94
mengerjakan soal. Guru terkadang menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari. Kegiatan penutup, penilaian bagi anak tunalaras dilakukan dengan
mengkoreksi hasil pekerjaan anak kemudian diberikan nilai. Tindak lanjut berupa pemberian pekerjaan rumah untuk seluruh anak didik dengan soal
yang sama. 4.
Evaluasi dan tindak lanjut bagi anak tunalaras adalah sama dengan lainnya. Tidak ada program remidial dan pengayaan. Tidak ada jam tambahan khusus
bagi anak tunalaras. Interaksi antar pribadi bagi anak tunalaras dilakukan dengan adanya kerjasama antar sekolah dengan guru kelas, orang tua, dan
masyarakat. Penjelasan beberapa aspek diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran anak berkebutuhan khusus tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa SD Negeri Margosari
menggunakan kerangka sistem pendidikan inklusi dengan tipe sekolah reguler dan kelas reguler.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut.
1.
Bagi Guru
Guru sebaiknya memberikan perhatian khusus bagi anak tunalaras khususnya dalam meningkatkan motivasi anak tunalaras dalam mengikuti
pembelajaran, meningkatkan keaktifan, dan kreatifitas anak tunalaras. Guru
95
sebaiknya melakukan interaksi antar pribadi, melakukan pendekatan secara intensif bagi anak tunalaras agar bisa memahami karakteristik anak tunalaras,
bekerjasama dengan orang tua dengan memberikan laporan perkembangan anak
tunalaras.
2. Bagi Sekolah
Pihak sekolah perlu meninjau dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah inklusi SD Negeri
Margosari.
96
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Z.A. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Aziz, S. 2015. Pendidikan Seks Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Gava
Media. Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Efendi, M. 2009. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.
Evertson, C.M. Emmer, E.T. 2011. Manajemen Kelas untuk Guru Sekolah Dasar. Terjemahan Arif Rahman. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Garnida, D. 2015. Pengantar Pendidikan Inklusif. Bandung: PT. Refika Aditama Hamalik, O. 2005. Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito. .2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Harmuni. 2012. Strategi pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Hidayat, D.S. Wawan. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Tunalaras. Jakarta: PT. Luxima Metro Media. Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 SISDIKNAS 2006. Bandung: Fokusmedia
Ilahi, M.T. 2013. Pendidikan Inklusif: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Izzaty, R.E. Suardiman, S.P. Ayriza, Y. At All. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Jihad, A. Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Karwati, E. Priansa, D.J. 2014. Manajemen Kelas Classroom Management Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan
Berprestasi. Bandung: Alfabeta.
97
Kemis Rosnawati, A. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita. Jakarta: Luxima Metro Media.
Kustawan, D. 2013. Manajemen Pendidikan Inklusif. Jakarta: Luxima Metro Media.
Kusuma, A. 2012. Pelaksanaan Pembelajaran Bagi Anak Tunalaras di SD Inklusi Bangunrejo II Yogyakarta. Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Mangunsong, F. 2011. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.
Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia.
Marno Idris, M. 2010. Strategi dan Metode Pengajaran. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Marthan, L.K. 2007. Manajemen Pendidikan Inklusif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketanagakerjaan. Melinda, E.S. 2013. Pembelajaran Adaptif Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta:
Luxima Metro Media. Meimulyani, Y. Caryoto. 2013. Media Pembelajaran Adaptif Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Luxima Moleong, L.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Mudjito, Harizal, Elfindri. 2013. Pendidikan Inklusif. Jakarta: Baduose
Media. Mujis, D. David R. 2008. Effective Teaching: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Mumpuniarti. 2007. Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Hambatan Mental.
Yogyakarta: Kanwa Publisher. Parwoto. 2007. Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
98
Pristiwaluyo, T. Shodiq, M. 2005. Pendidikan Anak Gangguan Emosi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Putranto, B. 2015. Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus. Yogyakarta: Diva Press.
Rahayu, V.R.T. 2014. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Kelas 6 Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB Tunalaras Bhina Putera
Banjarsari Surakarta.
Skripsi, tidak
diterbitkan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Rahyubi, H. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Bandung: Nusa Media. Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Shepherd. T.L. 2010. Working with Students with Emotional and Behavior
Disorders. New Jersey: Pearson Education Inc. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta Smart, A. 2012. Anak Cacat Bukan Kiamat: Metode Pembelajaran Terapi
untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Katahati. Smith, D.J. 2009. Inklusi Sekolah Ramah untuk Semua. Penerjemah: Denis,
Ny. Enrica. Bandung: Nuansa. Soemantri, S. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, T. 2009. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Sujarwo. 2011. Model-Model Pembelajaran: Suatu Strategi Mengajar. Yogyakarta: Venus Gold Press.
Sukmadinata, N.S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
99
Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sutopo, A.H. Arief. A. 2010. Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan
NVIVO. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tarmansyah. 2007. Inklusi Pendidikan untuk Semua. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Thompson, J. 2010. Memahami Anak Bekebutuhan Khusus. Jakarta: Erlangga. Triani, N. Amir. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban
Belajar Slow Learner. Jakarta: Luxima. Yusuf, M. Legowo, E. 2007. Mengatasi Kebiasaan Buruk Anak dalam
Belajar Melalui Pendekatan Modifikasi Perilaku. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktotar
Ketenagaan.
100
LAMPIRAN
101
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
102
103
Lampiran 2. Pedoman Observasi Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Anak Berkebutuhan Khusus Tunalaras
HariTanggal : Tempat
: Waktu
:
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu secara efisien
ketika mengawali
pembelajaran 2
Guru menggunakan
waktu secara efisien ketika
mengakhiri pembelajaran
3 Guru
menggunakan waktu secara efisien
ketika perpindahan
aktifitas 4
Guru menunjukkan
sikap tanggap dalam memberikan bantuan
5 Guru
mengatur tempat duduk anak
secara bergantian
setiap hariminggu. 6
Guru selalu
menempatkan anak
tunalaras untuk duduk di depan.
7 Guru
membuat jadwal
kelompok belajar anak baik di
sekolah maupun
diluar sekolah bagi anak tunalaras.
8 Guru
merumuskan tujuan pembelajaran
sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan
104 tujuan pembelajaran
khusus bagi
anak tunalaras.
10 Bagaimana
perencanaan guru
dalam menentukan
bahan ajar. 11
Guru menyiapkan
bahan ajar khusus bagi anak tunalaras.
12 Guru
menggunakan metode pembelajaran
khusus bagi
anak tunalaras.
13 Guru
menggunakan media pembelajaran
khusus bagi
anak tunalaras.
14 Format
penilaian untuk anak tunalaras.
15 Guru
melakukan apersepsi
sebelum memulai
pembelajaran. 16
Guru memberikan
motivasi belajar
untuk anak tunalaras. 17
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
18 Kegiatan
pembelajaran untuk
anak tunalaras. 19
Guru membagi
kelompok belajar di kelas
untuk anak
tunalaras. 20
Guru menerapkan
metode dalam proses pembelajaran.
21 Penggunaan
media dalam
proses pembelajaran.
22 Cara
guru dalam
memberikan pertanyaan
kepada anak tunalaras.
23 Cara
guru
105 memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras. 24
Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
25 Guru
melakukan evaluasi
di akhir
pembelajaran. 26
Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru
diakhir pembelajaran. 27
Cara guru
memberikan evaluasi kepada
anak tunalaras.
28 Guru
memberikan remidialpengayaan
untuk anak tunalaras. 29
Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
30 Guru
melakukan interaksi antar pribadi
seperti memberikan
reward, memberi
semangat, dll.
106
Lampiran 3. Pedoman Wawancara Pedoman Wawancara Guru
HariTanggal : Tempat
: Waktu
: Narasumber :
No Pertanyaan
Jawaban
1 Apakah
bapak memulai
dan mengakhiri
pembelajaran sesuai
dengan jadwal? 2
Bagaimana cara bapak memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras?
3 Apakah bapak mengatur tempat
duduk anak selalu berganti atau tetap?
4 Apakah bapak selalu menempatkan
anat tunalaras untuk duduk di depan? 5
Apakah bapak membuat jadwal kelompok belajar baik di sekolah
maupun luar sekolah?
6 Bagaimana
cara bapak
dalam menentukan tujuan pembelajaran?
7 Apakah bapak merumuskan tujuan
khusus bagi anak tunalaras? 8
Apakah bahan
ajar untuk
pembelajaran bagi anak tunalaras sama dengan anak lainnya?
9 Apakah metode mengajar bagi anak
tunalaras dengan anak lainnya sama atau berbeda?
10 Bagaimana cara
bapak dalam
memilih media pembelajaran? 11 Apakah media pembelajaran yang
digunakan untuk anak tunalaras sama dengan
yang digunakan
anak lainnya?
12 Apakah format penilaian yang digunakan untuk anak tunalaras sama
atau berbeda dengan yang lainnya? 13 Bagaimana
bapak memulai
107
pembelajaran dan mengaitkan materi dengan lingkungan siswa?
14 Apakah bapak selalu memberikan motivasi belajar bagi anak didik
terutama bagi anak tunalaras? 15 Bagaimana cara bapak menimbulkan
motivasi bagi anak tunalaras? 16 Apakah bapak selalu menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari?
17 Bagaimana bapak menyampaikan materi pembelajaran untuk anak
tunalaras? 18 Bagaimana cara bapak membagi
kelompok di kelas untuk anak tunalaras? Apakah acak atau anak
tunalaras dimasukkan ke kelompok anak yang berkemampuan tinggi?
19 Apakah bapak sering mengajukan pertanyaan untuk anak tunalaras?
20 Bagaimana cara bapak menanggapi anak tunalaras?
21 Apakah bapak memberikan perhatian khusus bagi anak tunalaras?
22 Bagaimana cara
bapak dalam
menyimpulkan materi pembelajaran? 23 Bagaimana
bapak melakukan
evaluasi pembelajaran untuk anak tunalaras?
24 Apakah bentuk
evaluasi anak
tunalaras sama dengan anak lainnya? 25 Bagaimana
bapak memberikan
tindak lanjut untuk anak tunalaras? 26 Apakah
bapak memberikan
remidialpengayaan kepada
anak tunalaras?
27 Apakah ada jam tambahan bagi anak tunalaras diluar jam pembelajaran?
28 Apakah bapak pernah memberikan pujian,
semangat kepada
anak tunalaras?
108
Pedoman Wawancara Anak Tunalaras
HariTanggal : Tempat
: Waktu
: Narasumber :
No Pertanyaan
Jawaban
1 Apakah kamu sering disuruh bapak
guru untuk duduk di depan? 2
Apakah bapak
guru sering
memberikanmu motivasi
atau nasehat untuk belajar?
3 Apakah sebelum memulai pelajaran
bapak guru menyampaikan materi yang akan dipelajari?
4 Bagaimana menurutmu cara bapak
guru mengajarimu di kelas? 5
Kalo dibagi kelompok, apakah bapak guru yang membagi apa kamu yang
memilih sendiri?
6 Apakah bapak guru sering bertanya
kepada kamu apa yang belum kamu mengerti?
7 Apakah kamu sering bertanya sama
bapak guru jika kamu tidak bisa mengerjakan tugas?
8 Apakah bapak guru sering mendekati
kamu dan menjelaskan materi? 9
Apakah kamu selalu diberikan PR oleh bapak guru?
10 Apakah kamu pernah mendapatkan
jam tambahanles? 11
Apakah bapak
guru pernah
memberimu pujian atau semangat belajar?
12 Apakah orang tua kamu sering
menyuruhmu untuk belajar? 13
Apakah orang tua kamu melarangmu bermain terlalu lama?
14 Apakah orang tua kamu mengajari
109
kamu bersikap sopan santun terhadap sesama?
Pedoman Wawancara Anak Kelas III
HariTanggal : Tempat
: Waktu
: Narasumber :
No Pertanyaan
Jawaban
1 Apakah bapak guru mengatur
tempat duduk berpindah-pindah atau tetap?
2 Apakah bapak guru menyuruh
anak tunalaras untuk duduk di depan?
3 Bagaimana
menurutmu cara
bapak guru mengajar di kelas? 4
Apakah bapak guru mengajar anak tunalaras dengan mengajar
kamu sama?
5 Apakah
bapak guru
lebih perhatian dengan anak tunalaras
atau semua sama? 6
Jika nilaimu
dibawah KKM
apakah bapak guru memberikan remidial?
7 Jika nilaimu bagus apakah bapak
guru memberikan pengayaan? 8
Apakah bapak
guru pernah
memberikan pujian kepada anak tunalaras?
110
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
HariTanggal : Tempat
: Waktu
: Narasumber :
No Pertanyaan
Jawaban
1 Bagaimana
kebijakan untuk
evaluasipenilaian bagi
anak tunalaras?
2 Apakah
ada program
atau bimbingan khusus bagi anak
tunalaras di sekolah? 3
Bagaimana cara menyikapi anak tunalaras di sekolah?
4 Apakah ada kerjasama antara
sekolah, orang
tua, dan
masyarakat sekitar
untuk membantu
mengatasi masalah
anak tunalaras?
111
111
Lampiran 4. Hasil Observasi
Observasi 1
HariTanggal : Senin, 20 Februari 2017 Tempat
: Ruang kelas III Waktu
: 08.00 – 11.20
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran setelah upacara bendera pada pukul 08.00.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20.
3 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika perpindahan aktifitas
√ Guru meminta anak untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya dengan menyuruh
menyiapkan buku paket dan buku tulis. 4
Guru menunjukkan
sikap tanggap dalam memberikan
bantuan √
Guru menanyakan kejelasan pemahaman materi secara klasikal. Ketika MAW membuat gaduh guru tidak menegur.
5 Guru mengatur tempat duduk
anak secara bergantian setiap hariminggu.
√ Pertama peneliti masuk ruang kelas III, sebanyak 17 siswa duduk berdua-dua,
seorang siswa RB duduk menggunakan kursi roda.
112 6
Guru selalu
menempatkan anak tunalaras untuk duduk di
depan. √
MAW terlihat duduk dibangku paling depan.
7 Guru
membuat jadwal
kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah
bagi anak tunalaras. √
Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang
tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru
dalam menentukan bahan ajar. √
Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar
khusus bagi anak tunalaras. √
Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya.
12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode
penugasan. Di dalam RPP tertulis metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan pemberian tugas.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media
yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
tunalaras. √
Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya.
15 Guru melakukan
apersepsi sebelum
memulai pembelajaran.
√ Guru tidak memberikan apersepsi terlebih dahulu. Guru bersama siswa
menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke.
113 16 Guru memberikan motivasi
belajar untuk anak tunalaras. √
Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras dan siswa lainnya. 17 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. √
Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk
anak tunalaras. √
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi anak tunalaras sama dengan yang lainnya. Ketika pelajaran matematika guru memberikan pertanyaan kepada
MAW. Setelah itu guru memberikan tugas dan memberi nilai. Pada pelajaran IPS guru melakukan tanya jawab kepada siswa. Guru meminta
siswa untuk meringkas materi.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak membagi siswa kedalam kelompok. 20 Guru
menerapkan metode
dalam proses pembelajaran. √
Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. Metode yang digunakan
sudah sesuai dengan RPP namun metode demonstrasi tidak digunakan. 21 Penggunaan
media dalam
proses pembelajaran. √
Guru tidak menggunakan media ketika pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru memberikan pertanyaan kepada MAW. “Berapa bangun persegi yang utuh
pada gambar, Zal?” Guru juga bertanya secara klasikal. “Orang tua kalian bekerja sebagai apa anak-
anak?” 23 Cara
guru memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan tanggapan apapun dikarenakan MAW juga tidak bertanya
kepada guru. 24 Guru menyimpulkan materi
pembelajaran. √
Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di
akhir pembelajaran. √
Guru tidak memberikan evaluasi kepada siswa. 26 Bentuk tindak lanjut yang
√ Guru tidak memberikan tindak lanjut diakhir pembelajaran baik remidial,
114 diberikan
guru diakhir
pembelajaran. pengayaan, maupun PR.
27 Cara guru
memberikan evaluasi kepada anak tunalaras.
√ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain.
28 Guru memberikan
remidialpengayaan untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras.
29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras.
30 Guru melakukan
interaksi antar
pribadi seperti
memberikan reward, memberi semangat, dll.
√ Guru tidak melakukan interaksi anatar pribadi kepada anak tunalaras.
Observasi 2
HariTanggal : Selasa, 21 Februari 2017 Tempat
: Ruang kelas III Waktu
: 07.00 – 11.20
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran tepat pada pukul 07.00.
2 Guru
menggunakan waktu
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20 sesuai jadwal.
115 secara
efisien ketika
mengakhiri pembelajaran 3
Guru menggunakan
waktu secara
efisien ketika
perpindahan aktifitas √
Guru meminta anak langsung membuka buku paket ketika perpindahan jam pelajaran.
4 Guru
menunjukkan sikap
tanggap dalam memberikan bantuan
√ Guru tidak menanyakan anak tunalaras mengenai pekerjaan dan hasilnya.
5 Guru mengatur tempat duduk
anak secara bergantian setiap hariminggu.
√ Hari kedua penelitian guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat
duduk masih sama seperti kemarin. 6
Guru selalu
menempatkan anak tunalaras untuk duduk di
depan. √
MAW terlihat duduk dibangku paling depan. 7
Guru membuat
jadwal kelompok belajar anak baik di
sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada
jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru
dalam menentukan bahan ajar. √
Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar
khusus bagi anak tunalaras. √
Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak
lainnya.
116 12 Guru menggunakan metode
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara
klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
tunalaras. √
Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya.
15 Guru melakukan
apersepsi sebelum
memulai pembelajaran.
√ Guru memberikan apersepsi berupa “Apakah kalian semua sudah
sarapan?”. “Tadi pagi berangkat sekolah dianatar atau jalan kaki?” 16 Guru memberikan motivasi
belajar untuk anak tunalaras. √
Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras dan siswa lainnya.
17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
√ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari.
18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras.
√ Pelajaran bahasa Indonesia guru meminta siswa untuk membaca teks
drama. Guru memberikan soal membuat pertanyaan berdasarkan teks drama.
Pada pelajaran matematika siswa diminta untuk menggambar bangun datar pada buku catatan. Kemudian mengerjakan tugas yang ada di buku
paket.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok. MAW mendapatkan kelompok deret bangku dibelakangnya.
20 Guru menerapkan
metode dalam proses pembelajaran.
√ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan.
Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan
media dalam
proses pembelajaran. √
Guru tidak menggunakan media ketika pembelajaran.
117 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru bertanya secara
klasikal, “Adakah yang belum jelas?” 23 Cara
guru memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan tanggapan apapun dikarenakan MAW juga tidak
bertanya kepada guru. 24 Guru menyimpulkan materi
pembelajaran. √
Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bertanya kembali kepada siswa materi yang telah dipelajari.
25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran.
√ Guru mengkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai.
26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan
guru diakhir
pembelajaran. √
Guru memberikan tindak lanjut diakhir pembelajaran berupa PR. 27 Cara
guru memberikan
evaluasi kepada anak tunalaras. √
Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru
memberikan remidialpengayaan untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi
anak tunalaras. √
Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru
melakukan interaksi
antar pribadi
seperti memberikan reward, memberi
semangat, dll. √
Guru memberikan apresiasi kepada anak tunalaras berupa tepuk tangan ketika MAW mau maju ke depan kelas.
118
Observasi 3
HariTanggal : Kamis, 23 Februari 2017 Tempat
: Ruang kelas III Waktu
: 07.00 – 11.20
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru mengawali pembelajaran tepat pada pukul 07.00.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20.
3 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika perpindahan aktifitas
√ Guru langsung meminta membuka buku paket setelah berganti pelajaran.
4 Guru
menunjukkan sikap
tanggap dalam memberikan bantuan
√ Guru menegur MAW karena membuka buku lain bukan buku pelajaran
yang akan dipelajari. 5
Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap
hariminggu. √
Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin.
6 Guru
selalu menempatkan
anak tunalaras untuk duduk di depan.
√ MAW duduk dibangku paling depan.
7 Guru
membuat jadwal
√ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada
119 kelompok belajar anak baik di
sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras.
jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru
dalam menentukan bahan ajar. √
Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar
khusus bagi anak tunalaras. √
Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak
lainnya. 12 Guru menggunakan metode
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara
klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
tunalaras. √
Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya.
15 Guru melakukan
apersepsi sebelum
memulai pembelajaran.
√ Guru tidak memberikan apersepsi.
16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras dan siswa
lainnya. 17 Guru menyampaikan tujuan
√ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari.
120 pembelajaran.
18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras.
√ Pelajaran bahasa Jawa guru meminta MAW membaca cerita pada buku
paket. Siswa mengerjakan soal yang ada di buku paket. Pelajaran PKn siswa diminta membeca materi bersama. Guru
memberikan soal 10 berupa pilihan ganda.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak membagi kelompok.
20 Guru menerapkan
metode dalam proses pembelajaran.
√ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan.
Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan
media dalam
proses pembelajaran. √
Guru menggunakan media papan tulis pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru bertanya secara
klasikal, “Adakah yang belum jelas?” 23 Cara
guru memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan tanggapan apapun dikarenakan MAW juga tidak
bertanya kepada guru. 24 Guru menyimpulkan materi
pembelajaran. √
Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di
akhir pembelajaran. √
Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang
diberikan guru
diakhir pembelajaran.
√ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran.
27 Cara guru
memberikan evaluasi kepada anak tunalaras.
√ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain.
28 Guru memberikan
remidialpengayaan untuk anak √
Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras.
121 tunalaras.
29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras.
30 Guru melakukan
interaksi antar
pribadi seperti
memberikan reward, memberi semangat, dll.
√ Guru memberikan apresiasi secara klasikal, “pintar, joss”.
Observasi 4
HariTanggal : Jum’at, 24 Februari 2017
Tempat : Ruang kelas III
Waktu : 07.30
– 10.45
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran pada pukul 07.30 dikarenakan anak
melakukan kegiatan senam angguk terlebih dahulu. 2
Guru menggunakan
waktu secara
efisien ketika
mengakhiri pembelajaran √
Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 10.45. 3
Guru menggunakan
waktu secara
efisien ketika
perpindahan aktifitas √
Guru langsung meminta anak untuk membuka buku paket setelah elajaran berganti.
4 Guru
menunjukkan sikap
√ Guru mendekati dan menegur MAW ketika pembelajaran MAW justru
122 tanggap dalam memberikan
bantuan tiduran tidak memperhatikan.
5 Guru mengatur tempat duduk
anak secara bergantian setiap hariminggu.
√ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama
seperti kemarin. 6
Guru selalu
menempatkan anak tunalaras untuk duduk di
depan. √
MAW duduk dibangku paling depan.
7 Guru
membuat jadwal
kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah
bagi anak tunalaras. √
Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping
meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya.
10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar.
√ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS.
11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan
ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya.
12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya
jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
√ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan
materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
123 tunalaras.
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
tunalaras. √
Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya.
15 Guru melakukan
apersepsi sebelum
memulai pembelajaran.
√ Guru tidak memberikan apersepsi.
16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras.
√ Guru memberikan
motivasi secara klasikal berupa, “Siap belajar hari ini? Semangat, Yes”.
17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
√ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari.
18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras.
√ Pelajaran bahasa Indonesia guru bersama siswa membaca materi teks
percakapan melalui
telepon. Guru
meminta beberapa
siswa memperagakan di depan kelas. Guru memberikan lima soal uraian. Soal
dikoreksi bersama dan diberikan nilai. 19 Guru
membagi kelompok
belajar di kelas untuk anak tunalaras.
√ Guru membagi kelompok menjadi tiga. MAW mendapatkan kelompok
deretan bangku belakangnya. 20 Guru
menerapkan metode
dalam proses pembelajaran. √
Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras.
21 Penggunaan media
dalam proses pembelajaran.
√ Guru menggunakan media handphone ketika pembelajaran bahasa
Indonesia materi teks percakapan melalui telepon. Pelajaran IPA guru menggunakan media bola dan kipas angin pada
materi gerak benda.
22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan
kepada anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. 23 Cara
guru memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras.
√ Guru memberikan tanggapan ketika MAW ramai sendiri dengan cara
menjadikan MAW sebagai contoh ketika menjelaskan materi.
124 24 Guru menyimpulkan materi
pembelajaran. √
Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama dengan siswa. 25 Guru melakukan evaluasi di
akhir pembelajaran. √
Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang
diberikan guru
diakhir pembelajaran.
√ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran.
27 Cara guru
memberikan evaluasi kepada anak tunalaras.
√ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain.
28 Guru memberikan
remidialpengayaan untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras.
29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras.
30 Guru melakukan
interaksi antar
pribadi seperti
memberikan reward, memberi semangat, dll.
√ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
Observasi 5
HariTanggal : Selasa, 14 Maret 2017 Tempat
: Ruang kelas III Waktu
: 07.00 – 11.20
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
125
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran pada pukul 07.00.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20.
3 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika perpindahan aktifitas
√ Guru langsung meminta anak untuk menyiapkan buku mata pelajaran
selanjutnya. 4
Guru menunjukkan
sikap tanggap dalam memberikan
bantuan √
Guru berkeliling kelas memeriksa pekerjaan anak. 5
Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap
hariminggu. √
Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin.
6 Guru
selalu menempatkan
anak tunalaras untuk duduk di depan.
√ MAW duduk dibangku paling depan.
7 Guru
membuat jadwal
kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah
bagi anak tunalaras. √
Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping
meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya.
126 10 Bagaimana perencanaan guru
dalam menentukan bahan ajar. √
Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar
khusus bagi anak tunalaras. √
Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak
lainnya. 12 Guru menggunakan metode
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara
klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
tunalaras. √
Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya.
15 Guru melakukan
apersepsi sebelum
memulai pembelajaran.
√ Guru tidak memberikan apersepsi.
16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras.
17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
√ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari.
18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras.
√ Pelajaran bahasa Indonesia guru memberikan contoh membaca puisi
berjudul Aku Anak Sehat. MAW diminta membacakan puisi di depan kelas. Guru meminta siswa menyalin puisi dengan huruf tegak
bersambung. Pelajaran matematika guru mengulang materi tentang sudut kemudian
memberikan tugas untuk mengerjakan soal di buku paket.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
√ Guru membagi kelompok menjadi tiga. MAW mendapatkan kelompok
deretan bangku belakangnya.
127 tunalaras.
20 Guru menerapkan
metode dalam proses pembelajaran.
√ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan.
Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan
media dalam
proses pembelajaran. √
Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran.
22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan
kepada anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW.
23 Cara guru
memberikan tanggapan
terhadap anak
tunalaras. √
Guru memberikan tanggapan ketika MAW ramai sendiri dengan cara meminta MAW membacakan puisi di depan kelas.
24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
√ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran.
√ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai.
26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan
guru diakhir
pembelajaran. √
Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara
guru memberikan
evaluasi kepada anak tunalaras. √
Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru
memberikan remidialpengayaan untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi
anak tunalaras. √
Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru
melakukan interaksi
antar pribadi
seperti memberikan reward, memberi
√ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
128 semangat, dll.
Observasi 6
HariTanggal : Kamis, 16 Maret 2017 Tempat
: Ruang kelas III Waktu
: 07.00 – 09.20
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran pada pukul 07.00.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 09.20 dikarenakan sekolah
akan mempersiapkan ujian. 3
Guru menggunakan
waktu secara
efisien ketika
perpindahan aktifitas √
Mata pelajaran yang diajarkan hanya Bahasa Jawa. 4
Guru menunjukkan
sikap tanggap dalam memberikan
bantuan √
Guru menegur MAW karena ramai dan meminta MAWA untuk segera mengerjakan tugas.
5 Guru mengatur tempat duduk
anak secara bergantian setiap √
Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin.
129 hariminggu.
6 Guru
selalu menempatkan
anak tunalaras untuk duduk di depan.
√ MAW duduk dibangku paling depan.
7 Guru
membuat jadwal
kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah
bagi anak tunalaras. √
Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping
meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru
dalam menentukan bahan ajar. √
Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar
khusus bagi anak tunalaras. √
Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak
lainnya. 12 Guru menggunakan metode
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara
klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
tunalaras. √
Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya.
15 Guru melakukan
apersepsi √
Guru tidak memberikan apersepsi.
130 sebelum
memulai pembelajaran.
16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras.
17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
√ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari.
18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras.
√ Pelajaran bahasa Jawa siswa diminta untuk membaca bacaan berjudul
Bebudhen. Guru menjelaskan materi secara singkat. Guru memberikan 10 soal kepada siswa. Guru bersama siswa menkoreksi bersama hasil
pekerjaan siswa.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru
menerapkan metode
dalam proses pembelajaran. √
Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras.
21 Penggunaan media
dalam proses pembelajaran.
√ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi
pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru melakukan
tanya jawab secara klasikal. 23 Cara
guru memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan tanggapan karena MAW tidak bertanya apapun.
24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
√ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran.
√ Guru mengkoreksi bersama siswa hasil pekerjaan siswa dan memberikan
nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang
√ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran.
131 diberikan
guru diakhir
pembelajaran. 27 Cara
guru memberikan
evaluasi kepada anak tunalaras. √
Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru
memberikan remidialpengayaan untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras.
29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras.
30 Guru melakukan
interaksi antar
pribadi seperti
memberikan reward, memberi semangat, dll.
√ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
Observasi 7
HariTanggal : Jum’at, 17 Maret 2017
Tempat : Ruang kelas III
Waktu : 07.00
– 10.45
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran lebih awal dikarenakan anak tidak
melakukan kegiatan senam. 2
Guru menggunakan
waktu √
Guru mengakhiri pembelajatan tepat pada pukul 10.45.
132 secara
efisien ketika
mengakhiri pembelajaran 3
Guru menggunakan
waktu secara
efisien ketika
perpindahan aktifitas √
Guru meminta anak untuk langsung merangkum materi ketika pembelajaran berganti.
4 Guru
menunjukkan sikap
tanggap dalam memberikan bantuan
√ Guru tidak menunjukkan sikap tanggap terhadap MAW.
5 Guru mengatur tempat duduk
anak secara bergantian setiap hariminggu.
√ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama
seperti kemarin. 6
Guru selalu
menempatkan anak tunalaras untuk duduk di
depan. √
MAW duduk dibangku paling depan. 7
Guru membuat
jadwal kelompok belajar anak baik di
sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada
jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru
dalam menentukan bahan ajar. √
Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar
khusus bagi anak tunalaras. √
Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak
lainnya.
133 12 Guru menggunakan metode
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara
klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
tunalaras. √
Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya.
15 Guru melakukan
apersepsi sebelum
memulai pembelajaran.
√ Guru tidak memberikan apersepsi.
16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras.
17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
√ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari.
18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras.
√ Pelajaran bahasa Indonesia materi menyampaikan pesan melalui telepon
siswa diminta memperagakan percakapan dalam buku paket. Guru menjelaskan cara bertelepon yang baik. Siswa diminta membuat teks
menyampaikan pesan melalui telepon dengan teman sebangku. Pelajaran IPA materi kenampakan fenomena alam guru menjelaskan
materi.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru membagi kelompok menjadi dua kelompok. MAW mendapatkan kelompok seperti biasa deretan bangku belakangnya.
20 Guru menerapkan
metode dalam proses pembelajaran.
√ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan.
Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan
media dalam
proses pembelajaran. √
Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran.
134 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru melakukan
tanya jawab secara klasikal. 23 Cara
guru memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan respon ketika MAW bertanya mengenai cara
bertelepon.
24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
√ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran.
√ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai.
26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan
guru diakhir
pembelajaran. √
Guru melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran berupa PR kepada siswa.
27 Cara guru
memberikan evaluasi kepada anak tunalaras.
√ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain.
28 Guru memberikan
remidialpengayaan untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras.
29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras.
30 Guru melakukan
interaksi antar
pribadi seperti
memberikan reward, memberi semangat, dll.
√ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
Observasi 8
135
HariTanggal : Sabtu, 18 Maret 2017 Tempat
: Ruang kelas III Waktu
: 07.00 – 11.20
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran pada pukul 07.00.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20.
3 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika perpindahan aktifitas
√ Seperti biasa guru langsung meminta anak untuk menyiapkan buku
pelajaran selanjutnya. 4
Guru menunjukkan
sikap tanggap dalam memberikan
bantuan √
Guru tidak menunjukkan sikap tanggap terhadap anak tunalaras. 5
Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap
hariminggu. √
Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin.
6 Guru
selalu menempatkan
anak tunalaras untuk duduk di depan.
√ MAW duduk dibangku paling depan.
7 Guru
membuat jadwal
kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah
√ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada
jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
136 bagi anak tunalaras.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya.
10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar.
√ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS.
11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan
ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya.
12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya
jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
tunalaras. √
Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya.
15 Guru melakukan
apersepsi sebelum
memulai pembelajaran.
√ Guru tidak memberikan apersepsi.
16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras.
17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
√ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari.
18 Kegiatan pembelajaran untuk √
Pelajaran matematika materi luas dan keliling persegi panjang guru
137 anak tunalaras.
menjelaskan materi dengan memberikan contoh dipapan tulis. Siswa diberikan soal 10 untuk menghitung keliling persegi panjang.
Pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan siswa diminta membaca materi. Siswa diminta untuk merangkum materi.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru
menerapkan metode
dalam proses pembelajaran. √
Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras.
21 Penggunaan media
dalam proses pembelajaran.
√ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi
pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru melakukan
tanya jawab secara klasikal berupa soal lisan tentang keliling persegi panjang.
23 Cara guru
memberikan tanggapan
terhadap anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan respon ketika MAW bertanya mengenai cara bertelepon.
24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
√ Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran.
√ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai.
26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan
guru diakhir
pembelajaran. √
Guru melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran berupa PR kepada siswa.
27 Cara guru
memberikan evaluasi kepada anak tunalaras.
√ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain.
28 Guru memberikan
remidialpengayaan untuk anak √
Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras.
138 tunalaras.
29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras.
30 Guru melakukan
interaksi antar
pribadi seperti
memberikan reward, memberi semangat, dll.
√ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
Observasi 9
HariTanggal : Senin, 20 Maret 2017 Tempat
: Ruang kelas VI Waktu
: 07.30 – 11.20
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran setelah upacara bendera pada pukul 07.30.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20.
3 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika perpindahan aktifitas
√ Guru meminta anak untuk menyiapakan buku paket pelajaran selanjutnya.
4 Guru
menunjukkan sikap
√ Guru memberikan pertanyaan kepada MAW agar tidak pasif di kelas.
139 tanggap dalam memberikan
bantuan 5
Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap
hariminggu. √
Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin.
6 Guru
selalu menempatkan
anak tunalaras untuk duduk di depan.
√ MAW duduk dibangku paling depan.
7 Guru
membuat jadwal
kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah
bagi anak tunalaras. √
Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran
yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya.
10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar.
√ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS.
11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar
yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
√ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan
140 tunalaras.
anak lainnya. 15 Guru
melakukan apersepsi
sebelum memulai
pembelajaran. √
Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi
belajar untuk anak tunalaras. √
Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. √
Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk
anak tunalaras. √
Pelajaran bahasa Indonesia materi percakapan sederhana melalui telepon. Guru memberikan contoh dengan membaca teks percakapan pada buku paket. Siswa
diminta memperagakan dengan teman sebangu. Guru meminta siswa untuk membuat teks percakapan sederhana melalui telepon dengan tema belajar
kelompok. Pelajaran matematika materi mengurutkan sudut, guru bersama siswa
menganalisis gambar pada buku paket. Guru menjelaskan dengan menggambar dipapan tulis. Siswa diminta mengerjakan soal yang ada di buku paket.
Pelajaran IPS materi semangat kerja guru melakukan tanya jawab kepada siswa. Siswa diminta untuk meringkas materi tersebut dalam buku catatan.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru membagi kelompok dengan teman sebangku. 20 Guru
menerapkan metode
dalam proses pembelajaran. √
Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras.
21 Penggunaan media
dalam proses pembelajaran.
√ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi
pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru melakukan tanya
jawab secara klasikal.
141 23 Cara
guru memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan respon ketika MAW karena MAW juga tidak
bertanya.
24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
√ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran.
√ Guru mengkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai.
26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan
guru diakhir
pembelajaran. √
Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara
guru memberikan
evaluasi kepada anak tunalaras. √
Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru
memberikan remidialpengayaan untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi
anak tunalaras. √
Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru
melakukan interaksi
antar pribadi
seperti memberikan reward, memberi
semangat, dll. √
Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
142
Observasi 10
HariTanggal : Selasa, 21 Maret 2017 Tempat
: Ruang kelas VI Waktu
: 07.00 – 09.20
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran tepat pada pukul 07.00.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran sesuai dengan jadwal.
3 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika perpindahan aktifitas
√ Guru langsung meminta anak untuk mempersiapkan materi berikutnya.
4 Guru
menunjukkan sikap
tanggap dalam memberikan bantuan
√ Guru tidak menunjukkan sikap tanggap terhadap anak tunalaras.
5 Guru mengatur tempat duduk
anak secara bergantian setiap hariminggu.
√ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti
kemarin. 6
Guru selalu
menempatkan anak tunalaras untuk duduk di
depan. √
MAW duduk dibangku paling depan. 7
Guru membuat
jadwal √
Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal
143 kelompok belajar anak baik di
sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras.
pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran
yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru
dalam menentukan bahan ajar. √
Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar
khusus bagi anak tunalaras. √
Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya.
12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan
metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru
menggunakan media
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan
materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan.
14 Format penilaian untuk anak tunalaras.
√ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan
anak lainnya. 15 Guru
melakukan apersepsi
sebelum memulai
pembelajaran. √
Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi
belajar untuk anak tunalaras. √
Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. √
Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk
√ Pelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi. Guru membacakan contoh
144 anak tunalaras.
puisi yang ada di buku paket. Siswa diminta membuat puisi dengan tema tempat wisata di Kulon Progo.
Pelajaran matematika materi persegi guru hanya menjelaskan sekilas. Siswa diminta mengerjakan 10 soal yang ada di buku paket.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru
menerapkan metode
dalam proses pembelajaran. √
Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras.
21 Penggunaan media
dalam proses pembelajaran.
√ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi
pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW.
23 Cara guru
memberikan tanggapan
terhadap anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan respon ketika MAW karena MAW juga tidak bertanya.
24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
√ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran.
√ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai.
26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan
guru diakhir
pembelajaran. √
Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran.
27 Cara guru
memberikan evaluasi kepada anak tunalaras.
√ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain.
28 Guru memberikan
remidialpengayaan untuk anak √
Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras.
145 tunalaras.
29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras.
30 Guru melakukan
interaksi antar
pribadi seperti
memberikan reward, memberi semangat, dll.
√ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
Observasi 11
HariTanggal : Kamis, 23 Maret 2017 Tempat
: Ruang kelas VI Waktu
: 07.00 – 10.45
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengawali pembelajaran
√ Guru memulai pembelajaran sejak pukul 07.00.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 10.45.
3 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika perpindahan aktifitas
√ Guru meminta langsung kepada anak untuk mempersiapkan buku untuk
pelajaran selanjutnya. 4
Guru menunjukkan
sikap √
Guru tidak menunjukkan sikap tanggap kepada anak tunalaras.
146 tanggap dalam memberikan
bantuan 5
Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap
hariminggu. √
Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin.
6 Guru
selalu menempatkan
anak tunalaras untuk duduk di depan.
√ MAW duduk dibangku paling depan.
7 Guru
membuat jadwal
kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah
bagi anak tunalaras. √
Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran
yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya.
10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar.
√ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS.
11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar
yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal.
13 Guru menggunakan
media pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak
mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak
√ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan
147 tunalaras.
anak lainnya. 15 Guru
melakukan apersepsi
sebelum memulai
pembelajaran. √
Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi
belajar untuk anak tunalaras. √
Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. √
Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk
anak tunalaras. √
Pelajaran bahasa Jawa materi cerita fabel berjudul Sapi lan Baya, siswa dibimbing guru membaca cerita tersebut. Guru meminta siswa mengerjakan
soal yang ada di buku paket. Pelajaran PKn materi kebhinekaan siswa diminta untuk meringkas. Guru
menjelaskan materi sekilas. Siswa mengerjakan soal yang ada di buku paket.
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru
menerapkan metode
dalam proses pembelajaran. √
Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras.
21 Penggunaan media
dalam proses pembelajaran.
√ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi
pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan
pertanyaan kepada
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru bertanya jawab secara
klasikal. 23 Cara
guru memberikan
tanggapan terhadap
anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan respon ketika MAW karena MAW juga tidak
bertanya.
24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
√ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
148 25 Guru melakukan evaluasi di
akhir pembelajaran. √
Guru mengkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang
diberikan guru
diakhir pembelajaran.
√ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran.
27 Cara guru
memberikan evaluasi kepada anak tunalaras.
√ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain.
28 Guru memberikan
remidialpengayaan untuk anak tunalaras.
√ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras.
29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras.
30 Guru melakukan
interaksi antar
pribadi seperti
memberikan reward, memberi semangat, dll.
√ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
Observasi 12
HariTanggal : Jum’at, 24 Maret 2017
Tempat : Ruang kelas III
Waktu : 08.00
– 10.45
No Aspek yang diamati
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menggunakan waktu
√ Guru memulai pembelajaran setelah anak melakukan kegiatan senam pada
149 secara
efisien ketika
mengawali pembelajaran pukul 08.00.
2 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika mengakhiri pembelajaran
√ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 10.45.
3 Guru
menggunakan waktu
secara efisien
ketika perpindahan aktifitas
√ Guru meminta anak untuk mempersiapkan buku paket ketika pergantian
pembelajaran.
4 Guru
menunjukkan sikap
tanggap dalam memberikan bantuan
√ Guru tidak menunjukkan sikap tanggap kepada anak tunalaras.
5 Guru mengatur tempat duduk
anak secara bergantian setiap hariminggu.
√ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti
kemarin. 6
Guru selalu
menempatkan anak tunalaras untuk duduk di
depan. √
MAW duduk dibangku paling depan. 7
Guru membuat
jadwal kelompok belajar anak baik di
sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal
pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru.
8 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
√ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD.
9 Guru
merumuskan tujuan
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran
yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru
dalam menentukan bahan ajar. √
Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS.
150 11 Guru menyiapkan bahan ajar
khusus bagi anak tunalaras. √
Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya.
12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak
tunalaras. √
Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan
metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru
menggunakan media
pembelajaran khusus bagi anak tunalaras.
√ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan
materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan.
14 Format penilaian untuk anak tunalaras.
√ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan
anak lainnya. 15 Guru
melakukan apersepsi
sebelum memulai
pembelajaran. √
Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi
belajar untuk anak tunalaras. √
Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. √
Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk
anak tunalaras. √
Pelajaran bahasa Indonesia materi lawan kata. Guru memberikan contoh lawan kata seperti rajin malas, gemuk kurus, dll. Setelah itu guru memberikan
contoh persamaan kata misalnya raji = giat, aku = saya, dll. Materi dilanjutkan dengan tanda tanya. Guru menjelaskan sekilas, siswa diminta membuat
kalimat tanya dengan teman sebangkunya. Pelajaran IPA materi cuaca dan pengaruhnya, guru menjelaskan secara
singkat. Siswa diminta mengerjakan soal yang ada di buku paket. .
19 Guru membagi
kelompok belajar di kelas untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru
menerapkan metode
√ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru
151 dalam proses pembelajaran.
tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan
media dalam
proses pembelajaran. √
Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran.
22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan
kepada anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru bertanya jawab secara klasikal.
23 Cara guru
memberikan tanggapan
terhadap anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan respon ketika MAW karena MAW juga tidak bertanya.
24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
√ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran.
√ Guru mengkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai.
26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan
guru diakhir
pembelajaran. √
Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara
guru memberikan
evaluasi kepada anak tunalaras. √
Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru
memberikan remidialpengayaan untuk anak
tunalaras. √
Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi
anak tunalaras. √
Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru
melakukan interaksi
antar pribadi
seperti memberikan reward, memberi
semangat, dll. √
Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW.
152
Lampiran 5. Transkip Wawancara Transkip Wawancara Guru
HariTanggal : Senin, 27 Februari 2017 Tempat
: Perpustakaan Waktu
: 09.20 – 10.00
Narasumber : YP Guru kelas III
Peneliti : “Dalam pengelolaan kelas apakah tempat duduk anak-anak selalu
berganti pak atau tetap seperti itu?” YP
: “Sejak awal saya datang memang sudah sepeti itu mbak.” Peneliti
: “Berati tempat duduk Rizal ATL juga dari dulu disitu pak?” YP
: “Iya mbak. Dulu pernah saya mau pindahkan dia di depan meja saya tapi tidak mau anaknya. Wong dulu juga pernah mbak
kursinya i tu hilang dia gak mau masuk kelas.”
Peneliti : “Hilang bagaimana pak?”
YP : “Rizal ATL itu gamau pindah tempat kalo duduk ya harus pakai
kursinya mbak. Dulu pernah digunakan buat ulangan semester kemarin kursinya dipindah dia muter-muter nyari mbak, kalo gak
pakai kursi itu gak mau pokoknya. Pernah juga mau nangis pas saya suruh pindah, ya sudah saya biarakan saja mbak.”
Peneliti : “Kalau untuk jadwal kelompok belajar di kelas III ada tidak
pak?” YP
: “Tidak saya buat mbak. Biasanya terserah mereka kalau mau belajar sama siapa. Biasanya anak-anak suka milih temannya
sendiri, alesannya yang deket rumah aja gitu soalnya kan rumahnya ada yang jauh ada yang dekat mbak”.
Peneliti :“Terkait dengan RPP pak, bagaimana cara bapak untuk
menentukan tujuan pembelajara n?”
YP : “Ya saya lihat SK, KD, sama indikatornya saja mbak.”
Peneliti : “Untuk tujuan pembelajaran bagi anak tunalaras bagaimana pak?”
YP : “Tidak ada mbak.”
Peneliti : “Berati tujuan pembelajarannya sama dengan anak yang lain
pak?” YP
: “Iya mbak saya samakan saja.” Peneliti
: “Kalau bahan ajar yang digunakan pak? Anak tunalaras sama yang lainnya berbeda atau disamakan?”
153
YP : “Ya sama aja mbak, semua untuk anak ABK disamakan termasuk
Raya ABK tunadaksa, Tini, Tegar, Erika ABK slow learner .”
Peneliti : “Bahan ajar yang digunakan biasanya apa pak?”
YP : “Paket sama LKS saja mbak.”
Peneliti : “Untuk metode mengajarnya sendiri pak?”
YP : “Buat Rizalnya ATL atau semua mbak?”
Peneliti : “Buat Rizalnya ATL pak.”
YP : “Ya biasanya saya cuma njelasin biasa mbak, nanti tanya sama
anak-anak sudah jelas apa belum, gak ada metode khusus buat Rizal ATL.”
Peneliti : “Apakah bapak mengajar menggunakan media?
YP : “Ya jarang mbak, paling kalo pelajaran matematika tentang sudut
atau bangun datar sata menggunakan penggaris, kalo ada benda di kelas yang sekiranya cocok sama pelajarannya ya saya gunakan
saja.”
Peneliti : “Berarti media pembelajaran yang khusus buat Rizal ATL juga
tidak ada ya pak?” YP
: “Tidak ada mbak.” Peneliti
: “Untuk format penilaian bagaimana pak?” YP
: “Sesuai RPP saja mbak sama semua.” Peneliti
: “Bagaimana bapak melakukan aparsepsi sebelum memulai pembelajaran?”
YP : “Jarang mbak, ya kadang cuma menanyakan sudah pada sarapan
belum gitu aja mbak.” Peneliti
: “Kalau dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari bagaimana pak?”
YP : “Jarang mbak.”
Peneliti : “Apakah bapak memberikan motivasi atau semangat kepada siswa
sebelum memulai pelajaran?” YP
: “Ya jarang mbak, kadang saya cuma bilang sudah pada siap belajar apa belum gitu mbak. Wong kadang anak itu pada ngeyel
pagi-pagi sudah ngeluh pak capek, pak laper, kadang saya masuk ada yang lagi tiduran kepalanya ditaruh di meja.”
Peneliti : “Hehe bisa seperti itu kenapa pak?”
YP : “Kurang tau mbak saya, ya saya biasanya bilang kalau sudah di
sekolah ya harus siap belajar gitu aja.” Peneliti
: “Kalau untuk Rizal ATL sendiri bagaimana cara bapak memberikan motivasi?”
154
YP : “Rizal ATL itu anaknya malesan mbak, jadi ya saya cuma
bilang, Zal garap soale leyeh-leyeh wae Zal, kerjakan soalnya, jangan santai-
santai.” Peneliti
: “Terkait pelaksanaan pembelajaran pak, dalam RPP kan selalu ada tujuan, itu bapak sampikan kepada siswa atau tidak?”
YP : “Tidak mbak, tidak pernah saya sampaikan. Biasanya saya hanya
langsung menyuruh membuka paket atau LKS.”
Peneliti : “Penyampaian materi bagaimana pak?”
YP : “Saya sampaikan saja, saya jelaskan.”
Peneliti : “Untuk Rizal ATL pak?”
YP : “Sama saja mbak kayak yang lainnya.”
Peneliti : “Biasanya kan kalau pelajaran ada kelompok-kelompok gitu pak,
it u bagaimana? Khususnya bagi Rizal ATL?”
YP : “Kalau kelompok jarang mbak, tapi kalo mau saya bagi ya
tergantung materi sama terserah anaknya mau memilih siapa, apalagi untuk Rizal ATL mbak, dia itu susah, jadi saya biarkan
saja Rizal ATL milih kelompoknya yang penting tidak menganggu yang lain mbak.”
Peneliti : “Jika bapak mengajukan tanya jawab kepada siswa, apakah Rizal
ATL sering ditanya pak?” YP
: “Biasanya saya klasikal mbak jadi saya ngasih pertanyaan siapa yang mau jawab ya tinggal jawab, kalau untuk Rizal ATL
biasanya saya tanya ketika dia ramai sendiri mbak biar dia memperhatikan baru saya kasih pertanyaa, tapi kalau saya tidak
bertanya sama Rizal ATL ya dia diem aja mbak jarang menjawab.”
Peneliti : “Kalau Rizalnya ATL yang bertanya bagaimana tanggapan
bapak?” YP
: “Ya saya jawab mbak, kadang dia itu tidak teliti jadi sebelum saya jawab dia tak suruh neliti dulu apalagi kalo matematika mbak,
wong saya beri soal kok jawabannya nanya.”
Peneliti : “Apakah bapak memberikan perhatian khusus bagi Rizal ATL
pak?” YP
: “Tidak mbak, kelas tiga itu masih kecil kalau saya perhatian nanti ndak yang lainnya meri
iri.” Peneliti
: “Setelah pelajaran selesai apakah bapak menyimpulkan materi?” YP
: “Jarang mbak.” Peneliti
: “Bagaimana bapak melakukan evaluasi?”
155
YP : “Penilaian ya mbak? Ya tergantung kalau saya ngasih soal kalau
waktunya masih ya dikoreksi bareng, kalau tidak ya saya koreksi sendiri.”
Peneliti : “Jadi setiap soal apapun diberikan nilai ya pak?”
YP : “Iya mbak, tak suruh ngringkes meringkas ya minta nilai
anaknya.” Peneliti
: “Penilaian untuk Rizal ATL bagaimana pak?” YP
: “Sama kayak yang lain mbak.” Peneliti
: “Apakah ada remidial atau pengayaan bagi Rizal ATL pak?” YP
: “Tidak mbak, sebenarnya Rizal ATL itu pinter, ya tidak pinter banget tapi dibandingkan yang lamban belajar ya nilainya selalu
diatas KKM. Kalau dibawah KKM malah jarang.” Peneliti
: “Kok bisa seperti itu pak? Padahal pas saya lihat Rizal ATL saat pelajaran jarang memperhatikan.”
YP : “Ya itu mbak, jarang ngerjain PR, ramai terus tapi dia bisa
mengerjakan. Tapi ya kalau mengerjakan isian lho mbak jarang mau, dia pasti marah, marahnya itu diam.”
Peneliti : “Lalu bagaimana nilainya bisa bagus kalau tidak mau
mengerjakan seperti itu pak?” YP
: “Saya tunggu di sampingnya mbak.” Peneliti
: “Kalau untuk jam tambahan apakah ada pak?” YP
: “Tidak ada mbak, jam tambahan untuk kelas enam saja.” Peneliti
: “Apakah untuk interaksi atau pendekatan untuk Rizal ATL ada pak?”
YP : “Jarang mbak, ya paling cuma Rizal ATLtak suruh membagikan
soal untuk siswa lainnya.” Peneliti
: “Kalau untuk perhatian seperti memberikan pujian atau hadiah kalau dia nurut gitu pak?”
YP : “Tidak pernah mbak.”
156
Transkip Wawancara Guru Tambahan
HariTanggal : Senin, 12 Juni 2017 Tempat
: Ruang Kelas III Waktu
: 09.20 – 09.40
Narasumber : YP Guru kelas III
Peneliti : ”Apakah ketika memulai pembelajaran waktunya tepat seperti
pada aturan yaitu jam 07.00 pak?” YP
: “Iya mbak pembelajaran dimulai pada pukul 07.00 tepat, kalau misalnya agak molor ya maklum mbak kadang ada halangan.”
Peneliti : “Kalau untuk waktu pulang sekolah sendiri pak, apakah juga
sesuai jadwal?” YP
: “Tidak pasti mbak, kadang kurang dan kadang lebih, tergantung ketika pembelajarannya mbak biasanya kalo ada materi yang
nanggung saya suka lanjut saja bentar gitu.” Peneliti
: “Waktu pergantian mata pelajaran seperti itu apakah langsung ganti atau ada jam untuk anak misalnya istirahat sebentar atau
bagaimana pak?” YP
: “Langsung saja mbak ganti pelajaran, anak langsung diminta untuk mempersiapkan buku dan paket kalau ganti pelajaran.
Kalau istirahat ada waktunya sendiri.” Peneliti
: “Jadi waktunya dapat dimanfaatkan dengan baik ya pak?” YP
: “Iya mbak, daripada nanti anak malah ramai sendiri.” Peneliti
: “Lalu untuk Rizal ATL sendiri apakah bapak selalu siap tanggap dalam berbagai hal pak?”
YP : “ Sebenarnya perlakuan saya sama dengan yang lainnya mbak,
terkadang ya saya dekati saya tanya PR sudah dikerjakan belum, bisa tidak mengerjakan gitu saja mbak wong terkadang Rizal itu
malas mengerjakan tugas jadi saya haru ingatkan . Ketika Rizal ATL sedang ada masalah dengan temannya misalnya
mengancam, nakal, dan menganggu ya langsung saya tegur disitu mbak.”
157
Transkip Wawancara Anak Tunalaras
HariTanggal : Sabtu, 25 Maret 2017 Tempat
: Ruang Kelas III Waktu
: 09.20 – 10.00
Narasumber : MAW Anak Tunalaras
Peneliti : “Kamu sering duduk di depan?”
MAW : “Dari dulu.”
Peneliti : “Yang menyuruh siapa?”
MAW : “Aku dewe.” Aku sendiri
Peneliti : “Berarti pak guru gak pernah mindah?”
MAW : “enggak.”
Peneliti : “Kamu suka gak diajar sama pak guru? Apa Bu Emi?”
MAW : “Pak Yoga.”
Peneliti : “Kenapa?”
MAW : “Gak papa.”
Peneliti : “Kamu sering disemangati pak guru gak?”
MAW : “Enggak.”
Peneliti : “Kalau pas pelajaran pak guru sering bilang gak misalnya hari ini
pelajaran ini belajar tentang ini gitu.” MAW
: “Enggak.” Peneliti
: “Kalau suka diajar pak Yoga, emang pak Yoga ngajarnya gimana?”
MAW : “Ya biasa aja.”
Peneliti : “Kalo sama bu Emi gimana ngajarnya.”
MAW : “Gak gimana-gimana.”
Peneliti : “Kalo disuruh kelompokan di kelas gimana?”
MAW : “Milih sendiri.”
Peneliti : “Kalau dipilihin pak guru mau ga?”
MAW : “Enggak.”
Peneliti : “Sering ditanya pak guru gak kalo lagi pelajaran?”
158
MAW : “Kadang.”
Peneliti : “Kamu sering nanya pak guru gak?”
MAW : “Kadang kalo gatau.”
Peneliti : “Kalau kamu gak mudeng jelas pak guru njelasin gak?”
MAW : “Iya.”
Peneliti : “Kamu suka pelajaran apa emang?”
MAW : “Matika sama IPS.”
Peneliti : “Kalau yang gak suka?”
MAW : “Agama.”
Peneliti : “Kenapa?”
MAW : “Gak papa.”
Peneliti : “Sering dikasih PR gak?”
MAW : “Iya, kadang.”
Peneliti : “Ada les gak?”
MAW : “Enggak.”
Peneliti : “Pernah dipuji pak guru gak?”
MAW : “Enggak.”
159
Transkip Wawancara Anak Tunalaras Tambahan
HariTanggal : Selasa, 13 Juni 2017 Tempat
: Ruang Kelas III Waktu
: 09.20 – 09.40
Narasumber : MAW Anak Tunalaras
Peneliti : “Apakah orang tua kamu sering menyuruhmu untuk belajar di
rumah?” MAW
: “Iya.” Peneliti
: “Kalo kamu gak mau belajar dimarahi ga?” MAW
: “Iya kadang mbak.” Peneliti
: “Kamu gak mau belajar kenapa? MAW
: “Dolan mbak main mbak.” Peneliti
: “Lho mainnya lama po sampai gak mau belajar?” MAW
: “Iya, nyampe sore.” Peneliti
: “Main ke mana?” MAW
: “Warnet, muter-muter nyepeda mbak.” Peneliti
: “ Kalau main lama nyampai sore gak dicari ibuk?” MAW
: “Enggak mbak.” Peneliti
: “ Ibuk atau simbah sering ngajarin kamu bahasa krama Bahasa Jawa halus?”
MAW : “Enggak mbak.”
Peneliti : “Kalau menghormati orang yang lebih tua?”
MAW : “Iya mbak.”
160
Transkip Wawancara Anak Kelas III
HariTanggal : Rabu, 01 Maret 2017 Tempat
: Ruang Kelas III Waktu
: 09.20 – 10.00
Narasumber : ATA Teman MAW
Peneliti : “Gar kamu duduknya disitu terus po?”
ATA : “Hoo mbak.” iya mbak.
Peneliti : “Pak guru gak pernah mindah?”
ATA : “Enggak mbak.”
Peneliti : “Gak pada mau pindah po duduk di depan?”
ATA : “Emoh penak nang mburi dewe mbak.” gak mau enak di
belakang. Peneliti
: “Kalau Rizal duduknya di depan terus ya?” ATA
: “Mbak jangan tanya dia takut.” Peneliti
: “Takut kenapa?” ATA
: “Mengko diadohi mbak.” nanti dijauhi mbak. Peneliti
: “Yaudah tanya yang lain. Pak guru kalau ngajar gimana?” ATA
: “Biasa mbak.” Peneliti
: “Pak guru ngajar kamu sama Rizal sama apa gimana?” ATA
: “Sama mbak.” Peneliti
: “Pak guru perhatian apa enggak? Apa galak?” ATA
: “Kadang galak mbak.” Peneliti
: “Kalau sama Rizal galak?” ATA
: “Kadang mbak.” Peneliti
: “Kalau nilaimu rendah ada remidi gak? Ada pengayaan?” ATA
: “Opo kuwi mbak?” Apa itu mbak? Peneliti
: “Nek bijimu elek kon ngulang pora?” Kalau nilaimu jelek suruh ngulang apa enggak?
ATA : “Enggak mbak.”
Peneliti : “Pak guru suka memuji Rizal gak?”
ATA : “Enggak mbak.”
161
HariTanggal : Kamis, 02 Maret 2017 Tempat
: Ruang Kelas III Waktu
: 09.20 – 10.00
Narasumber : ISR Teman MAW
Peneliti : “Ike kamu duduknya dibelakang terus?”
ISR : “Iya mbak.”
Peneliti : “Kenapa Ke?”
ISR : “Gapapa mbak, udah dari dulu.”
Peneliti : “Pak guru gak pernah nyuruh pindah depan?”
ISR : “Enggak mbak.”
Peneliti : “Rizal duduknya di depan terus ya?”
ISR : “Iya mbak, gak mau dipindah.”
Peneliti : “Kenapa?”
ISR : “Gak tau, galak mbak Rizal.”
Peneliti : “Kenapa?”
ISR : “Suka ngancam Rizal mbak.”
Peneliti : “Lapor pak guru gak?”
ISR : “Enggak mbak.”
Peneliti : “Eh kalau menurut kamu pak guru ngajarnya gimana?”
ISR : “Biasa aja mbak.”
Peneliti : “ngajar kamu sama Rizal sama?”
ISR : “Sama mbak.”
Peneliti : “Kalau sama Rizal perhatian gak?”
ISR : “Enggak mbak, nek Rizal nakal diseneni.” Kalau Rizal nakal
dimarahi Peneliti
: “Kalau nilaimu rendah disuruh ngulang gak?” ISR
: “Enggak.” Peneliti
: “Pak guru pernah memberi pujian gak kalau nilaimu bagus?” ISR
: “Enggak mbak.” Peneliti
: “Pak guru suka memuji Rizal gak?” LPS
: “Enggak mbak.”
162
Transkip Wawancara Kepala Sekolah
HariTanggal : Senin, 27 Maret 2017 Tempat
: Ruang Tamu Waktu
: 09.20 – 10.00
Narasumber : RU Kepala Sekolah SD Negeri Margosari
Peneliti : “Bu, bagaimana kebijakan sekolah mengenai evaluasi atau
penilaian bagi anak tunalaras?” RU
: “Disamakan dengan yang lain mbak. Terkait dengan nilai sebenarnya sudah saya serahkan ke wali kelasnya. Karena disini
masih menggunakan kurikulum biasa, jadi belum ada kebijakan khusus bagi ABK.”
Peneliti : “Itu berlaku untuk semua ABK bu?”
RU : “Iya mbak, tapi khusus yang Raya ABK tunadaksa, Tri sama
Rohmad ABK tunagrahita kelas VI itu kita maklumi mbak soalnya melihat kondisinya seperti itu. Bahkan untuk yang kelas
VI sendiri tidak bisa mengikuti ujian nasional nanti mbak.”
Peneliti : “Kalau untuk program bimbingan khusus anak tunalaras
bagaimana bu?” RU
: “Sebenarnya kalau khusus gak ada mbak. Begini, soalnya Rizal itu susah mengatur emosi, kalau lagi marah semuanya kalah
mbak, jadi Rizal bisa dinasehati kalau sudah diam. Biasanya saya bawa ke kantor, tapi kalau tidak mau ya terpaksa saya nasehati di
kelas.”
Peneliti : “Untuk menyikapinya sendiri bagaimana bu?”
RU : “Ya itu mbak, setiap kali membuat ulah ya dinasehati baik-baik.
Tapi dia sadar kalau habis dinasehati, kalau lain waktu kumat lagi nakalnya mbak. Ya sebenarnya sekolah ini perlu GPK tapi
berhubung dari dulu tidak ada jadi sebisa kami memberikan layanan
bagi ABK mbak.” Peneliti
: “Kalau untuk kerjasama yang dijalin sekolah dengan keluarga atau masyarakat mengenai anak tunalaras sendiri bagaimana bu?”
163
RU : “Kalau untuk orang tua kami selalu menghubungi ketika Rizal
membuat masalah di sekolah mbak. Kami meminta orang tua lebih ini, menasehati, menjaga Rizal mbak, biar sekolah juga
terbantu sepeti itu. Kalau untuk masyarakat terutama orang tua anak yang lain mbak sering mengadu ke sekolah bahwa Rizal
gini-gini ngancam anaknya, maka kami yang bersikap tegas dan memberikan pengertian sepeti itu mbak.”
164
Lampiran 6. Reduksi Data
Aspek Pembelajaran
Wawancara Observasi
Dokumentasi Kesimpulan
Guru kelas ATA
ISR MAW
Kepala Sekolah
Efisiensi penggunaan
waktu Guru
menggunakan waktu secara
efisien ketika memulai,
mengakhiri, dan perpindahan
waktu ketika pembelajaran.
Guru sudah menggunakan waktu
secara efisien
Sikap tanggap terhadap ATL
Guru sudah menunjukkan
sikap tanggap kepada ATL.
Guru sudah menujukkan sikap
tanggap terhadap ATL Pengaturan
tempat duduk Guru tidak
mengatur tempat duduk.
Guru tidak mengatur
tempat duduk anak.
Guru tidak mengatur
tempat duduk anak.
Guru tidak mengatur
tempat duduk.
Guru tidak mengatur tempat
duduk anak, anak tunalaras
duduk di depan. Guru tidak mengatur
tempat duduk.
Membuat jadwal belajar
Guru tidak membuat jadwal
kelompok belajar.
Guru tidak membuat jadwal
kelompok belajar.
Guru tidak membuat jadwal kelompok
belajar. Cara merumuskan
tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran
disesuaikan Dalam RPP
tujuan pembelajaran
Dilihat dari RPP guru
merumuskan Rumusan tujuan
pembelajaran berdasarkan SK dan
165 dengan SK, KD,
dan indikator. disesuaikan
dengan SK dan KD.
tujuan pembelajaran
sesuai SK dan KD.
KD.
Tujuan pembelajaran
khusus bagi anak tunalaras
Tidak ada tujuan pembelajaran
khusus anak tunalaras.
Guru tidak membuat tujuan
pembelajaran khusus bagi
anak tunalaras. Dilihat dari
RPP tidak ada tujuan
pembelajaran khusu bagi
anak tunalaras. Tidak ada tujuan
pembelajarn khusus bagi anak tunalaras.
Bahan ajar pembelajaran
anak tunalaras sama atau berbeda
dengan anak lainnya.
Bahan ajar anak tunalaras sama
dengan anak lainnya.
Guru menggunakan
acuan bahan ajar buku paket BSE.
Bahan ajar anak tunlaras sama
dengan lainnya. Dilihat dari
RPP bahan ajar yang
dituliskan semua sama
yaitu buku paket.
Bahan ajar yang digunakan anak
tunalaras sama dengan anak lain yaitu buku
paket. Metode mengajar
bagi anak tunalaras sama
atau berbeda dengan anak yang
lainnya. Guru tidak
menggunakan metode khusus
bagi anak tunalaras.
Metode yang digunakan guru
sama dengan anak lainnya,
tidak ada metode khusus
bagi anak tunalaras.
Dilihat dari RPP metode
yang dituliskan
sama, tidak ada metode
khusus anak tunalaras.
Metode pembelajaran anak tunlaras sama
dengan anak lain.
Cara memilih media
pembelajaran Media dipilih
disesuaikan dengan materi.
Penggunaan media sesuai
materi, media menggunakan
benda yang ada Dilihat di RPP
media tidak dicantumkan.
Media disesuaikan dengan materi.
166 di kelas.
Media pembelajaran
anak tunalaras sama atau berbeda
dengan anak lainnya.
Tidak ada media khusus bagi
anak tunalaras, media yang
digunaka sama. Tidak ada media
khusus pembelajaran
bagi anak tunalaras,
medianya sama dengan anak
yang lain. Foto
dokumentasi guru
menggunakan media sama
tidak ada yang khusus.
Media pembelajaran anak tunalaras sama
dengan anak lainnya.
Format penilaian anak tunalaras
Format penilaian anak
tunalaras sama dengan anak
lainnya. Format
penilaian sama dengan anak
lainnya. Dilihat dari
RPP format penilaian anak
tunalaras sama dengan anak
lainnya. Format penilaian anak
tunalaras sama dengan anak lainnya.
Apersepsi Guru jarang
memberikan apersepsi
sebelum memulai
pembelajaran. Jarang
melakukan apersepsi,
apersepsi berupa tanya jawab.
Guru memberikan apersepsi berupa tanya
jawab.
Motivasi Guru
memberikan motivasi secara
klasikal. Guru tidak
memberikan motivasi
kepada anak
tunalaras.
Guru memberikan
motivasi secara klasikal.
Guru memberikan motivasi secara
klasikal. Penyampaian
tujuan Tujuan
pembelajaran tidak pernah
disampaikan Guru tidak
menyampaik an tujuan
pembelajaran Guru tidak
menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru tidak
menyampaikan tujuan pembelajaran.
167 oleh guru.
.
Kegiatan pembelajaran
anak tunalaras Pembelajaran
anak tunalaras sama dengan
anak lainnya, dilakukan secara
klasikal. Guru memulai dengan
menjelaskan materi,
meringkas, lalu siswa diberikan
soal. Pelaksanaan
pembelajaran bagi anak
tunalaras sama dengan
anak lainnya. Kegiatan
pembelajaran anak tunalaras
secara umum guru
menjelaskan materi,
meringkas, mengerjakan
soal. Foto
dokumentasi kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
anak tunalaras secara umum adalah
menjelaskan materi, kegiatan tanya jawab,
meringkas, mengerjakan soal.
Cara membagi kelompok
Kelompok ditentukan oleh
anak sendiri. Pembagian
kelompok secara
mandiri. Pembagian
kelompok sesuai materi, anak
membagi kelompok secara
mandiri. Foto
dokumentasi MAW ketika
bekerja kelompok.
Pembagian kelompok secara mandiri.
Teknik bertanya Guru
memberikan tanya jawab
secara klasikal. Guru
terkadang memberikan
pertanyaan kepada anak
tunalaras. Guru
memberikan pertanyaan
secara klasikal. Teknik bertanya guru
secara klasikal.
Teknik memberikan
tanggapan Guru jarang
memberikan respon kepada
anak tunalaras. Anak
tunalaras kurang aktif
dalam pembelajaran
Guru jarang memberikan
tanggapan kepada anak
tunalaras. Guru jarang
memberikan tanggapak kepada
anak tunalaras.
168 , guru
terkadang memberikan
respon. Perhatian khusus
anak tunalaras Guru tidak
memberikan perhatian khusus
bagi anak tunalaras.
Tidak ada perhatian
khusus bagi anak
tunalaras.
Tidak ada perhatian
khusus bagi anak
tunalaras.
Guru tidak terlihat
memberikan perhatian khusus
bagi anak tunalaras.
Tidak ada perhatian khusus nagi anak
tunalaras.
Cara menyimpulkan
materi Guru jarang
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. Guru jarang
menyimpulkan materi
pembelajaran. Guru kadang-kadang
menyimpulkan materi. Evaluasi anak
tunalaras Evaluasi
dilakukan dengan
mengkoreksi dan memberikan
nilai. Guru
mengkoreksi dan memberikan
nilai. Evaluasi dilakukan
dengan mengkoreksi dan memberikan nilai.
Bentuk evaluasi anak tunalaras
sama atau berbeda dengan anak
lainnya Bentuk evaluasi
anak tunalaras sama dengan
anak lainnya. tidak ada
evaluasi khusus anak tunalaras.
Tidak ada evaluasi
khusus bagi anak
tunalaras. Bentuk evaluasi
anak tunalaras sama dengan
anak lainnya. Tidak ada evaluasi
khusus bagi anak tunalaras.
Tindak lanjut anak tunalaras
Bentuk tindak lanjut berupa
PR. Bentuk
tindak lanjut yang
Tindak lanjut yang diberikan
berupa PR. Tindak lanjut
pembelajaran berupa PR.
169 diberikan
berupa PR. Program remidial
dan pengayaan Tidak ada
remidial dan pengayaan bagi
anak tunalaras dan anak
lainnya. Tindak lanjut
tidak ada remidial dan
pengayaan.
Tindak lanjut tidak ada
remidial dan
pengayaan.
Tidak ada remidial dan
pengayaan. Tidak ada program
remidial dan pengayaan.
Program khusus anak tunalaras
dan jam tambahan Tidak ada
bimbingan khusus dan tidak
ada jam tambahan
khusus bagi anak tunalaras.
Tidak ada jam
tambahan khusus anak
tunalaras. Tidak ada
program atau
bimbingan khusus bagi
anak tunalaras.
Tidak ada jam tambahan
khusus bagi anak tunalaras.
Tidak ada program khusus bagi anak
tunalaras.
Interaksi antar pribadi
Guru tidak melakukan
interaksi antar pribadi dengan
anak tunalaras. Guru tidak
melakukan interaksi
antar pribadi dengan anak
tunalaras. Guru tidak
melakukan interaksi
antar pribadi dengan anak
tunalaras. Guru tidak
melakukan interaksi
pribadi dengan anak
tunalaras. Orang tua
memberikan bimbingan
dan juga arahan bagi
ATL Sekolah
bekerjasam a dengan
orang tua dan
masyarakat. Guru jarang
memberikan apresiasi kepada
anak tunalaras. Interaksi antar pribadi
dilakukan dengan kerjasama sekolah,
guru, orang tua, dan masyarakat.
170
Lampiran 7. Catatan Lapangan A.
Catatan Lapangan 1
Hari, Tanggal : Senin, 20 Februari 2017 Waktu
: 08.00 – 11.20
Tempat : Ruang kelas III
Kegiatan : Observasi dan dokumentasi
Deskripsi :
Pengambilan data dilakukan setelah siswa selesai upacara bendera pada pukul 08.00. Terdapat 17 siswa yang duduk semeja untuk berdua. Seorang anak
bernama RB yang mengalami kebutuhan tunadaksa duduk menggunakan kursi roda. MAW terlihat duduk di bangku paling depan. Dalam kelas sudah ada
jadwal-jadwal seperti jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan dinding samping meja guru. Sebelum memulai pelajaran siswa terlebih dahulu berdoa
bersama. Guru mengajak siswa bernyanyi bersama untuk menambah semangat, lagu yang dinyanyikan adalah “Dari Sabang sampai Merauke”. Setelah itu guru
melakukan persensi kepada seluruh siswa. Pelajaran pertama adalah matematika. Guru melanjutkan materi tentang penerapan bangun datar persegi dalam
kehidupan sehari-hari. Guru menyuruh siswa untuk membuka buku paket matematika. Guru menjelaskan materi sembari berkeliling kelas. Kemudian guru
bersama-sama siswa mengerjakan soal yang berada dibuku paket.
171
Gambar 3. Soal Matematika materi satuan utuh Pada soal tersebut guru bertanya ada berapa gambar bangun persegi yang utuh dan
bangun persegi yang tidak utuh. Siswa sangat antusias untuk mencari, namun seperti biasa MAW hanya diam. Banyak siswa yang menjawab bervariasi mulai
dari, 1, 17, 19, 20, dll, sedangkan MAW ketika ditanya ada berapa jumlahnya menjawab sebanyak 40. Guru memberikan jawaban yang benar sembari
berkeliling kelas menunjukkan jawaban kepada setiap siswa. Setelah membahas satu soal guru bertanya, “Ada yang mau ditanyakan? Siapa yang belum jelas?”.
Siswa menjawab serentak dengan jelas. Kemudian guru melanjutkan membahas soal sampai nomor lima. Guru tidak memberikan nilai kepada siswa dikarenakan
soal dikerjakan bersama-sama. Selesai istirahat pelajaran dilanjutkan dengan IPS. Guru meminta siswa
untuk membuka buku paket materi tentang “Jenis-jenis pekerjaan”. Guru bertanya
172
kepada siswa jenis pekerjaan apa saja yang ada disekitar lingkungan siswa, siswa menjawab dengan bervariasi. Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah
dan tanya jawab. Ketika guru menerangkan banyak siswa yang terlihat bosan sehingga mereka justru ramai sendiri, guru tidak menegur. MAW terlihat bermain
bersama teman sebangkunya bahkan MAW sempat memukul kepala temannya. Guru masih melanjutkan menjelaskan materi tanpa menegur MAW. Karena siswa
tidak mau diam, guru meminta siswa untuk meringkas materi di buku catatan. Pembelajaran diakhiri pada pukul 11.20. guru bersama-sama anak berdoa
bersama. Dokumentasi dilakukan dengan mengambil foto guru sedang mengajar dan
berkeliling kelas, serta keadaan kelas ketika pelajaran berlangsung. Dokumentasi dilakukan juga dengan melihat RPP.
B. Catatan Lapangan 2