Hubungan pengetahuan Deskripsi Variabel dan Pengembangan Hipotesis II.2.A.

semua tahap dalam proses pengambilan keputusan. Konsumen dengan berbagai tingkat pengetahuan produk memiliki persepsi berbeda tentang suatu sebuah produk, pengetahuan produk yang lebih tinggi akan lebih baik dalam mengembangkan rumusan kriteria keputusan. Ketika mereka memproses informasi, usaha kognitif yang diperlukan dan struktur pengetahuan yang relevan dapat diaktifkan secara otomatis, sehingga mereka mampu memproses informasi lebih lanjut Bian dan Mountinho, 2011.

2. Hubungan pengetahuan

produk dengan persepsi kewajaran harga, persepsi atas kualitas, persepsi atas resiko, sikap, dan perilaku dari niat konsumen untuk membeli produk palsu Pada konteks pemalsuan, konsumen dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi atas produk mampu mengevaluasi produk palsu lebih akurat. Beberapa studi menekankan pentingnya pengalaman yang berbasis pada pengetahuan konsumen, yang pada akhirnya akan berimbas pada niat konsumen untuk membeli produk palsu. Pembeli yang belum memiliki pengalaman biasanya kurang memiliki pengetahuan atas produk palsu, sehingga sikap positif konsumen tidak akan terbentuk. Penelitian Bian dan Mountinho 2011 menegaskan bahwa konsumen dengan tingkat pengetahuan produk yang lebih tinggi memiliki kapasitas kognitif yang lebih baik untuk mengevaluasi perbandingan alternatif. Melanjutkan pendapat dari Bian dan Mountinho, konsumen dengan tingkat pengetahuan produk yang lebih tinggi akan lebih baik dalam mengdiagnosis informasi, sehingga semakin tinggi tingkat pengetahuan produk yang konsumen miliki menyebabkan semakin sedikit kesempatan konsumen menghasilkan evaluasi yang bias, dengan hasil bahwa konsumen berpengetahuan cenderung menghargai bahwa produk palsu adalah produk yang memiliki kelas yang lebih rendah dari produk aslinya. Hasil penelitian dan argumen para ahli tersebut menunjukkan bahwa persepsi atas kewajaran harga, persepsi atas kualitas produk, dan persepsi atas resiko yang dirasakan akan berdampak pada niat konsumen untuk membeli, melalui pembentukan sikap positif yang dipengaruhi oleh pengetahuan produk palsu yang dimiliki konsumen tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H.5. Pengetahuan produk yang dimiliki oleh konsumen memperkuat sikap positif terhadap produk palsu yang didasari oleh persepsi kewajaran harga. H.6. Pengetahuan produk yang dimiliki oleh konsumen memperkuat sikap positif terhadap produk palsu yang didasari oleh persepsi atas kualitas. H.7. Pengetahuan produk yang dimiliki oleh konsumen memperkuat sikap positif terhadap produk palsu yang didasari oleh persepsi atas resiko. H.8. Pengetahuan produk yang dimiliki oleh konsumen memperkuat sikap positif dalam menciptakan niat konsumen untuk membeli produk palsu.

C. Kerangka Pikir Penelitian