Strukturalisasi Komik Naruto Nilai Moral Dalam Komik Naruto Kajian : Sosiologi Sastra

BAB IV GAMBARAN UMUM KOMIK NARUTO

4.1 Strukturalisasi Komik Naruto

Secara umum struktur komik Naruto terdiri atas : 1 latar, 2 alurplot, 3 tokoh, dan 4 tema. Dalam penciptaan karya sastra, sering terdapat hubungan yang erat antara kepribadian dan kehidupan pengarang dengan karya sastra yang dihasilkannya. Sering pula sebuah karya sastra diciptakan untuk mewakili suasana hati pengarang terkait dengan pemikiran-pemikirannya. Sehingga pendekatan pemahaman atas biografi dan pendekatan diluar teks sastra seringkali menjadi hal yang penting dan dapat memudahkan pembaca dalam memahami idak mampu melepaskan diri dari aspek psikis. Jiwa pula yang berkecamuk dalam sastra. Pendek kata, memasuki sastra akan terkait dengan psikologi karya itu, sehingga sastra itu lahir dari hasil ekspresi pengalaman yang telah mengalami proses pengolahan jiwa secara mendalam melalui proses berimajinasi. Sebagaimana halnya dengan buku bacaan fiksi, komik hadir untuk menyampaikan cerita. Namun, berbeda halnya dengan bacaan fiksi dan nonfiksi yang menyampaikan cerita dengan teks verbal dan nonverbal, komik hadir lewat gambar dan bahasa, lewat teks verbal dan nonverbal sekaligus. 46 Universitas Sumatera Utara Karena hakikat komik adalah perpaduan antara gambar dan bahasa, teks visual dan teks verbal, pembicaraan struktur komik juga tidak dapat dilepaskan dari dua unsur yang secara langsung mendukungnya. Keterkaitan antara teks verbal dan nonverbal dalam komik sedemikian erat dan tidak dapat dipisahkan tanpa kehiangan roh cerita. Cerita dan pesan yang ingin disampaikan juga diungkapkan lewat gambar dan bahasa. Disisi lain, lewat panel-panel gambar ada banyak deskripsi verbal yang dapat dihindari. Berdasarkan teks visual dan verbal itu pula kita dapat menafsirkan karakter tokoh dan perkembangan alur cerita. Aspek visual dan verbal dalam komik dapat dipandang sebagai media representasi yang mneyebabkan komik hadir dihadapkan pembaca. Hal ini berarti sebagai sebuah cerita, komik juga tediri atas unsure-unsur structural sebagaimana halnya cerita fiksi. Menurut Dwi Koendoro 2007 : 31-40 memaparkan bahwa elemen-elemen utama yang membentuk sebuah komik ada 4 elemen utama yang membangun wujud sebuah komik yaitu 1 sosok gambar atau ilustrasi 2 unsur tulisan atau teks, 3 unsur kotak frame, dan 4 balon kata. Sejalan dengan itu Nurgiyantoro 2005 : 419 mengatakan struktural dalam komik antara lain : penokohan, alur, latar, tema, pesan, bahasa dan lain-lain. Tetapi dalam komik Naruto yang menjadi objek kajian peneliti hanya menekankan pada unsur, latar, alur, penokohan serta tema saja. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, analisis sosiologi sastra terhadap karya sastra dapat dimulai dari sisi manapun yang dianggap menarik dan menonjol, dengan tetap menjaga aspek kepaduannya. Dalam hal ini, analisis sosiologis dalam komik Naruto akan dimulai pada fakta sosial sebagai komponen latar. Fakta sosial di sini adalah latar tempat, “sosial” yang dijadikan sebagai tempat terjadinya semua peristiwa cerita. Dalam Komik Naruto ini, fakta sosial bergerak dalam dua latar : Hokage sebuah negara, bagi para Hokage tempat bagi pemimpin ninja dan jalanan sebagai luar kage negara ninja. Dengan demikian, fakta sosial masyarakat akan direalisasikan meliputi lingkungan sosial anak saat berada dalam Hokage negara tempat pemimpin ninja tersebut dan diluar Hokage. Analisis ini arahnya melihat hubungan dalam keberadaan anak yang hidup dalam kesendirian. Dia tumbuh tanpa kasih orang tua dan dijauhi oleh orang-orang disekitarnya dengan yang sebenarnya terjadi pada masyarakat, sehingga dengan menganalisis struktur sosial ceritanya, bisa memahami anak-anak dalam kehidupannya yang tanpa kasih sayang kedua orangtua dari kecil baik tumbuh kembang dalam Hokage dan diluar Hokage yang sebenarnya. Inilah dasar cerita dari perjalanan Naruto. Fakta sosial dalam Komik Naruto, yang terdiri atas fakta sosial dalam sebuah hokage dan diluar hokage, bergerak dengan alur lurus : Universitas Sumatera Utara 1. Fakta sosial dalam volume 1. Mengisahkan seorang anak bernama Naruto Uzumaki. Naruto adalah salah satu murid di Akademi Ninja yang suka berbuat onar. Impian Naruto adalah menjadi seorang Hokage. Tetapi, naruto memiliki rahasia sejak lahir karena di dalam tubuhnya terdapat siluman rubah, yang disegel. Inilah awal dari petualangan Naruto untuk mewujudkan impiannya. volume 1: 8-9 Perbuatan onar dapat dilihat dari sikap Naruto yang ditunjukkan pada pernyataan berikut : “Ada apa Naruto berbuat onar lagi ” gbr. 1 “Iya Naruto mencoret-coret wajah patung para Hokage ” gbr. 2 “Hei lagi-lagi kamu membuat onar ” gbr. 4 Ketiga pernyataan tersebut menunjukkan sikap Naruto yang suka berbuat onar, penekanan kata lagi-lagi pada gambar 4 berarti Naruto tidak hanya sekali berbuat keonaran. Universitas Sumatera Utara Nilai moral yang dapat kita ambil atau fakta-fakta sosial ini adalah sikap semangat hidup ,merupakan alasan mendasar bagi seseorang untuk tetap bertahan hidup dan memperjuankan cita-cita hidupnya. Naruto sering membuat keributan di desanya karena ingin mendapatkan perhatian dari penduduk setempat yang memenci dan menjauhinya karena di dalam tubuhnya bersemayam monster Kyuubi. Namun, Naruto tidak mengeluh dengan semua keadaan itu, justru dengan seala kelemahan yang dimiliki dia tetap mempunyai semangat hidup, yang mampu memperteguh tekadnya untuk terus memperjuangkan cita-citanya menjadi Hokage di masa depan. Latar ini bergerak dari dalam menuju ke luar Hokage, yaitu Desa Konohagakure sebagai latar sosial, pernyataan ini sesuai dengan penggalan komik volume 1 : 59, berikut. Universitas Sumatera Utara 2. Fakta sosial dalam volume 2. Naruto, Sasuke, dan Sakura berhasil lulus dari ujian yang diberikan oleh guru Kakashi Genin, mereka melaksanakan berbagai macam misi. Kali ini, misi yang ditugaskan adalah mengawal Tazuna, si pembuat jembatan. Tanpa disadari, ada pembunuh yang sedang mengincar mereka volume 2 : 72-75. Penanda keberhasilan kelulusan mereka ditandai dengan pernyataan : “Dengan ini latihan selesai, semuanya lulus ” gbr. 7 “Baiklah mulai besok kelompok 7 akan melaksanakan misi ” gbr. 7 Pelaksanaan misi yang ditugaskan oleh Guru Kakashi pada pernyataan gambar 7, menandakan kelulusan mereka melewati les Universitas Sumatera Utara Kelulusan karena kekompakan tim 7, merupakan nilai moral yang bisa ditemukan dalam komik Naruto. Kesetiakawanan adalah mendahulukan kepentingan timkelompok di aas kepentingan priadi. Dalam gambar yang ditandai pernyataan pada amar 2 “Kalianlah yang pertama” Selama ini semuanya hanyalah orang bodoh yang mematuhi semua kata-kataku. Pernyataan di atas merepresentasekan bahwa, untuk membuat tim 7 menjadi kuat diperlukan kerjasama. Walaupun guru Kakashi memecah belah persahabatan diantara mereka, tetapi ketiganya lebih memilih untuk tidak memenangkan kompetisi dalam perebutan lonceng, daripada salah satu dari mereka terluka dan tidak diberi makan. 3. Fakta sosial dalam volume 3, si manusia iblis, Zabuza, yang seharusnya telah dikalahkan oleh Sharingan Kakashi ternyata masih hidup Kelompok Naruto, yang telah tiba di negara Nami sebagai latar sosial untuk mengawal Pak Tazuna, dilanda keraguan. Tetapi, ini bukan saatnya untuk takut Di bawah bimbingan guru Kakashi, Naruto dan yang lain memulai latihan mereka komik Naruto. Hal ini bisa dilihat pada volume 3 : 8-9. Universitas Sumatera Utara Analisis yang mendukung pernyataan bahwa kelompok Naruto, telah tiba di negara Nami sebagai latar sosial ada pada gambar 4. Hal ini diperkuat dengan pernyataan: “Jembatan ini adalah jembatan milik kita” gbr. 4 “Ini adalah jembatan yang kita bangun dengan rasa percaya, jembatan ini bisa membuka kembali kehidupan perdagangan dan jalur transportasi negara Nami yang sangat miskin dan tak punya sumber alam apapun . . . “ gbr. 4 Jembatan sebagai latar tempat, dan jalur transportasi menandakan bentuk penghubung ke negara Nami. Dari pernyataan lewat latar sosial yaitu negara Nami ditemukan nilai moral berupa rasa cinta tanah air. Pada dasarnya, cinta tanah air merupakan salah satu naluri manusia. Seseorang mencintai tanah airnya karena ditempat itulah dia dilahirkan, dibesarkan, dan mencari penghidupan untuk meraih kesuksesan hidup. Universitas Sumatera Utara Negara Nami sebagai latar sosial dapat di lihat pada penggalan komik volume 3 : 29-30 Penanda dalam komik, yang dapat mengimformasikan bahwa negara Nami sebagai latar sosial dapat dilihat dengan gambaran kota pada gambar 1. Kemudian disusul dengan pernyataan Sakura “Kenapa kota ini” gbr. 4 “Hampir tak ada apa-apa . . .” gbr. 7 Kedua pernyataan di atas memberikan makna bahwa keadaan kota masih sangat tertinggal, terlihat dengan raut wajah Sakura yang mengekspresikan kecegangan, dengan mata melotot melihat suasana kota. Universitas Sumatera Utara 4. Fakta sosial di volume 4. Sasuke gugur saat melindungi Naruto. Saat itu, terjadi keanehan pada diri Naruto Haku yang terkena pukulan kemarahan pun menyadari hal tersebut. Sementara itu, pertarungan antara Zabuza dan Kakashi semakin sengit, inilah babak akhir dari pergolakan di Negara Nami sebagai latar sosial, hal ini dapat dilihat pada volume 4 : 100-105. Pernyataan yang menyatakan babak akhir dari pergolakan di Negara Nami sudah berakhir, ditunjukkan pada gambar 1 dimana Zabuza kena dengan tusukan beberapa pedang ke tubuhnya, dan menyebabkannya mati, pada gambar 3 dan didukung dengan pernyataan yang ada pada gambar 7 “sudah selesai” yang berarti pergolakan yang terjadi di negara Nami sudah selesai. Universitas Sumatera Utara Nilai moral yang ditemukan dalam volume 4 ini berdasarkan pergolakan yang terjadi di Negara Nami adalah ditemukannya tokoh antagonis berwatak jahat. Di dalam komik Naruto sangat berpotensi menjadi inspirasi bagi munculnya imajinasi liar. Salah satu contoh adalah perilaku yang ditunjukkan oleh para anggota organisasi Ninja Akatsuki, yaitu pertarungan antara Zabuza yang pada akhirnya menyebabkan Zabuza mati. Ilustrasi-ilustrasi seperti inilah yang dapat mendorong munculnya imajinasi liar bagi para pembaca anak komik Naruto yang tidak mempunyai daya saring. 5. Fakta sosial volume 5. Tes kedua ujian seleksi Chuunin telah dimulai Naruto dan teman-teman terlibat dalam pertarungan merebut gulungan di hutan latar sosial yang mengerikan. Tetapi, ada sesuatu yang tidak jelas asalnya mulai bergerak dibalik ujian ini. volume 5 : 172-173 Universitas Sumatera Utara Pernyataan yang mendukung Naruto dan teman-temannya terlibat dalam pertarungan merebut gulungan di hutan, terlihat pada gbr. 1 yang diperkuat dengan pernyataan : “Dengan kata lain, tidak hanya ada orang yang gagal dalam merebut gulungan saja” gbr. 1 Selanjutnya ada beberapa tahap untuk dapat merebut gulungan tersebut, ini bisa dilihat pada pernyataan : “Selanjutnya, akan kujelaskan hal yang bisa membuat gagal” gbr. 2 “Yang pertama kelompok yang tak bisa membawa kedua gulungan sampai batas waktu yang ditentukan” gbr. 3 “Kedua, kelompok yang kehilangan anggota atas kelompok yang anggotanya terluka parah atau tewas” gbr. 4 “Sebagai peraturannya kalian tetap di hutan selama lima hari” gbr. 5 “Lalu satu lagi tidak boleh melihat gulungan sebelum tiba di dalam menara” gbr. 6 Kesemua pernyataan dalam gambar dari penggalan komik mengimformasikan sesuatu yang tidak jelas dibalik ujian ini, hal ini ditunjukkan pada pernyataan : “sebagai chunin pun ada saat untuk menangani dokumen sangat rahasia, ini untuk menguji kepercayaan kalian” gbr. 9 Sesuatu yang tidak jelas juga didukung dengan adanya simbol Tanya ? yang ada gambar 9 yang mengisyaratkan sesuatu jawaban yang masih dirahasiakan. Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat ditemukan nilai moral pengorbanan. Universitas Sumatera Utara 6. Fakta sosial volume 6. Kali ini misi yang diberikan oleh Kakashi kepada kelompok Naruto, bertujuan merebut gulungan rahasia, tetapi dalam merebut gulungan itu tiba-tiba seseorang datang menyerang, hal ini bisa kita lihat pada penggalan komik volume 6 : 14-15 Penanda untuk mendukung data di atas dapat kita lihat pada pernyataan “Aku beruntung kalau bergerak kubunuh kau ” gbr. 4 “Serahkan gulungannya ” gbr. 4 “Tak akan kulepaskan” gbr. 10 Ketiga pernyataan memberikan makna bahwa perebutan gulungan antara kelompok Naruto sedang berlangsung sengit. Pernyataan pada penanda gambar 4, ditemukan nilai moral pembantaian. Pembantaian adalah segala bentuk tindakan mencederai fisik dan psikis seseorang Universitas Sumatera Utara sehingga dapat mengancam hilangnya nyawa seseorang. Pihak yang paling gemar melakukan pembnantaian dengan cara-cara yang sadis adalah organisasi Ninja Akatsuki. 7. Fakta sosial volume 7. “Sasuke pasti mencariku.” Orochimaru meninggalkan kalimat penuh misteri itu dan menghilang dari hadapan kelompok Naruto …. Lalu, Sasuke yang berada dibawah pengaruh segel pemberian Orochimaru mengalahkan ninja dari Oto. Sementara ujian seleksi Chuunin terus berjalan. Hal ini bisa dilihat pada penggalan komik volume 7 : 42-43 Sasuke yang merasa dibawah pengaruh segel pemberian Orochimaru dapat ditunjukkan lewat pernyataan : Universitas Sumatera Utara “Siapa sebenarnya Orochimaru itu? Apa yang dilakukannya pada Sasuke?” gbr.1 “Kenapa Sasuke”. gbr. 1 Pernyataan-pernyataan tersebut, disertai raut wajah yang marah dengan mata melotot, menandakan bahwa, kondisi Sasuke dalam ketidak wajaran. Selanjutnya pernyataan : “Sebenarnya apa yang terjadi padaku” gbr. 7, menandakan bahwa Sasuke tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Nilai moral yang ditemukan pada volume ini, sesuai dengan pernyataan-pernyataan yang ada adalah balas dendam. Balas dendam adalah segala tindakan yang dilakukan untuk mencelakai orang lain, seabgai bentuk reaksi terhadap tindakan yang telah diterimadialami terlebih dahulu oleh pelaku. Kondisi Sasuke yang dalam ketidak wajawan menyebabkan Sasuke berobsesi hanya pada satu hal, yaitu melampiaskan balas denndam kepada kakak kandungnya. 8. Fakta sosial volume 8. Naruto dan teman-teman akhirnya berhasil lulus “tes kedua” dengan melanjutkan ke “tes ketiga.” Tetapi, ternyata ada babak penyisikan sebelum “tes ketiga” dan Kabuto mengundurkan diri bahkan sebelum memulai. Dengan peserta yang berjumlah 20 orang, layar pertunjukan pertarungan individual satu lawan satu telah dinaikkan. Pernyataan ini bisa dilihat pada komik volume 8 : 46-47 Universitas Sumatera Utara Pernyataan yang memperkuat penggalan komik yang menyatakan kalau kabuto mengundurkan diri pada pernyataan “Kabuto kenapa kau berhenti? Kenapa?” gbr. 4 selanjutnya didukung dengan pernyataan. “Maaf naruto . . . tapi badanku sudah babak belur, sebenarnya sudah sejak kejadian dengan ninja desa atau di tes pertama telinga kiriku sama sekali tak bisa mendengar apapun . . .” gbr. 6 Pernyataan yang ada pada gambar 6 menginformasikan bahwa tes, demi tes dalam kejadian tersebut telah dilalui Naruto dan teman-temannya dan menyebabkan Kabuto mengundurkan diri, karena sudah tidak bisa melalui tes selanjutnya. Niai moral yang ditemukan dalam volume 8 ini adalah kesetiakawanan. Kesetiakawanan adalah mendahulukan kepentingan timkelompok di atas kepentingan pribadi. Didalam komik Naruto, nilai kesetiakawanan antara lain ditunjukkan pada bagian kesetiakawanan yang ditunjukkan Naruto kepada Kabuto pada saat menyerah dalam siatuasi tes berlangsung. Universitas Sumatera Utara 9. Fakta sosial volume 9. Babak penyisikan “tes ketiga” turnamen pertarungan individual 20 orang peserta diawali dengan ketegangan Pertama, kemenangan Sasuke dan Shino serta Kankurou, pertarungan Ino dengan Sakura pun mencapai klimaksnya. Pernyataan ini sesuai dengan komik volume 9, 6-8. Dari penggalan komik diatas, babak penyisihan “tes ketiga” turnamen pertarungan individual 20 orang diawali dengan ketegangan, ditunjukkan dengan ekspresi wajah-wajah peserta, hal ini bisa kita lihat pada pernyataan : “Yahoo pasti kita beruntung Shimaru” gbr. 2 “Jangan belagu” gbr. 4 Kalimat pasti kita beruntung. . ., mengisyaratkan suatu keyakinan kepada diri seseorang untuk bersikap optimis memenangkan sesuatu perbuatan. Kemudian kalimat jangan belagu juga sebuah pernyataan yang bermakna, agar jangan terlalu Universitas Sumatera Utara sesumbar, dalam meyakini sesuatu hal. Karena sesumbar identik dengan sombong, dan kesombongan dapat menyebabkan kekalahan. Nilai moral yang dapat ditemukan pada volume 9 ini adalah nilai moral pengorbanan. Berdasarkan ilustrasi gambar dan penanda peryataan ditemukan bahwa nilai moral pengorbanan adalah melakukan suatu tindakan secara sadar untuk memperjuangkan masyarakat luas, walaupun berisiko kehilangan nyawa. 10. Fakta sosial volume 10. Turnamen babak penyisihan “tes ketiga” semakin memanas Lawan tanding Gaara dalam pertarungan adalah Lee. Lee melawan Gaara, si pengendali pasir dalam guci hanya dengan memakai taijutsu yang telah dilatihnya dengan keras Dengan memakai taijutsu berlevel tinggi, Lee dapat mendesak Gaara. Pernyataan ini sesuai dengan komik volume 10 : 34. Universitas Sumatera Utara Pernyataan penyisihan “tes ketiga” semakin memanas ditandai dengan : “Kenyataan bahwa Gaara sampai harus menggunakannya . . .” gbr. 6 “Tapi akhirnya pertarungan ini sudah terlihat . . . orang yang bernama Lee itu cukup mengangumkan” gbr. 7 Pernyataan “orang yang bernama Lee itu cukup mengagumkan”. Bermaknakan bahwa, Lee dapat mengalahkan Gaara. Nilai moral yang dapat ditemukan adalah nilai keberanian. Nilai keberanian antara lain ditunjukkan dengan melakukan tindakan berisiko tinggi dengan penuh rasa tanggung jawab, dalam rangka menegakkan kebenaran.

4.2 Tokoh Dalam Komik Naruto