Saran KESIMPULAN DAN SARAN

94 mengerjakan soal. Guru terkadang menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari. Kegiatan penutup, penilaian bagi anak tunalaras dilakukan dengan mengkoreksi hasil pekerjaan anak kemudian diberikan nilai. Tindak lanjut berupa pemberian pekerjaan rumah untuk seluruh anak didik dengan soal yang sama. 4. Evaluasi dan tindak lanjut bagi anak tunalaras adalah sama dengan lainnya. Tidak ada program remidial dan pengayaan. Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. Interaksi antar pribadi bagi anak tunalaras dilakukan dengan adanya kerjasama antar sekolah dengan guru kelas, orang tua, dan masyarakat. Penjelasan beberapa aspek diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran anak berkebutuhan khusus tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa SD Negeri Margosari menggunakan kerangka sistem pendidikan inklusi dengan tipe sekolah reguler dan kelas reguler.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru Guru sebaiknya memberikan perhatian khusus bagi anak tunalaras khususnya dalam meningkatkan motivasi anak tunalaras dalam mengikuti pembelajaran, meningkatkan keaktifan, dan kreatifitas anak tunalaras. Guru 95 sebaiknya melakukan interaksi antar pribadi, melakukan pendekatan secara intensif bagi anak tunalaras agar bisa memahami karakteristik anak tunalaras, bekerjasama dengan orang tua dengan memberikan laporan perkembangan anak tunalaras. 2. Bagi Sekolah Pihak sekolah perlu meninjau dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah inklusi SD Negeri Margosari. 96 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Z.A. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Aziz, S. 2015. Pendidikan Seks Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Gava Media. Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Efendi, M. 2009. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara. Evertson, C.M. Emmer, E.T. 2011. Manajemen Kelas untuk Guru Sekolah Dasar. Terjemahan Arif Rahman. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Garnida, D. 2015. Pengantar Pendidikan Inklusif. Bandung: PT. Refika Aditama Hamalik, O. 2005. Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. .2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Harmuni. 2012. Strategi pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Hidayat, D.S. Wawan. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunalaras. Jakarta: PT. Luxima Metro Media. Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 SISDIKNAS 2006. Bandung: Fokusmedia Ilahi, M.T. 2013. Pendidikan Inklusif: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Izzaty, R.E. Suardiman, S.P. Ayriza, Y. At All. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Jihad, A. Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Karwati, E. Priansa, D.J. 2014. Manajemen Kelas Classroom Management Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta. 97 Kemis Rosnawati, A. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita. Jakarta: Luxima Metro Media. Kustawan, D. 2013. Manajemen Pendidikan Inklusif. Jakarta: Luxima Metro Media. Kusuma, A. 2012. Pelaksanaan Pembelajaran Bagi Anak Tunalaras di SD Inklusi Bangunrejo II Yogyakarta. Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Mangunsong, F. 2011. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia. Marno Idris, M. 2010. Strategi dan Metode Pengajaran. Yogyakarta: Ar-Ruz Media. Marthan, L.K. 2007. Manajemen Pendidikan Inklusif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketanagakerjaan. Melinda, E.S. 2013. Pembelajaran Adaptif Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Luxima Metro Media. Meimulyani, Y. Caryoto. 2013. Media Pembelajaran Adaptif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Luxima Moleong, L.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mudjito, Harizal, Elfindri. 2013. Pendidikan Inklusif. Jakarta: Baduose Media. Mujis, D. David R. 2008. Effective Teaching: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mumpuniarti. 2007. Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Hambatan Mental. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Parwoto. 2007. Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. 98 Pristiwaluyo, T. Shodiq, M. 2005. Pendidikan Anak Gangguan Emosi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Putranto, B. 2015. Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus. Yogyakarta: Diva Press. Rahayu, V.R.T. 2014. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Kelas 6 Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB Tunalaras Bhina Putera Banjarsari Surakarta. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Rahyubi, H. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media. Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Shepherd. T.L. 2010. Working with Students with Emotional and Behavior Disorders. New Jersey: Pearson Education Inc. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta Smart, A. 2012. Anak Cacat Bukan Kiamat: Metode Pembelajaran Terapi untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Katahati. Smith, D.J. 2009. Inklusi Sekolah Ramah untuk Semua. Penerjemah: Denis, Ny. Enrica. Bandung: Nuansa. Soemantri, S. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, T. 2009. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Sujarwo. 2011. Model-Model Pembelajaran: Suatu Strategi Mengajar. Yogyakarta: Venus Gold Press. Sukmadinata, N.S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 99 Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sutopo, A.H. Arief. A. 2010. Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tarmansyah. 2007. Inklusi Pendidikan untuk Semua. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Thompson, J. 2010. Memahami Anak Bekebutuhan Khusus. Jakarta: Erlangga. Triani, N. Amir. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar Slow Learner. Jakarta: Luxima. Yusuf, M. Legowo, E. 2007. Mengatasi Kebiasaan Buruk Anak dalam Belajar Melalui Pendekatan Modifikasi Perilaku. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktotar Ketenagaan. 100 LAMPIRAN 101 Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 102 103 Lampiran 2. Pedoman Observasi Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Tunalaras HariTanggal : Tempat : Waktu : No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan 104 tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. 23 Cara guru 105 memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. 106 Lampiran 3. Pedoman Wawancara Pedoman Wawancara Guru HariTanggal : Tempat : Waktu : Narasumber : No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah bapak memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai dengan jadwal? 2 Bagaimana cara bapak memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras? 3 Apakah bapak mengatur tempat duduk anak selalu berganti atau tetap? 4 Apakah bapak selalu menempatkan anat tunalaras untuk duduk di depan? 5 Apakah bapak membuat jadwal kelompok belajar baik di sekolah maupun luar sekolah? 6 Bagaimana cara bapak dalam menentukan tujuan pembelajaran? 7 Apakah bapak merumuskan tujuan khusus bagi anak tunalaras? 8 Apakah bahan ajar untuk pembelajaran bagi anak tunalaras sama dengan anak lainnya? 9 Apakah metode mengajar bagi anak tunalaras dengan anak lainnya sama atau berbeda? 10 Bagaimana cara bapak dalam memilih media pembelajaran? 11 Apakah media pembelajaran yang digunakan untuk anak tunalaras sama dengan yang digunakan anak lainnya? 12 Apakah format penilaian yang digunakan untuk anak tunalaras sama atau berbeda dengan yang lainnya? 13 Bagaimana bapak memulai 107 pembelajaran dan mengaitkan materi dengan lingkungan siswa? 14 Apakah bapak selalu memberikan motivasi belajar bagi anak didik terutama bagi anak tunalaras? 15 Bagaimana cara bapak menimbulkan motivasi bagi anak tunalaras? 16 Apakah bapak selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari? 17 Bagaimana bapak menyampaikan materi pembelajaran untuk anak tunalaras? 18 Bagaimana cara bapak membagi kelompok di kelas untuk anak tunalaras? Apakah acak atau anak tunalaras dimasukkan ke kelompok anak yang berkemampuan tinggi? 19 Apakah bapak sering mengajukan pertanyaan untuk anak tunalaras? 20 Bagaimana cara bapak menanggapi anak tunalaras? 21 Apakah bapak memberikan perhatian khusus bagi anak tunalaras? 22 Bagaimana cara bapak dalam menyimpulkan materi pembelajaran? 23 Bagaimana bapak melakukan evaluasi pembelajaran untuk anak tunalaras? 24 Apakah bentuk evaluasi anak tunalaras sama dengan anak lainnya? 25 Bagaimana bapak memberikan tindak lanjut untuk anak tunalaras? 26 Apakah bapak memberikan remidialpengayaan kepada anak tunalaras? 27 Apakah ada jam tambahan bagi anak tunalaras diluar jam pembelajaran? 28 Apakah bapak pernah memberikan pujian, semangat kepada anak tunalaras? 108 Pedoman Wawancara Anak Tunalaras HariTanggal : Tempat : Waktu : Narasumber : No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah kamu sering disuruh bapak guru untuk duduk di depan? 2 Apakah bapak guru sering memberikanmu motivasi atau nasehat untuk belajar? 3 Apakah sebelum memulai pelajaran bapak guru menyampaikan materi yang akan dipelajari? 4 Bagaimana menurutmu cara bapak guru mengajarimu di kelas? 5 Kalo dibagi kelompok, apakah bapak guru yang membagi apa kamu yang memilih sendiri? 6 Apakah bapak guru sering bertanya kepada kamu apa yang belum kamu mengerti? 7 Apakah kamu sering bertanya sama bapak guru jika kamu tidak bisa mengerjakan tugas? 8 Apakah bapak guru sering mendekati kamu dan menjelaskan materi? 9 Apakah kamu selalu diberikan PR oleh bapak guru? 10 Apakah kamu pernah mendapatkan jam tambahanles? 11 Apakah bapak guru pernah memberimu pujian atau semangat belajar? 12 Apakah orang tua kamu sering menyuruhmu untuk belajar? 13 Apakah orang tua kamu melarangmu bermain terlalu lama? 14 Apakah orang tua kamu mengajari 109 kamu bersikap sopan santun terhadap sesama? Pedoman Wawancara Anak Kelas III HariTanggal : Tempat : Waktu : Narasumber : No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah bapak guru mengatur tempat duduk berpindah-pindah atau tetap? 2 Apakah bapak guru menyuruh anak tunalaras untuk duduk di depan? 3 Bagaimana menurutmu cara bapak guru mengajar di kelas? 4 Apakah bapak guru mengajar anak tunalaras dengan mengajar kamu sama? 5 Apakah bapak guru lebih perhatian dengan anak tunalaras atau semua sama? 6 Jika nilaimu dibawah KKM apakah bapak guru memberikan remidial? 7 Jika nilaimu bagus apakah bapak guru memberikan pengayaan? 8 Apakah bapak guru pernah memberikan pujian kepada anak tunalaras? 110 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah HariTanggal : Tempat : Waktu : Narasumber : No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana kebijakan untuk evaluasipenilaian bagi anak tunalaras? 2 Apakah ada program atau bimbingan khusus bagi anak tunalaras di sekolah? 3 Bagaimana cara menyikapi anak tunalaras di sekolah? 4 Apakah ada kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar untuk membantu mengatasi masalah anak tunalaras? 111 111 Lampiran 4. Hasil Observasi Observasi 1 HariTanggal : Senin, 20 Februari 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 08.00 – 11.20 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran setelah upacara bendera pada pukul 08.00. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru meminta anak untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya dengan menyuruh menyiapkan buku paket dan buku tulis. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru menanyakan kejelasan pemahaman materi secara klasikal. Ketika MAW membuat gaduh guru tidak menegur. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Pertama peneliti masuk ruang kelas III, sebanyak 17 siswa duduk berdua-dua, seorang siswa RB duduk menggunakan kursi roda. 112 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW terlihat duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Di dalam RPP tertulis metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan pemberian tugas. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi terlebih dahulu. Guru bersama siswa menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke. 113 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras dan siswa lainnya. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi anak tunalaras sama dengan yang lainnya. Ketika pelajaran matematika guru memberikan pertanyaan kepada MAW. Setelah itu guru memberikan tugas dan memberi nilai. Pada pelajaran IPS guru melakukan tanya jawab kepada siswa. Guru meminta siswa untuk meringkas materi. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru tidak membagi siswa kedalam kelompok. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. Metode yang digunakan sudah sesuai dengan RPP namun metode demonstrasi tidak digunakan. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media ketika pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan pertanyaan kepada MAW. “Berapa bangun persegi yang utuh pada gambar, Zal?” Guru juga bertanya secara klasikal. “Orang tua kalian bekerja sebagai apa anak- anak?” 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan tanggapan apapun dikarenakan MAW juga tidak bertanya kepada guru. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru tidak memberikan evaluasi kepada siswa. 26 Bentuk tindak lanjut yang √ Guru tidak memberikan tindak lanjut diakhir pembelajaran baik remidial, 114 diberikan guru diakhir pembelajaran. pengayaan, maupun PR. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak melakukan interaksi anatar pribadi kepada anak tunalaras. Observasi 2 HariTanggal : Selasa, 21 Februari 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 07.00 – 11.20 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran tepat pada pukul 07.00. 2 Guru menggunakan waktu √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20 sesuai jadwal. 115 secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru meminta anak langsung membuka buku paket ketika perpindahan jam pelajaran. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru tidak menanyakan anak tunalaras mengenai pekerjaan dan hasilnya. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Hari kedua penelitian guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW terlihat duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 116 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru memberikan apersepsi berupa “Apakah kalian semua sudah sarapan?”. “Tadi pagi berangkat sekolah dianatar atau jalan kaki?” 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras dan siswa lainnya. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Indonesia guru meminta siswa untuk membaca teks drama. Guru memberikan soal membuat pertanyaan berdasarkan teks drama. Pada pelajaran matematika siswa diminta untuk menggambar bangun datar pada buku catatan. Kemudian mengerjakan tugas yang ada di buku paket. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok. MAW mendapatkan kelompok deret bangku dibelakangnya. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media ketika pembelajaran. 117 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru bertanya secara klasikal, “Adakah yang belum jelas?” 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan tanggapan apapun dikarenakan MAW juga tidak bertanya kepada guru. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bertanya kembali kepada siswa materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru memberikan tindak lanjut diakhir pembelajaran berupa PR. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru memberikan apresiasi kepada anak tunalaras berupa tepuk tangan ketika MAW mau maju ke depan kelas. 118 Observasi 3 HariTanggal : Kamis, 23 Februari 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 07.00 – 11.20 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru mengawali pembelajaran tepat pada pukul 07.00. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru langsung meminta membuka buku paket setelah berganti pelajaran. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru menegur MAW karena membuka buku lain bukan buku pelajaran yang akan dipelajari. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada 119 kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras dan siswa lainnya. 17 Guru menyampaikan tujuan √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 120 pembelajaran. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Jawa guru meminta MAW membaca cerita pada buku paket. Siswa mengerjakan soal yang ada di buku paket. Pelajaran PKn siswa diminta membeca materi bersama. Guru memberikan soal 10 berupa pilihan ganda. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru menggunakan media papan tulis pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru bertanya secara klasikal, “Adakah yang belum jelas?” 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan tanggapan apapun dikarenakan MAW juga tidak bertanya kepada guru. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 121 tunalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru memberikan apresiasi secara klasikal, “pintar, joss”. Observasi 4 HariTanggal : Jum’at, 24 Februari 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 07.30 – 10.45 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran pada pukul 07.30 dikarenakan anak melakukan kegiatan senam angguk terlebih dahulu. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 10.45. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru langsung meminta anak untuk membuka buku paket setelah elajaran berganti. 4 Guru menunjukkan sikap √ Guru mendekati dan menegur MAW ketika pembelajaran MAW justru 122 tanggap dalam memberikan bantuan tiduran tidak memperhatikan. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak 123 tunalaras. mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru memberikan motivasi secara klasikal berupa, “Siap belajar hari ini? Semangat, Yes”. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Indonesia guru bersama siswa membaca materi teks percakapan melalui telepon. Guru meminta beberapa siswa memperagakan di depan kelas. Guru memberikan lima soal uraian. Soal dikoreksi bersama dan diberikan nilai. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru membagi kelompok menjadi tiga. MAW mendapatkan kelompok deretan bangku belakangnya. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru menggunakan media handphone ketika pembelajaran bahasa Indonesia materi teks percakapan melalui telepon. Pelajaran IPA guru menggunakan media bola dan kipas angin pada materi gerak benda. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru memberikan tanggapan ketika MAW ramai sendiri dengan cara menjadikan MAW sebagai contoh ketika menjelaskan materi. 124 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama dengan siswa. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. Observasi 5 HariTanggal : Selasa, 14 Maret 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 07.00 – 11.20 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi 125 Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran pada pukul 07.00. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru langsung meminta anak untuk menyiapkan buku mata pelajaran selanjutnya. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru berkeliling kelas memeriksa pekerjaan anak. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 126 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Indonesia guru memberikan contoh membaca puisi berjudul Aku Anak Sehat. MAW diminta membacakan puisi di depan kelas. Guru meminta siswa menyalin puisi dengan huruf tegak bersambung. Pelajaran matematika guru mengulang materi tentang sudut kemudian memberikan tugas untuk mengerjakan soal di buku paket. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak √ Guru membagi kelompok menjadi tiga. MAW mendapatkan kelompok deretan bangku belakangnya. 127 tunalaras. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru memberikan tanggapan ketika MAW ramai sendiri dengan cara meminta MAW membacakan puisi di depan kelas. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. 128 semangat, dll. Observasi 6 HariTanggal : Kamis, 16 Maret 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 07.00 – 09.20 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran pada pukul 07.00. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 09.20 dikarenakan sekolah akan mempersiapkan ujian. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Mata pelajaran yang diajarkan hanya Bahasa Jawa. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru menegur MAW karena ramai dan meminta MAWA untuk segera mengerjakan tugas. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 129 hariminggu. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi √ Guru tidak memberikan apersepsi. 130 sebelum memulai pembelajaran. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Jawa siswa diminta untuk membaca bacaan berjudul Bebudhen. Guru menjelaskan materi secara singkat. Guru memberikan 10 soal kepada siswa. Guru bersama siswa menkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru melakukan tanya jawab secara klasikal. 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan tanggapan karena MAW tidak bertanya apapun. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi bersama siswa hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang √ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 131 diberikan guru diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. Observasi 7 HariTanggal : Jum’at, 17 Maret 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 07.00 – 10.45 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran lebih awal dikarenakan anak tidak melakukan kegiatan senam. 2 Guru menggunakan waktu √ Guru mengakhiri pembelajatan tepat pada pukul 10.45. 132 secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru meminta anak untuk langsung merangkum materi ketika pembelajaran berganti. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru tidak menunjukkan sikap tanggap terhadap MAW. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 133 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Indonesia materi menyampaikan pesan melalui telepon siswa diminta memperagakan percakapan dalam buku paket. Guru menjelaskan cara bertelepon yang baik. Siswa diminta membuat teks menyampaikan pesan melalui telepon dengan teman sebangku. Pelajaran IPA materi kenampakan fenomena alam guru menjelaskan materi. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru membagi kelompok menjadi dua kelompok. MAW mendapatkan kelompok seperti biasa deretan bangku belakangnya. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. 134 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru melakukan tanya jawab secara klasikal. 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan respon ketika MAW bertanya mengenai cara bertelepon. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran berupa PR kepada siswa. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. Observasi 8 135 HariTanggal : Sabtu, 18 Maret 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 07.00 – 11.20 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran pada pukul 07.00. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Seperti biasa guru langsung meminta anak untuk menyiapkan buku pelajaran selanjutnya. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru tidak menunjukkan sikap tanggap terhadap anak tunalaras. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 136 bagi anak tunalaras. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk √ Pelajaran matematika materi luas dan keliling persegi panjang guru 137 anak tunalaras. menjelaskan materi dengan memberikan contoh dipapan tulis. Siswa diberikan soal 10 untuk menghitung keliling persegi panjang. Pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan siswa diminta membaca materi. Siswa diminta untuk merangkum materi. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru melakukan tanya jawab secara klasikal berupa soal lisan tentang keliling persegi panjang. 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan respon ketika MAW bertanya mengenai cara bertelepon. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran berupa PR kepada siswa. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 138 tunalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. Observasi 9 HariTanggal : Senin, 20 Maret 2017 Tempat : Ruang kelas VI Waktu : 07.30 – 11.20 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran setelah upacara bendera pada pukul 07.30. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 11.20. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru meminta anak untuk menyiapakan buku paket pelajaran selanjutnya. 4 Guru menunjukkan sikap √ Guru memberikan pertanyaan kepada MAW agar tidak pasif di kelas. 139 tanggap dalam memberikan bantuan 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan 140 tunalaras. anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Indonesia materi percakapan sederhana melalui telepon. Guru memberikan contoh dengan membaca teks percakapan pada buku paket. Siswa diminta memperagakan dengan teman sebangu. Guru meminta siswa untuk membuat teks percakapan sederhana melalui telepon dengan tema belajar kelompok. Pelajaran matematika materi mengurutkan sudut, guru bersama siswa menganalisis gambar pada buku paket. Guru menjelaskan dengan menggambar dipapan tulis. Siswa diminta mengerjakan soal yang ada di buku paket. Pelajaran IPS materi semangat kerja guru melakukan tanya jawab kepada siswa. Siswa diminta untuk meringkas materi tersebut dalam buku catatan. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru membagi kelompok dengan teman sebangku. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru melakukan tanya jawab secara klasikal. 141 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan respon ketika MAW karena MAW juga tidak bertanya. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. 142 Observasi 10 HariTanggal : Selasa, 21 Maret 2017 Tempat : Ruang kelas VI Waktu : 07.00 – 09.20 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran tepat pada pukul 07.00. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran sesuai dengan jadwal. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru langsung meminta anak untuk mempersiapkan materi berikutnya. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru tidak menunjukkan sikap tanggap terhadap anak tunalaras. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal 143 kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk √ Pelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi. Guru membacakan contoh 144 anak tunalaras. puisi yang ada di buku paket. Siswa diminta membuat puisi dengan tema tempat wisata di Kulon Progo. Pelajaran matematika materi persegi guru hanya menjelaskan sekilas. Siswa diminta mengerjakan 10 soal yang ada di buku paket. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan respon ketika MAW karena MAW juga tidak bertanya. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi sendiri hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 145 tunalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. Observasi 11 HariTanggal : Kamis, 23 Maret 2017 Tempat : Ruang kelas VI Waktu : 07.00 – 10.45 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengawali pembelajaran √ Guru memulai pembelajaran sejak pukul 07.00. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 10.45. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru meminta langsung kepada anak untuk mempersiapkan buku untuk pelajaran selanjutnya. 4 Guru menunjukkan sikap √ Guru tidak menunjukkan sikap tanggap kepada anak tunalaras. 146 tanggap dalam memberikan bantuan 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan 147 tunalaras. anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Jawa materi cerita fabel berjudul Sapi lan Baya, siswa dibimbing guru membaca cerita tersebut. Guru meminta siswa mengerjakan soal yang ada di buku paket. Pelajaran PKn materi kebhinekaan siswa diminta untuk meringkas. Guru menjelaskan materi sekilas. Siswa mengerjakan soal yang ada di buku paket. 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru menerapkan metode dalam proses pembelajaran. √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru bertanya jawab secara klasikal. 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan respon ketika MAW karena MAW juga tidak bertanya. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 148 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. Observasi 12 HariTanggal : Jum’at, 24 Maret 2017 Tempat : Ruang kelas III Waktu : 08.00 – 10.45 No Aspek yang diamati Keterlaksanaan Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menggunakan waktu √ Guru memulai pembelajaran setelah anak melakukan kegiatan senam pada 149 secara efisien ketika mengawali pembelajaran pukul 08.00. 2 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika mengakhiri pembelajaran √ Guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 10.45. 3 Guru menggunakan waktu secara efisien ketika perpindahan aktifitas √ Guru meminta anak untuk mempersiapkan buku paket ketika pergantian pembelajaran. 4 Guru menunjukkan sikap tanggap dalam memberikan bantuan √ Guru tidak menunjukkan sikap tanggap kepada anak tunalaras. 5 Guru mengatur tempat duduk anak secara bergantian setiap hariminggu. √ Guru tidak mengatur tempat duduk siswa. Temapat duduk masih sama seperti kemarin. 6 Guru selalu menempatkan anak tunalaras untuk duduk di depan. √ MAW duduk dibangku paling depan. 7 Guru membuat jadwal kelompok belajar anak baik di sekolah maupun diluar sekolah bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jadwal kelompok belajar yang dibuat oleh guru, hanya ada jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan di dinding samping meja guru. 8 Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. √ Guru merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD. 9 Guru merumuskan tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada rumusan tujuan khusus bagi anak tunalaras. Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sama dengan anak lainnya. 10 Bagaimana perencanaan guru dalam menentukan bahan ajar. √ Guru menggunakan bahan ajar berupa buku paket BSE serta LKS. 150 11 Guru menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menyiapkan bahan ajar khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar yang digunakan sama dengan bahan ajar yang digunakan anak lainnya. 12 Guru menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan metode pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Guru mengajar menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode penugasan. Guru menggunakan metode secara klasikal. 13 Guru menggunakan media pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. √ Guru tidak menggunakan media apapun untuk membantu menyampaikan materi terutama bagi anak tunalaras. Dalam RPP juga guru tidak mencantumkan media yang digunakan. 14 Format penilaian untuk anak tunalaras. √ Format penilaian yang digunakan bagi anak tunalaras adalah sama dengan anak lainnya. 15 Guru melakukan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. √ Guru tidak memberikan apersepsi. 16 Guru memberikan motivasi belajar untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. 17 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari. 18 Kegiatan pembelajaran untuk anak tunalaras. √ Pelajaran bahasa Indonesia materi lawan kata. Guru memberikan contoh lawan kata seperti rajin malas, gemuk kurus, dll. Setelah itu guru memberikan contoh persamaan kata misalnya raji = giat, aku = saya, dll. Materi dilanjutkan dengan tanda tanya. Guru menjelaskan sekilas, siswa diminta membuat kalimat tanya dengan teman sebangkunya. Pelajaran IPA materi cuaca dan pengaruhnya, guru menjelaskan secara singkat. Siswa diminta mengerjakan soal yang ada di buku paket. . 19 Guru membagi kelompok belajar di kelas untuk anak tunalaras. √ Guru tidak membagi kelompok. 20 Guru menerapkan metode √ Guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru 151 dalam proses pembelajaran. tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. 21 Penggunaan media dalam proses pembelajaran. √ Guru tidak menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. 22 Cara guru dalam memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan pertanyaan kepada MAW. Guru bertanya jawab secara klasikal. 23 Cara guru memberikan tanggapan terhadap anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan respon ketika MAW karena MAW juga tidak bertanya. 24 Guru menyimpulkan materi pembelajaran. √ Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 25 Guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. √ Guru mengkoreksi bersama hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai. 26 Bentuk tindak lanjut yang diberikan guru diakhir pembelajaran. √ Guru tidak melakukan tindak lanjut diakhir pembelajaran. 27 Cara guru memberikan evaluasi kepada anak tunalaras. √ Guru memberikan evaluasi anak tunalaras sama dengan anak yang lain. 28 Guru memberikan remidialpengayaan untuk anak tunalaras. √ Guru tidak memberikan remidial untuk anak tuanalaras. 29 Jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. √ Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tuanalaras. 30 Guru melakukan interaksi antar pribadi seperti memberikan reward, memberi semangat, dll. √ Guru tidak memberikan apresiasi kepada MAW. 152 Lampiran 5. Transkip Wawancara Transkip Wawancara Guru HariTanggal : Senin, 27 Februari 2017 Tempat : Perpustakaan Waktu : 09.20 – 10.00 Narasumber : YP Guru kelas III Peneliti : “Dalam pengelolaan kelas apakah tempat duduk anak-anak selalu berganti pak atau tetap seperti itu?” YP : “Sejak awal saya datang memang sudah sepeti itu mbak.” Peneliti : “Berati tempat duduk Rizal ATL juga dari dulu disitu pak?” YP : “Iya mbak. Dulu pernah saya mau pindahkan dia di depan meja saya tapi tidak mau anaknya. Wong dulu juga pernah mbak kursinya i tu hilang dia gak mau masuk kelas.” Peneliti : “Hilang bagaimana pak?” YP : “Rizal ATL itu gamau pindah tempat kalo duduk ya harus pakai kursinya mbak. Dulu pernah digunakan buat ulangan semester kemarin kursinya dipindah dia muter-muter nyari mbak, kalo gak pakai kursi itu gak mau pokoknya. Pernah juga mau nangis pas saya suruh pindah, ya sudah saya biarakan saja mbak.” Peneliti : “Kalau untuk jadwal kelompok belajar di kelas III ada tidak pak?” YP : “Tidak saya buat mbak. Biasanya terserah mereka kalau mau belajar sama siapa. Biasanya anak-anak suka milih temannya sendiri, alesannya yang deket rumah aja gitu soalnya kan rumahnya ada yang jauh ada yang dekat mbak”. Peneliti :“Terkait dengan RPP pak, bagaimana cara bapak untuk menentukan tujuan pembelajara n?” YP : “Ya saya lihat SK, KD, sama indikatornya saja mbak.” Peneliti : “Untuk tujuan pembelajaran bagi anak tunalaras bagaimana pak?” YP : “Tidak ada mbak.” Peneliti : “Berati tujuan pembelajarannya sama dengan anak yang lain pak?” YP : “Iya mbak saya samakan saja.” Peneliti : “Kalau bahan ajar yang digunakan pak? Anak tunalaras sama yang lainnya berbeda atau disamakan?” 153 YP : “Ya sama aja mbak, semua untuk anak ABK disamakan termasuk Raya ABK tunadaksa, Tini, Tegar, Erika ABK slow learner .” Peneliti : “Bahan ajar yang digunakan biasanya apa pak?” YP : “Paket sama LKS saja mbak.” Peneliti : “Untuk metode mengajarnya sendiri pak?” YP : “Buat Rizalnya ATL atau semua mbak?” Peneliti : “Buat Rizalnya ATL pak.” YP : “Ya biasanya saya cuma njelasin biasa mbak, nanti tanya sama anak-anak sudah jelas apa belum, gak ada metode khusus buat Rizal ATL.” Peneliti : “Apakah bapak mengajar menggunakan media? YP : “Ya jarang mbak, paling kalo pelajaran matematika tentang sudut atau bangun datar sata menggunakan penggaris, kalo ada benda di kelas yang sekiranya cocok sama pelajarannya ya saya gunakan saja.” Peneliti : “Berarti media pembelajaran yang khusus buat Rizal ATL juga tidak ada ya pak?” YP : “Tidak ada mbak.” Peneliti : “Untuk format penilaian bagaimana pak?” YP : “Sesuai RPP saja mbak sama semua.” Peneliti : “Bagaimana bapak melakukan aparsepsi sebelum memulai pembelajaran?” YP : “Jarang mbak, ya kadang cuma menanyakan sudah pada sarapan belum gitu aja mbak.” Peneliti : “Kalau dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari bagaimana pak?” YP : “Jarang mbak.” Peneliti : “Apakah bapak memberikan motivasi atau semangat kepada siswa sebelum memulai pelajaran?” YP : “Ya jarang mbak, kadang saya cuma bilang sudah pada siap belajar apa belum gitu mbak. Wong kadang anak itu pada ngeyel pagi-pagi sudah ngeluh pak capek, pak laper, kadang saya masuk ada yang lagi tiduran kepalanya ditaruh di meja.” Peneliti : “Hehe bisa seperti itu kenapa pak?” YP : “Kurang tau mbak saya, ya saya biasanya bilang kalau sudah di sekolah ya harus siap belajar gitu aja.” Peneliti : “Kalau untuk Rizal ATL sendiri bagaimana cara bapak memberikan motivasi?” 154 YP : “Rizal ATL itu anaknya malesan mbak, jadi ya saya cuma bilang, Zal garap soale leyeh-leyeh wae Zal, kerjakan soalnya, jangan santai- santai.” Peneliti : “Terkait pelaksanaan pembelajaran pak, dalam RPP kan selalu ada tujuan, itu bapak sampikan kepada siswa atau tidak?” YP : “Tidak mbak, tidak pernah saya sampaikan. Biasanya saya hanya langsung menyuruh membuka paket atau LKS.” Peneliti : “Penyampaian materi bagaimana pak?” YP : “Saya sampaikan saja, saya jelaskan.” Peneliti : “Untuk Rizal ATL pak?” YP : “Sama saja mbak kayak yang lainnya.” Peneliti : “Biasanya kan kalau pelajaran ada kelompok-kelompok gitu pak, it u bagaimana? Khususnya bagi Rizal ATL?” YP : “Kalau kelompok jarang mbak, tapi kalo mau saya bagi ya tergantung materi sama terserah anaknya mau memilih siapa, apalagi untuk Rizal ATL mbak, dia itu susah, jadi saya biarkan saja Rizal ATL milih kelompoknya yang penting tidak menganggu yang lain mbak.” Peneliti : “Jika bapak mengajukan tanya jawab kepada siswa, apakah Rizal ATL sering ditanya pak?” YP : “Biasanya saya klasikal mbak jadi saya ngasih pertanyaan siapa yang mau jawab ya tinggal jawab, kalau untuk Rizal ATL biasanya saya tanya ketika dia ramai sendiri mbak biar dia memperhatikan baru saya kasih pertanyaa, tapi kalau saya tidak bertanya sama Rizal ATL ya dia diem aja mbak jarang menjawab.” Peneliti : “Kalau Rizalnya ATL yang bertanya bagaimana tanggapan bapak?” YP : “Ya saya jawab mbak, kadang dia itu tidak teliti jadi sebelum saya jawab dia tak suruh neliti dulu apalagi kalo matematika mbak, wong saya beri soal kok jawabannya nanya.” Peneliti : “Apakah bapak memberikan perhatian khusus bagi Rizal ATL pak?” YP : “Tidak mbak, kelas tiga itu masih kecil kalau saya perhatian nanti ndak yang lainnya meri iri.” Peneliti : “Setelah pelajaran selesai apakah bapak menyimpulkan materi?” YP : “Jarang mbak.” Peneliti : “Bagaimana bapak melakukan evaluasi?” 155 YP : “Penilaian ya mbak? Ya tergantung kalau saya ngasih soal kalau waktunya masih ya dikoreksi bareng, kalau tidak ya saya koreksi sendiri.” Peneliti : “Jadi setiap soal apapun diberikan nilai ya pak?” YP : “Iya mbak, tak suruh ngringkes meringkas ya minta nilai anaknya.” Peneliti : “Penilaian untuk Rizal ATL bagaimana pak?” YP : “Sama kayak yang lain mbak.” Peneliti : “Apakah ada remidial atau pengayaan bagi Rizal ATL pak?” YP : “Tidak mbak, sebenarnya Rizal ATL itu pinter, ya tidak pinter banget tapi dibandingkan yang lamban belajar ya nilainya selalu diatas KKM. Kalau dibawah KKM malah jarang.” Peneliti : “Kok bisa seperti itu pak? Padahal pas saya lihat Rizal ATL saat pelajaran jarang memperhatikan.” YP : “Ya itu mbak, jarang ngerjain PR, ramai terus tapi dia bisa mengerjakan. Tapi ya kalau mengerjakan isian lho mbak jarang mau, dia pasti marah, marahnya itu diam.” Peneliti : “Lalu bagaimana nilainya bisa bagus kalau tidak mau mengerjakan seperti itu pak?” YP : “Saya tunggu di sampingnya mbak.” Peneliti : “Kalau untuk jam tambahan apakah ada pak?” YP : “Tidak ada mbak, jam tambahan untuk kelas enam saja.” Peneliti : “Apakah untuk interaksi atau pendekatan untuk Rizal ATL ada pak?” YP : “Jarang mbak, ya paling cuma Rizal ATLtak suruh membagikan soal untuk siswa lainnya.” Peneliti : “Kalau untuk perhatian seperti memberikan pujian atau hadiah kalau dia nurut gitu pak?” YP : “Tidak pernah mbak.” 156 Transkip Wawancara Guru Tambahan HariTanggal : Senin, 12 Juni 2017 Tempat : Ruang Kelas III Waktu : 09.20 – 09.40 Narasumber : YP Guru kelas III Peneliti : ”Apakah ketika memulai pembelajaran waktunya tepat seperti pada aturan yaitu jam 07.00 pak?” YP : “Iya mbak pembelajaran dimulai pada pukul 07.00 tepat, kalau misalnya agak molor ya maklum mbak kadang ada halangan.” Peneliti : “Kalau untuk waktu pulang sekolah sendiri pak, apakah juga sesuai jadwal?” YP : “Tidak pasti mbak, kadang kurang dan kadang lebih, tergantung ketika pembelajarannya mbak biasanya kalo ada materi yang nanggung saya suka lanjut saja bentar gitu.” Peneliti : “Waktu pergantian mata pelajaran seperti itu apakah langsung ganti atau ada jam untuk anak misalnya istirahat sebentar atau bagaimana pak?” YP : “Langsung saja mbak ganti pelajaran, anak langsung diminta untuk mempersiapkan buku dan paket kalau ganti pelajaran. Kalau istirahat ada waktunya sendiri.” Peneliti : “Jadi waktunya dapat dimanfaatkan dengan baik ya pak?” YP : “Iya mbak, daripada nanti anak malah ramai sendiri.” Peneliti : “Lalu untuk Rizal ATL sendiri apakah bapak selalu siap tanggap dalam berbagai hal pak?” YP : “ Sebenarnya perlakuan saya sama dengan yang lainnya mbak, terkadang ya saya dekati saya tanya PR sudah dikerjakan belum, bisa tidak mengerjakan gitu saja mbak wong terkadang Rizal itu malas mengerjakan tugas jadi saya haru ingatkan . Ketika Rizal ATL sedang ada masalah dengan temannya misalnya mengancam, nakal, dan menganggu ya langsung saya tegur disitu mbak.” 157 Transkip Wawancara Anak Tunalaras HariTanggal : Sabtu, 25 Maret 2017 Tempat : Ruang Kelas III Waktu : 09.20 – 10.00 Narasumber : MAW Anak Tunalaras Peneliti : “Kamu sering duduk di depan?” MAW : “Dari dulu.” Peneliti : “Yang menyuruh siapa?” MAW : “Aku dewe.” Aku sendiri Peneliti : “Berarti pak guru gak pernah mindah?” MAW : “enggak.” Peneliti : “Kamu suka gak diajar sama pak guru? Apa Bu Emi?” MAW : “Pak Yoga.” Peneliti : “Kenapa?” MAW : “Gak papa.” Peneliti : “Kamu sering disemangati pak guru gak?” MAW : “Enggak.” Peneliti : “Kalau pas pelajaran pak guru sering bilang gak misalnya hari ini pelajaran ini belajar tentang ini gitu.” MAW : “Enggak.” Peneliti : “Kalau suka diajar pak Yoga, emang pak Yoga ngajarnya gimana?” MAW : “Ya biasa aja.” Peneliti : “Kalo sama bu Emi gimana ngajarnya.” MAW : “Gak gimana-gimana.” Peneliti : “Kalo disuruh kelompokan di kelas gimana?” MAW : “Milih sendiri.” Peneliti : “Kalau dipilihin pak guru mau ga?” MAW : “Enggak.” Peneliti : “Sering ditanya pak guru gak kalo lagi pelajaran?” 158 MAW : “Kadang.” Peneliti : “Kamu sering nanya pak guru gak?” MAW : “Kadang kalo gatau.” Peneliti : “Kalau kamu gak mudeng jelas pak guru njelasin gak?” MAW : “Iya.” Peneliti : “Kamu suka pelajaran apa emang?” MAW : “Matika sama IPS.” Peneliti : “Kalau yang gak suka?” MAW : “Agama.” Peneliti : “Kenapa?” MAW : “Gak papa.” Peneliti : “Sering dikasih PR gak?” MAW : “Iya, kadang.” Peneliti : “Ada les gak?” MAW : “Enggak.” Peneliti : “Pernah dipuji pak guru gak?” MAW : “Enggak.” 159 Transkip Wawancara Anak Tunalaras Tambahan HariTanggal : Selasa, 13 Juni 2017 Tempat : Ruang Kelas III Waktu : 09.20 – 09.40 Narasumber : MAW Anak Tunalaras Peneliti : “Apakah orang tua kamu sering menyuruhmu untuk belajar di rumah?” MAW : “Iya.” Peneliti : “Kalo kamu gak mau belajar dimarahi ga?” MAW : “Iya kadang mbak.” Peneliti : “Kamu gak mau belajar kenapa? MAW : “Dolan mbak main mbak.” Peneliti : “Lho mainnya lama po sampai gak mau belajar?” MAW : “Iya, nyampe sore.” Peneliti : “Main ke mana?” MAW : “Warnet, muter-muter nyepeda mbak.” Peneliti : “ Kalau main lama nyampai sore gak dicari ibuk?” MAW : “Enggak mbak.” Peneliti : “ Ibuk atau simbah sering ngajarin kamu bahasa krama Bahasa Jawa halus?” MAW : “Enggak mbak.” Peneliti : “Kalau menghormati orang yang lebih tua?” MAW : “Iya mbak.” 160 Transkip Wawancara Anak Kelas III HariTanggal : Rabu, 01 Maret 2017 Tempat : Ruang Kelas III Waktu : 09.20 – 10.00 Narasumber : ATA Teman MAW Peneliti : “Gar kamu duduknya disitu terus po?” ATA : “Hoo mbak.” iya mbak. Peneliti : “Pak guru gak pernah mindah?” ATA : “Enggak mbak.” Peneliti : “Gak pada mau pindah po duduk di depan?” ATA : “Emoh penak nang mburi dewe mbak.” gak mau enak di belakang. Peneliti : “Kalau Rizal duduknya di depan terus ya?” ATA : “Mbak jangan tanya dia takut.” Peneliti : “Takut kenapa?” ATA : “Mengko diadohi mbak.” nanti dijauhi mbak. Peneliti : “Yaudah tanya yang lain. Pak guru kalau ngajar gimana?” ATA : “Biasa mbak.” Peneliti : “Pak guru ngajar kamu sama Rizal sama apa gimana?” ATA : “Sama mbak.” Peneliti : “Pak guru perhatian apa enggak? Apa galak?” ATA : “Kadang galak mbak.” Peneliti : “Kalau sama Rizal galak?” ATA : “Kadang mbak.” Peneliti : “Kalau nilaimu rendah ada remidi gak? Ada pengayaan?” ATA : “Opo kuwi mbak?” Apa itu mbak? Peneliti : “Nek bijimu elek kon ngulang pora?” Kalau nilaimu jelek suruh ngulang apa enggak? ATA : “Enggak mbak.” Peneliti : “Pak guru suka memuji Rizal gak?” ATA : “Enggak mbak.” 161 HariTanggal : Kamis, 02 Maret 2017 Tempat : Ruang Kelas III Waktu : 09.20 – 10.00 Narasumber : ISR Teman MAW Peneliti : “Ike kamu duduknya dibelakang terus?” ISR : “Iya mbak.” Peneliti : “Kenapa Ke?” ISR : “Gapapa mbak, udah dari dulu.” Peneliti : “Pak guru gak pernah nyuruh pindah depan?” ISR : “Enggak mbak.” Peneliti : “Rizal duduknya di depan terus ya?” ISR : “Iya mbak, gak mau dipindah.” Peneliti : “Kenapa?” ISR : “Gak tau, galak mbak Rizal.” Peneliti : “Kenapa?” ISR : “Suka ngancam Rizal mbak.” Peneliti : “Lapor pak guru gak?” ISR : “Enggak mbak.” Peneliti : “Eh kalau menurut kamu pak guru ngajarnya gimana?” ISR : “Biasa aja mbak.” Peneliti : “ngajar kamu sama Rizal sama?” ISR : “Sama mbak.” Peneliti : “Kalau sama Rizal perhatian gak?” ISR : “Enggak mbak, nek Rizal nakal diseneni.” Kalau Rizal nakal dimarahi Peneliti : “Kalau nilaimu rendah disuruh ngulang gak?” ISR : “Enggak.” Peneliti : “Pak guru pernah memberi pujian gak kalau nilaimu bagus?” ISR : “Enggak mbak.” Peneliti : “Pak guru suka memuji Rizal gak?” LPS : “Enggak mbak.” 162 Transkip Wawancara Kepala Sekolah HariTanggal : Senin, 27 Maret 2017 Tempat : Ruang Tamu Waktu : 09.20 – 10.00 Narasumber : RU Kepala Sekolah SD Negeri Margosari Peneliti : “Bu, bagaimana kebijakan sekolah mengenai evaluasi atau penilaian bagi anak tunalaras?” RU : “Disamakan dengan yang lain mbak. Terkait dengan nilai sebenarnya sudah saya serahkan ke wali kelasnya. Karena disini masih menggunakan kurikulum biasa, jadi belum ada kebijakan khusus bagi ABK.” Peneliti : “Itu berlaku untuk semua ABK bu?” RU : “Iya mbak, tapi khusus yang Raya ABK tunadaksa, Tri sama Rohmad ABK tunagrahita kelas VI itu kita maklumi mbak soalnya melihat kondisinya seperti itu. Bahkan untuk yang kelas VI sendiri tidak bisa mengikuti ujian nasional nanti mbak.” Peneliti : “Kalau untuk program bimbingan khusus anak tunalaras bagaimana bu?” RU : “Sebenarnya kalau khusus gak ada mbak. Begini, soalnya Rizal itu susah mengatur emosi, kalau lagi marah semuanya kalah mbak, jadi Rizal bisa dinasehati kalau sudah diam. Biasanya saya bawa ke kantor, tapi kalau tidak mau ya terpaksa saya nasehati di kelas.” Peneliti : “Untuk menyikapinya sendiri bagaimana bu?” RU : “Ya itu mbak, setiap kali membuat ulah ya dinasehati baik-baik. Tapi dia sadar kalau habis dinasehati, kalau lain waktu kumat lagi nakalnya mbak. Ya sebenarnya sekolah ini perlu GPK tapi berhubung dari dulu tidak ada jadi sebisa kami memberikan layanan bagi ABK mbak.” Peneliti : “Kalau untuk kerjasama yang dijalin sekolah dengan keluarga atau masyarakat mengenai anak tunalaras sendiri bagaimana bu?” 163 RU : “Kalau untuk orang tua kami selalu menghubungi ketika Rizal membuat masalah di sekolah mbak. Kami meminta orang tua lebih ini, menasehati, menjaga Rizal mbak, biar sekolah juga terbantu sepeti itu. Kalau untuk masyarakat terutama orang tua anak yang lain mbak sering mengadu ke sekolah bahwa Rizal gini-gini ngancam anaknya, maka kami yang bersikap tegas dan memberikan pengertian sepeti itu mbak.” 164 Lampiran 6. Reduksi Data Aspek Pembelajaran Wawancara Observasi Dokumentasi Kesimpulan Guru kelas ATA ISR MAW Kepala Sekolah Efisiensi penggunaan waktu Guru menggunakan waktu secara efisien ketika memulai, mengakhiri, dan perpindahan waktu ketika pembelajaran. Guru sudah menggunakan waktu secara efisien Sikap tanggap terhadap ATL Guru sudah menunjukkan sikap tanggap kepada ATL. Guru sudah menujukkan sikap tanggap terhadap ATL Pengaturan tempat duduk Guru tidak mengatur tempat duduk. Guru tidak mengatur tempat duduk anak. Guru tidak mengatur tempat duduk anak. Guru tidak mengatur tempat duduk. Guru tidak mengatur tempat duduk anak, anak tunalaras duduk di depan. Guru tidak mengatur tempat duduk. Membuat jadwal belajar Guru tidak membuat jadwal kelompok belajar. Guru tidak membuat jadwal kelompok belajar. Guru tidak membuat jadwal kelompok belajar. Cara merumuskan tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran disesuaikan Dalam RPP tujuan pembelajaran Dilihat dari RPP guru merumuskan Rumusan tujuan pembelajaran berdasarkan SK dan 165 dengan SK, KD, dan indikator. disesuaikan dengan SK dan KD. tujuan pembelajaran sesuai SK dan KD. KD. Tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras Tidak ada tujuan pembelajaran khusus anak tunalaras. Guru tidak membuat tujuan pembelajaran khusus bagi anak tunalaras. Dilihat dari RPP tidak ada tujuan pembelajaran khusu bagi anak tunalaras. Tidak ada tujuan pembelajarn khusus bagi anak tunalaras. Bahan ajar pembelajaran anak tunalaras sama atau berbeda dengan anak lainnya. Bahan ajar anak tunalaras sama dengan anak lainnya. Guru menggunakan acuan bahan ajar buku paket BSE. Bahan ajar anak tunlaras sama dengan lainnya. Dilihat dari RPP bahan ajar yang dituliskan semua sama yaitu buku paket. Bahan ajar yang digunakan anak tunalaras sama dengan anak lain yaitu buku paket. Metode mengajar bagi anak tunalaras sama atau berbeda dengan anak yang lainnya. Guru tidak menggunakan metode khusus bagi anak tunalaras. Metode yang digunakan guru sama dengan anak lainnya, tidak ada metode khusus bagi anak tunalaras. Dilihat dari RPP metode yang dituliskan sama, tidak ada metode khusus anak tunalaras. Metode pembelajaran anak tunlaras sama dengan anak lain. Cara memilih media pembelajaran Media dipilih disesuaikan dengan materi. Penggunaan media sesuai materi, media menggunakan benda yang ada Dilihat di RPP media tidak dicantumkan. Media disesuaikan dengan materi. 166 di kelas. Media pembelajaran anak tunalaras sama atau berbeda dengan anak lainnya. Tidak ada media khusus bagi anak tunalaras, media yang digunaka sama. Tidak ada media khusus pembelajaran bagi anak tunalaras, medianya sama dengan anak yang lain. Foto dokumentasi guru menggunakan media sama tidak ada yang khusus. Media pembelajaran anak tunalaras sama dengan anak lainnya. Format penilaian anak tunalaras Format penilaian anak tunalaras sama dengan anak lainnya. Format penilaian sama dengan anak lainnya. Dilihat dari RPP format penilaian anak tunalaras sama dengan anak lainnya. Format penilaian anak tunalaras sama dengan anak lainnya. Apersepsi Guru jarang memberikan apersepsi sebelum memulai pembelajaran. Jarang melakukan apersepsi, apersepsi berupa tanya jawab. Guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab. Motivasi Guru memberikan motivasi secara klasikal. Guru tidak memberikan motivasi kepada anak tunalaras. Guru memberikan motivasi secara klasikal. Guru memberikan motivasi secara klasikal. Penyampaian tujuan Tujuan pembelajaran tidak pernah disampaikan Guru tidak menyampaik an tujuan pembelajaran Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. 167 oleh guru. . Kegiatan pembelajaran anak tunalaras Pembelajaran anak tunalaras sama dengan anak lainnya, dilakukan secara klasikal. Guru memulai dengan menjelaskan materi, meringkas, lalu siswa diberikan soal. Pelaksanaan pembelajaran bagi anak tunalaras sama dengan anak lainnya. Kegiatan pembelajaran anak tunalaras secara umum guru menjelaskan materi, meringkas, mengerjakan soal. Foto dokumentasi kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran anak tunalaras secara umum adalah menjelaskan materi, kegiatan tanya jawab, meringkas, mengerjakan soal. Cara membagi kelompok Kelompok ditentukan oleh anak sendiri. Pembagian kelompok secara mandiri. Pembagian kelompok sesuai materi, anak membagi kelompok secara mandiri. Foto dokumentasi MAW ketika bekerja kelompok. Pembagian kelompok secara mandiri. Teknik bertanya Guru memberikan tanya jawab secara klasikal. Guru terkadang memberikan pertanyaan kepada anak tunalaras. Guru memberikan pertanyaan secara klasikal. Teknik bertanya guru secara klasikal. Teknik memberikan tanggapan Guru jarang memberikan respon kepada anak tunalaras. Anak tunalaras kurang aktif dalam pembelajaran Guru jarang memberikan tanggapan kepada anak tunalaras. Guru jarang memberikan tanggapak kepada anak tunalaras. 168 , guru terkadang memberikan respon. Perhatian khusus anak tunalaras Guru tidak memberikan perhatian khusus bagi anak tunalaras. Tidak ada perhatian khusus bagi anak tunalaras. Tidak ada perhatian khusus bagi anak tunalaras. Guru tidak terlihat memberikan perhatian khusus bagi anak tunalaras. Tidak ada perhatian khusus nagi anak tunalaras. Cara menyimpulkan materi Guru jarang menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru jarang menyimpulkan materi pembelajaran. Guru kadang-kadang menyimpulkan materi. Evaluasi anak tunalaras Evaluasi dilakukan dengan mengkoreksi dan memberikan nilai. Guru mengkoreksi dan memberikan nilai. Evaluasi dilakukan dengan mengkoreksi dan memberikan nilai. Bentuk evaluasi anak tunalaras sama atau berbeda dengan anak lainnya Bentuk evaluasi anak tunalaras sama dengan anak lainnya. tidak ada evaluasi khusus anak tunalaras. Tidak ada evaluasi khusus bagi anak tunalaras. Bentuk evaluasi anak tunalaras sama dengan anak lainnya. Tidak ada evaluasi khusus bagi anak tunalaras. Tindak lanjut anak tunalaras Bentuk tindak lanjut berupa PR. Bentuk tindak lanjut yang Tindak lanjut yang diberikan berupa PR. Tindak lanjut pembelajaran berupa PR. 169 diberikan berupa PR. Program remidial dan pengayaan Tidak ada remidial dan pengayaan bagi anak tunalaras dan anak lainnya. Tindak lanjut tidak ada remidial dan pengayaan. Tindak lanjut tidak ada remidial dan pengayaan. Tidak ada remidial dan pengayaan. Tidak ada program remidial dan pengayaan. Program khusus anak tunalaras dan jam tambahan Tidak ada bimbingan khusus dan tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. Tidak ada jam tambahan khusus anak tunalaras. Tidak ada program atau bimbingan khusus bagi anak tunalaras. Tidak ada jam tambahan khusus bagi anak tunalaras. Tidak ada program khusus bagi anak tunalaras. Interaksi antar pribadi Guru tidak melakukan interaksi antar pribadi dengan anak tunalaras. Guru tidak melakukan interaksi antar pribadi dengan anak tunalaras. Guru tidak melakukan interaksi antar pribadi dengan anak tunalaras. Guru tidak melakukan interaksi pribadi dengan anak tunalaras. Orang tua memberikan bimbingan dan juga arahan bagi ATL Sekolah bekerjasam a dengan orang tua dan masyarakat. Guru jarang memberikan apresiasi kepada anak tunalaras. Interaksi antar pribadi dilakukan dengan kerjasama sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat. 170 Lampiran 7. Catatan Lapangan A. Catatan Lapangan 1 Hari, Tanggal : Senin, 20 Februari 2017 Waktu : 08.00 – 11.20 Tempat : Ruang kelas III Kegiatan : Observasi dan dokumentasi Deskripsi : Pengambilan data dilakukan setelah siswa selesai upacara bendera pada pukul 08.00. Terdapat 17 siswa yang duduk semeja untuk berdua. Seorang anak bernama RB yang mengalami kebutuhan tunadaksa duduk menggunakan kursi roda. MAW terlihat duduk di bangku paling depan. Dalam kelas sudah ada jadwal-jadwal seperti jadwal pelajaran dan jadwal piket yang ditempelkan dinding samping meja guru. Sebelum memulai pelajaran siswa terlebih dahulu berdoa bersama. Guru mengajak siswa bernyanyi bersama untuk menambah semangat, lagu yang dinyanyikan adalah “Dari Sabang sampai Merauke”. Setelah itu guru melakukan persensi kepada seluruh siswa. Pelajaran pertama adalah matematika. Guru melanjutkan materi tentang penerapan bangun datar persegi dalam kehidupan sehari-hari. Guru menyuruh siswa untuk membuka buku paket matematika. Guru menjelaskan materi sembari berkeliling kelas. Kemudian guru bersama-sama siswa mengerjakan soal yang berada dibuku paket. 171 Gambar 3. Soal Matematika materi satuan utuh Pada soal tersebut guru bertanya ada berapa gambar bangun persegi yang utuh dan bangun persegi yang tidak utuh. Siswa sangat antusias untuk mencari, namun seperti biasa MAW hanya diam. Banyak siswa yang menjawab bervariasi mulai dari, 1, 17, 19, 20, dll, sedangkan MAW ketika ditanya ada berapa jumlahnya menjawab sebanyak 40. Guru memberikan jawaban yang benar sembari berkeliling kelas menunjukkan jawaban kepada setiap siswa. Setelah membahas satu soal guru bertanya, “Ada yang mau ditanyakan? Siapa yang belum jelas?”. Siswa menjawab serentak dengan jelas. Kemudian guru melanjutkan membahas soal sampai nomor lima. Guru tidak memberikan nilai kepada siswa dikarenakan soal dikerjakan bersama-sama. Selesai istirahat pelajaran dilanjutkan dengan IPS. Guru meminta siswa untuk membuka buku paket materi tentang “Jenis-jenis pekerjaan”. Guru bertanya 172 kepada siswa jenis pekerjaan apa saja yang ada disekitar lingkungan siswa, siswa menjawab dengan bervariasi. Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah dan tanya jawab. Ketika guru menerangkan banyak siswa yang terlihat bosan sehingga mereka justru ramai sendiri, guru tidak menegur. MAW terlihat bermain bersama teman sebangkunya bahkan MAW sempat memukul kepala temannya. Guru masih melanjutkan menjelaskan materi tanpa menegur MAW. Karena siswa tidak mau diam, guru meminta siswa untuk meringkas materi di buku catatan. Pembelajaran diakhiri pada pukul 11.20. guru bersama-sama anak berdoa bersama. Dokumentasi dilakukan dengan mengambil foto guru sedang mengajar dan berkeliling kelas, serta keadaan kelas ketika pelajaran berlangsung. Dokumentasi dilakukan juga dengan melihat RPP.

B. Catatan Lapangan 2