membeli. Berdasarkan kajian di atas maka dapat diajukan hipotesis pertama sebagai berikut:
H.1. Semakin tinggi tingkat persepsi kewajaran harga
produk palsu maka akan semakin tinggi sikap positif terhadap produk palsu.
II.2.C. Persepsi atas Kualitas Produk
1. Definisi Persepsi atas Kualitas Produk
Persepsi atas kualitas produk adalah proses di mana konsumen mengenali, mengetahui, dan menginterpretasikan
kualitas sebuah produk berdasarkan rangsangan yang mereka terima. Proses ini dilakukan dengan mulai memberi perhatian,
melalui pengamatan selektif. Seiring berkembangnya jaman, pola pikir konsumen semakin kritis dalam hal kualitas sebuah
produk. Tidak dapat dipungkiri, konsumen berharap untuk selalu mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan
uang yang mereka keluarkan. Dalam sebuah persaingan, perusahaan dapat bersaing ketika kualitas produk mereka
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tidak sedikit pembeli yang terlibat sangat khusus dalam
memilih produk yang mereka inginkan. Akan menjadi sulit bagi mereka untuk memungkinkan pilihan harus dibuat oleh orang
lain. Hal ini terutama berlaku untuk produk-produk yang
menggunakan kriteria subyektif untuk memilih. Sifat subyektif berbagai persepsi kualitas produk antara individu, atau bahkan
ketika individu membuat pilihan berdasarkan kriteria tertentu tetapi pilihan tersebut tidak sesuai, membuat masalah yang sulit
bagi pemasar untuk diatasi Tanskanen et al., 2002; Ellis, 2003 dalam
Prud’homme, et al., 2007.
2. Hubungan Persepsi Kualitas Produk dengan Sikap terhadap Produk Palsu
Karena persepsi produk palsu identik dengan harga yang lebih rendah, kualitas yang dipersepsikan oleh konsumen pun
tidak akan sama dengan produk asli. Konsumen produk palsu akan merasa puas jika kualitas yang dipersepsikan dapat
dipenuhi. Terlebih, berkat kemajuan teknologi yang semakin tinggi, kualitas produk-produk palsu juga semakin membaik. Hal
ini membawa keunggulan kompetitif untuk produk palsu. Atribut produk seperti kualitas, tekstur, status sinyal, dll
dari produk palsu tidak seperti pembajakan terhadap perangkat lunak, karena lebih konsisten dan lebih mudah dibedakan. Kini,
berbagai produk tertentu dapat dicoba terlebih dahulu sebelum membeli untuk mengukur fungsi atau kinerja produk tersebut.
Hal ini dapat lebih mendorong keinginan konsumen untuk membeli. Dengan demikian, hipotesis yang disajikan adalah
sebagai berikut:
H.2. Semakin tinggi persepsi atas kualitas dari produk
palsu maka akan semakin tinggi sikap positif terhadap produk palsu.
II.2.D. Persepsi atas Resiko
1. Definisi Persepsi atas Resiko