Tabel 4.16. Hasil Sintesis Matriks Inconsistency=0,07 dengan Total 4 Iterasi Matriks
Iterasi 2 A
Iterasi 4 B A-B
0.633 0.633
0.000 0.089
0.089 0.000
0.206 0.206
0.000 0.071
0.071 0.000
∑
0.000
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa matriks dengan konsistensi yang benilai 0,07 memprioritaskan kriteria Gaji dengan bobot sebesar 0.633 atau 63.3, kemudian fasilitas
dengan bobot 0.206 atau 20.6, jenjang karir menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0.089 atau 8.9, dan kriteria penempatan menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.071 atau 7.1.
Perhitungan prioritas kriteria dengan menggunakan program dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.8. Grafik Hasil Perhitungan Matriks dengan Inconsistency yang bernilai 0,07
4.1.9. Perhitungan Manual Matriks dengan Nilai Konsistensi 0,08
Matriks perbandingan berpasangan antar kriteria berdasarkan nilai konsistensi yang bernilai 0,08 adalah sebagai berikut:
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
Gaji Jenjang Karir
Fasilitas Penempatan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Matriks Perbandingan dengan Inconsistency yang Bernilai 0,08
Gaji Jenjang
Karir Fasilitas
Penempatan Gaji
1 5
4 8
Jenjang Karir 15
1 14
2
Fasilitas 14
4 1
2
Penempatan 18
12 12
1
Hasil perhitungan manual untuk matriks dengan nilai inconsistency=0,08 menunjukkan hasil perhitungan dengan 4 jumlah iterasi matriks. Prioritas untuk tiap kriteria
didapat dari perhitungan selisih antara iterasi A dan iterasi B. Hasil perhitungan iterasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.18. Hasil Sintesis Matriks Inconsistency=0,08 dengan Total 4 Iterasi Matriks
Iterasi 2 A Iterasi 4 B
A-B
0.609 0.609
0.000 0.100
0.100 0.000
0.217 0.218
0.000 0.073
0.073 0.000
∑
0.000
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa matriks dengan konsistensi yang benilai 0,08 memprioritaskan kriteria Gaji dengan bobot sebesar 0.609 atau 60.9, kemudian fasilitas
dengan bobot 0.217 atau 21.7, jenjang karir menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0.100 atau 10, dan kriteria penempatan menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.073 atau 7.3.
Perhitungan prioritas kriteria dengan menggunakan program dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9. Grafik Hasil Perhitungan Matriks dengan Inconsistency yang bernilai 0,08
4.1.10. Perhitungan Manual Matriks dengan Nilai Konsistensi 0,09
Matriks perbandingan berpasangan antar kriteria berdasarkan nilai konsistensi yang bernilai 0,09 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19. Matriks Perbandingan dengan Inconsistency yang Bernilai 0,09
Gaji Jenjang
Karir Fasilitas
Penempatan Gaji
1 5
2 8
Jenjang Karir
15 1
15 2
Fasilitas 12
5 1
2
Penempatan
18 12
12 1
Hasil perhitungan manual untuk matriks dengan nilai inconsistency=0,09 menunjukkan hasil perhitungan dengan 4 jumlah iterasi matriks. Prioritas untuk tiap kriteria
didapat dari perhitungan selisih antara iterasi A dan iterasi B. Hasil perhitungan iterasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
Gaji Jenjang Karir
Fasilitas Penempatan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20. Hasil Sintesis Matriks Inconsistency=0,09 dengan Total 4 Iterasi Matriks
Iterasi 2 A Iterasi 4 B
A-B
0.532 0.532
0.000 0.101
0.100 0.000
0.287 0.287
0.000 0.081
0.080 0.000
∑
0.000
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa matriks dengan konsistensi yang benilai 0,09 memprioritaskan kriteria Gaji dengan bobot sebesar 0.532 atau 53.2, kemudian fasilitas
dengan bobot 0.287 atau 28.7, jenjang karir menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0.101 atau 10.1, dan kriteria penempatan menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.081 atau 8.1.
Perhitungan prioritas kriteria dengan menggunakan program dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.10. Grafik Hasil Perhitungan Matriks dengan Inconsistency yang bernilai 0,09
4.1.11. Perhitungan Manual Matriks dengan Nilai Konsistensi 0,092