22 fasilitas tersebut antara lain : koleksi buku yang cukup memadai, perabot,
penerangan yang cukup baik, adanya ruang diskusiceramah, ruang pandang dengar, toilet, dan sebagainya.
2.8 Dimensi dan Pengembangan Minat Baca
Terdapat tiga dimensi pengembangan minat membaca yang dijelaskan oleh Yuliana 2012: 7 antara lain :
1. Dimensi Edukatif Pedagogik
Dimensi ini menekankan tindak- tindak motivasional apa yang dilakukan oleh para guru di kelas, untuk semua bidang studi yang pada akhirnya
para siswa tertarik dan memilaki minat yang terhadap kegiatan membaca untuk tujuan apa saja. Karena pengajaran saat ini adalah berpusat pada
anak didik pada pengembangan minat baca hendaknya dimulai dari aktivitas belajar sehari-hari di kelas.
2. Dimensi Sosio Cultura
Dimensi ini mengandung makna bahwa minat baca siswa dapat digalakkanberdasarkan hubungan social dan kebiasaan anak didik
sebagai anggota masyarakat, misalnya dalam masyarakat paternalistic, orang tua atau pemimpin slalu menjadi panutan. Jika yang dijadikan
panutan memiliki minat baca yang tinggi, maka dapat diprediksi bahwa anak juga dengan sendirinya terbawa situasi tersebut, artinya anak akan
memiliki kegemaran membaca juga.
3. Dimensi Perkembangan Psikologis
Anak usia sekolah pada jenjang SLTP usia 13-15 tahun merupakan usia anak menjelang remaja, tahap masa ini didominasi oleh fungsi penalaran
secara intelektual. Pada masa ini perlu dipertimbangkan secara sungguh- sungguh dalam upaya memotivasi kegemaran membaca siswa.
2.8 Motivasi Membaca
Minat baca dapat menjadi daya pendorong atau motivasi oleh seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian minat baca berarti dorongan atau
motivasi untuk membaca. Menurut Santrock 2008: 510, motivasi adalah proses yang memberi
semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.
Sedangkan menurut Sadirman 2009: 102 motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
23 Motivasi menurut Makmun 2007: 37 adalah suatu kekuatan, tenaga, daya
atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak kea rah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak. Motivasi
timbul dan berkembang dari dalam diri individu sendiri dan dari lingkungan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa motivasi berasal dari dalam diri seseorang maupun dari luar serta rasa
ingin tahu yang tinggi dalam melibatkan tujuan yang berkaitan untuk mencapai tujuan belajar.
2.9 Peranan Pustakawan