21
sebagai kabar buruk oleh para pemodal, dan membuat harga saham akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi asimetrik
antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.
2.2.4 Pengertian Struktur Modal dan Struktur Keuangan
Dalam pembahasan mengenai struktur modal maka yang menjadi perhatian utama adalah penggunaan modal berdasarkan jenisnya, karena persoalan
struktur modal adalah persoalan penentuan komposisi antara modal asing yang berupa hutang jangka panjang dan modal sendiri. Akan tetapi struktur modal
mempunyai hubungan dengan struktur keuangan atau struktur financial. Hal ini disebabkan struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan.
Sependapat dengan hal tersebut, maka Brigham dan Weston 1983 :181 berpendapat bahwa struktur modal adalah pembiayaan pembelanjaan permanent
peusahaan, yang terutama berupa utang jangka panjang, saham preferen dan modal biasa, tetapi tidak termasuk semua kredit atau utang jangka pendek.
Sedangkan menurut Riyanto 1982 : 224 berpendapat bahwa struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang
dengan modal sendiri. Dan menurut Sartono 2001 : 484 pengertian struktur modal adalah
perimbangan pembiayaan perusahaan jangka panjang permanen yang dicerminkan oleh utang jangka panjang, saham preferen dan modal sendiri
modal sendiri terdiri dari modal saham, surplus modal dan laba ditahan.
22
Struktur modal dibedakan dengan struktur keuangan, yang memasukkan unsur utang jangka pendek dan semua kewajiban lainnya.
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan struktur modal adalah bagian dari struktur keuangan dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
2.2.5 Pengukuran Struktur Modal
Struktur modal dapat diukur berdasarkan pada pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Riyanto 1982 : 224, struktur modal adalah
perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Sedangkan Brigham dan Weston 1983 : 181 struktur modal adalah pembiayaan
pembelanjaan permanent perusahaan, yang terutama berupa utang jangka panjang, saham preferen, dan modal biasa, tetapi tidak termasuk semua kredit. Dan
menurut Sartono 2001 : 484 struktur modal merupakan perimbangan pembiayaan perusahaan jangka panjang permanent yang dicerminkan oleh utang
jangka panjang, saham preferen dan modal sendiri. Sesuai dengan definisi yang diuraikan diatas, maka pengukuran struktur
modal pada penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
23
2.2. 6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stuktur Modal
Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang
langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Agar dapat menentukan komposisi struktur modal yang optimal maka manajemen perlu
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi stuktur modal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan
secara umum dimana beberapa penulis memberikan pendapat yang berbeda. Menurut Mc Cue dan Ozcan dalam Saidi 2004 struktur modal dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut : 1.
Struktur Aktiva 2.
Profitabilitas 3.
Resiko Bisnis 4.
Ukuran Perusahaan 5.
Pajak 6.
Struktur Kepemilikan 7.
Kondisi Pasar 8.
Tingkat Pertumbuhan Aktiva 9.
Sistem Pembayaran dari Konsumen Menurut Sartono 2001 : 248 – 249 faktor-faktor struktur modal sebagai
berikut : 1.
Tingkat Penjualan 2.
Struktur Asset