Konsumen pada Garuda Plaza Hotel Medan” . Batasan operasional dari penelitian tersebut menggunakan
bauran pemasaran marketing mix 7P. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran jasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen pada Garuda Plaza Hotel Medan. 2.
Fery Hermawan melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Harga Dan Bukti Fisik Terhadap Kunjungan Konsumen pada Studio Musik Bloe
Baby Medan”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara Serentak variabel Harga dan Bukti Fisik memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kunjungan konsumen pada studio musik Blue Baby, dan Secara parsial diantara variabel bebas yang diteliti ternyata variabel Bukti Fisik
yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kunjungan konsumen pada studio musik Blue Baby.
B. Pengertian Jasa
Menurut Kotler dalam Tjiptono 2005:16, mendefenisikan “jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat di tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu” sedangkan Pyne 2000:8 menyatakan bahwa
jasa adalah” sesuatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur tidak berwujud yang
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengannya, melibatkan berapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer
kepemilikan”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa jasa pada dasarnya
merupakan kegiatan memiliki berapa unsur tidak berwujud yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan memberikan berbagai manfaat bagi pihak
yang terkait. Setiap pemberi jasa perlu mengetahui, mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan dengan memperhatikan karateristik jasa.
C. Karateristik dan klasifikasi Jasa
Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa memiliki sejumlah karateristik unik yang membedakannya dengan barang.
Adapun karateristik jasa tersebut adalah sebagai berikut Tijptono, 2005:18 1.
Intagibility Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau
benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja performance, atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, dicium, didengar, atau dirasa sebelum di beli atau di konsumsi. 2.
Inseparability Barang biasanya di produksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan
jasa pada umumya dijual terlebih dahulu, baru kemudian di produksi dan di konsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
Universitas Sumatera Utara
3. Variability
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarize output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan
di mana jasa tersebut di produksi. 4.
Perishability Perishability berarti, jasa tidak tahan lama dan tidak dapat di simpan.
5. Lack of Owership
Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya, mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau
menjualnya. Dilain pihak pada pembelian jasa, konsumen mungkin hanya memiliki akses personal atas jasa untuk jangka waktu terbatas.
D. Bauran Pemasaran Jasa