11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Kewajiban sebagai seorang anak didik yang mengenyam bangku pendidikan adalah belajar. Menurut Hamalik 2005: 21 belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar menurut
Slameto 2003: 2 adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ahmad 2012: 6 yang mendefinisikan belajar
sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Umumnya belajar identik dengan pendidikan. Menurut Jihad Haris 2012: 1 belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar dalam pendidikan erat kaitannya dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal
ini sesuai dengan pendapat Djamarah 2011: 13 yang menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kog nitif, afektif, dan psikomotor.
12
Berdasarkan definisi di atas, belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan.
2. Ciri-ciri Belajar
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang sangatlah banyak baik sifat maupun jenisnya, karena itu tidak setiap perubahan merupakan perubahan dalam
arti belajar. Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku. Maka belajar memiliki ciri-ciri tersendiri. Menurut Purwanto Karwati Priansa, 2014: 188 ada
beberapa elemen penting yang menjadi ciri dari belajar yaitu: a.
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil dari belajar.
c. Perubahan harus relatif mantap, perubahan mungkin dapat berlangsung
berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. d.
Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun psikis, pemecahan suatu
masalahberpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.
13
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam arti belajar menurut Slameto 2003: 3-5 adalah sebagai berikut.
a. Perubahan Terjadi Secara Sadar
Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan yang telah terjadi pada dirinya sendiri misalnya menyadari bahwa pengetahuan, kecakapan
yang dimiliki bertambah. Perubahan tingkah laku yang tidak disadari tidak termasuk dalam perubahan dalam arti belajar.
b. Perubahan dalam Belajar Bersifat Kontinu dan Fungsional
Perubahan yang terjadi pada diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan. Perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna untuk proses belajar selanjutnya. c.
Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Tujuan dari adanya perubahan adalah untuk memperoleh sesuatu yang lebih
baik dari sebelumnya sehingga diharuskan adanya usaha yang semakin banyak. Perubahan yang bersifat aktif dimaksudkan bahwa perubahan itu tidak terjadi
begitu saja namun karena adanya usaha. d.
Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen, hal
ini terjadi setelah belajar itu dilakukan. e.
Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah Perubahan terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Belajar yang
dilakukan juga terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkan.
14
f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Jika seseorang belajar maka akan terjadi perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar menurut Slameto yaitu perubahan terjadi secara sadar, perubahan bersifat kontinu dan fungsional,
perubahan bersifat positif dan aktif, perubahan bukan bersifat semantara, perubahan bertujuan atau terarah, perubahan mencakup seluruh aspek tingkah
laku. Namun, ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar tersebut tidak sepenuhnya terlihat pada diri anak tunalaras. Anak tunalaras memiliki
ketidakmampuan belajar serta mengelola kecerdasan yang dimiliki. Hal ini dibuktikan dengan perilaku anak tunalaras yang tidak pernah memperhatikan guru
ketika proses pembelajaran berlangsung. 3.
Pengertian Pembelajaran Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan
aktivitas yang paling utama. Keberhasilan pencapaian pendidikan tergantung dengan seberapa efektifitas dan efisiensi pembelajaran itu sendiri. Menurut Surya
2004: 7 pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalaman individu dengan lingkungannya. Maka dari itu, pembelajaran diupayakan untuk membelajarkan siswa dalam memahami diri dan lingkungannya
agar lebih barmakna Sujarwo, 2011: 3.
15
Menurut Mumpuniarti 2007: 35 pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan individu untuk mencapai sesuatu. Hal ini sependapat dengan
Hamalik 2011: 57 yang mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,
dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat dicapai apabila adanya interaksi antara pendidik,
peserta didik, dengan lingkungan belajarnya. Sependapat dengan itu, pembelajaran menurut Rahyubi 2012: 3 merupakan suatu sistem dan proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Didukung dengan pendapat dari Ahmad 2012: 12 yang menjelaskan
bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan peserta didik yang berisi berbagai kegiatan yang bertujuan agar terjadi perubahan tingkah laku
pada diri peserta didik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu proses interaksi antar pendidik, peserta didik, dan lingkungan belajar untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami diri
sendiri serta lingkungannya agar tujuan pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. 4.
Komponen-komponen Pembelajaran Menurut Suryosubroto 2002: 12 proses pembelajaran meliputi kegiatan
yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai dengan evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran. Interaksi guru, siswa, dan lingkungan belajar merupakan hal utama dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
16
pembelajaran itu sendiri. Maka dari itu, proses pembelajaran harus ada komponen-komponen pembelajaran yang saling berkaitan untuk mecapai tujuan
pembelajaran tersebut. Menurut Melinda 2013: 95 pembelajaran terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait yaitu.
a. Resource Input
Meliputi kurikulum yang digunakan, metode pembelajaran, sumber belajar, sarana prasarana belajar, media pembelajaran dalam lingkungan belajar, manajemen
kelas, evaluasi pembelajaran, dan lainnya. b.
Main Input Unsur
main input
adalah siswa
fisisk, emosi,
sosial, intelektual,
motivasi,kepribadian, latar belakang keluarga, dan lainnya. c.
Enviromental Input Meliputi keluarga, keadaan sosial, keadaan ekonomi, budaya dan politik,
kepedulian lingkungan, dan lainnya. d.
Output Hasil akhir yang diharapkan adalah siswa yang cerdas, komprehensif, serta
kompetitif. Suatu aktifitas disebut sebagai pembelajaran jika memenuhi komponen-
komponen pembelajaran. Menurut Harmuni 2012: 11-13 komponen pembelajaran dijelaskan sebagai berikut.
17
a. Guru
Guru merupakan faktor penting dalam pembelajaran dimana gurulah yang mengatur proses pembelajaran. Kurikulum sekolah yang digunakan dapat
divariasikan oleh guru dalam penerapan pembelajaran. b.
Siswa Siswa merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar dimana siswa akan
memperoleh perlakuan dari guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan.
c. Tujuan
Tujuan merupakan dasar akan dicapainya sesuatu untuk menentukan strategi, materi, media, dan evaluasi pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus
ditentukan oleh guru untuk mencapai target yang ingin dicapai. d.
Bahan Ajar Bahan ajar merupakan materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan mencapai tujuan dari pembelajaran. e.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan standar proses pembelajaran
dengan menentukan strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat berjalan optimal.
f. Metode
Metode adalah
cara yang
digunakan untuk
mencapai tujuan
pembelajaranyang telah ditetapkan. Metode yang tepat akan mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran.
18
g. AlatMedia
Alat atau media merupakan sesuatu yang digunakan guru untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran.
h. Sumber Belajar
Sumber belajar adal sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat diaman sumber belajar bisa diperoleh. Sumber belajar bisa dari buku, media masa,
manusia, dan lingkungan sekitar. i.
Evaluasi Evaluasi merupakan komponen yang digunakan untuk mengetahui seberapa
berhasilkah tujuan yang telah dicapai. Evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran yang telah ditetapkan.
j. Situasi dan Lingkungan
Situasi dan keadaan lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan lingkungan. Situasi dan lingkungan yang baik akan membantu
mempermudah guru dalam menciptakan keadaan kelas yang kondusif. Berdasarkan komponen pembelajaran menurut Harmuni yaitu guru, siswa,
tujuan, bahan ajar, kegiatan pembelajaran, metode, alat, sumber belajar, evaluasi, dan lingkungan. Proses pembelajaran dalam kelas inklusi bagi anak berkebutuhan
khusus haruslah ada komponen-komponen tersebut untuk membantu anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran termasuk bagi anak tunalaras.
19
B. Tinjauan tentang Anak Berkebutuhan Khusus Tunalaras