Tabel 4.24. Hasil Sintesis Matriks Inconsistency=0,095 dengan Total 4 Iterasi Matriks
Iterasi 2 A
Iterasi 4 B
A-B
0.634 0.634
0.000 0.081
0.081 0.000
0.215 0.215
0.000 0.070
0.070 0.000
∑ 0.000
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa matriks dengan konsistensi yang benilai 0,10 memprioritaskan kriteria Gaji dengan bobot sebesar 0.634 atau 63.4, kemudian fasilitas
dengan bobot 0.215 atau 21.5, jenjang karir menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0.081 atau 8.1, dan kriteria penempatan menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.070 atau 7.0.
Perhitungan prioritas kriteria dengan menggunakan program dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.12. Grafik Hasil Perhitungan Matriks dengan Inconsistency yang bernilai 0,095
4.1.13. Perhitungan Manual Matriks dengan Nilai Konsistensi 0,098
Matriks perbandingan berpasangan antar kriteria berdasarkan nilai konsistensi yang bernilai 0,098 adalah sebagai berikut:
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
Gaji Jenjang Karir
Fasilitas Penempatan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.25. Matriks Perbandingan dengan Inconsistency yang Bernilai 0,098
Gaji Jenjang
Karir Fasilitas
Penempatan Gaji
1 8
4 8
Jenjang Karir
18 1
15 2
Fasilitas 14
5 1
2
Penempatan
18 12
12 1
Hasil perhitungan manual untuk matriks dengan nilai inconsistency=0,098 menunjukkan hasil perhitungan dengan 4 jumlah iterasi matriks. Prioritas untuk tiap kriteria
didapat dari perhitungan selisih antara iterasi A dan iterasi B. Hasil perhitungan iterasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.26. Hasil Sintesis Matriks Inconsistency=0,098 dengan Total 4 Iterasi Matriks
Iterasi 2 A Iterasi 4 B
A-B
0.625 0.625
0.000 0.085
0.084 0.000
0.220 0.220
0.000 0.071
0.071 0.000
∑ 0.000
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa matriks dengan konsistensi yang benilai 0,10 memprioritaskan kriteria Gaji dengan bobot sebesar 0.625 atau 62.5, kemudian fasilitas
dengan bobot 0.220 atau 22, jenjang karir menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0.085 atau 8.5, dan kriteria penempatan menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.071 atau 7.1.
Perhitungan prioritas kriteria dengan menggunakan program dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.13. Grafik Hasil Perhitungan Matriks dengan Inconsistency yang bernilai 0,098
4.1.14. Perhitungan Manual Matriks dengan Nilai Konsistensi 0,10
Matriks perbandingan berpasangan antar kriteria berdasarkan nilai konsistensi yang bernilai 0,10 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.27. Matriks Perbandingan dengan Inconsistency yang Bernilai 0,10
Gaji Jenjang
Karir Fasilitas
Penempatan Gaji
1 5
5 8
Jenjang Karir 15
1 15
1
Fasilitas
15 5
1 5
Penempatan 18
1 15
1
Hasil perhitungan manual untuk matriks dengan nilai inconsistency=0,10 menunjukkan hasil perhitungan dengan 6 jumlah iterasi matriks. Prioritas untuk tiap kriteria
didapat dari perhitungan selisih antara iterasi A dan iterasi B. Hasil perhitungan iterasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
Gaji Jenjang Karir
Fasilitas Penempatan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28. Hasil Sintesis Matriks Inconsistency=0,10 dengan Total 6 Iterasi Matriks
Iterasi 4 A Iterasi 6 B
A-B
0.627 0.627
0.000 0.072
0.072 0.000
0.241 0.241
0.000 0.061
0.061 0.000
∑
0.000
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa matriks dengan konsistensi yang benilai 0,10 memprioritaskan kriteria Gaji dengan bobot sebesar 0.627 atau 62.7, kemudian fasilitas
dengan bobot 0.241 atau 24.1, jenjang karir menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0.072 atau 7.2, dan kriteria penempatan menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.061 atau 6.1.
Perhitungan prioritas kriteria dengan menggunakan program dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.14. Grafik Hasil Perhitungan Matriks dengan Inconsistency yang bernilai 0,10
4.1.15. Perhitungan Manual Matriks dengan Nilai Konsistensi 0,11